๐ด๐ด๐ด
Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rohimahullah berkata,
ุงููุงุฌุจ ุฃู ุงูุฅูุณุงู ูุชุฃุฏุจ ู ุน ุงููู ุนุฒ ูุฌู ูุฃู ุงูุฐู ููุชู ุฃู ูููู ูุชููู ุนู ุงููู ุนุฒ ูุฌู ูุนู ุดุฑูุนุฉ ุงููู ูุงูุนูู ุงุก ูุฑุซุฉ ุงูุฃูุจูุงุก ูุฎููุงุก ุงูุฃูุจูุงุก ููุฌุจ ุฃู ูุชุฃูู ูุฃูุง ูุฌุฒู ุจุงูุดูุก ุฅูุง ุจุนูู ุงูุฌุฒู ูุง ุจุฏ ูู ู ู ุนูู ููุง ูููู ุงูุธู
“Kewajiban insan adalah menjaga adabnya kepada Allah ‘Azza wajalla. Karena orang yang berfatwa atau berbicara tentang Allah dan tentang syari’at-Nya dan para ulama adalah pewarits para nabi, wajib ia berhati-hati dan tidak tergesa-gesa untuk memastikan sesuatu kecuali dengan ilmu bukan sebatas dengan dugaan..”
(Syarhul Kafiyah 2/79).
๐ด๐ด๐ด
Maka sebelum berbicara tentang agama Allah..
Pastikanlah keshohihan dalilnya dan keshohihan pemahamannya..
Dengan merujuk kitab-kitab para ulama terdahulu..
Karena berbicara agama tanpa ilmu adalah sumber berbagai macam penyimpangan..
Allah Ta’ala berfirman,
ُْูู ุฅَّูู َุง ุญَุฑَّู َ ุฑَุจَِّู ุงََْูููุงุญِุดَ ู َุง ุธََูุฑَ ู َِْููุง َูู َุง ุจَุทََู َูุงْูุฅِุซْู َ َูุงْูุจَุบَْู ุจِุบَْูุฑِ ุงْูุญَِّู َูุฃَْู ุชُุดْุฑُِููุง ุจِุงَِّููู ู َุง َูู ْ َُููุฒِّْู ุจِِู ุณُْูุทَุงًูุง َูุฃَْู ุชَُُููููุง ุนََูู ุงَِّููู ู َุง َูุง ุชَุนَْูู َُูู
“Katakanlah: “Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak atau pun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui“.” (QS. Al A’rof: 33)”
Allah Ta’ala berfirman,
ََููุง ุชَُُْْููููุง ِูู َุง ุชَุตُِู ุงَْูุณَِูุชُُูู ُ ุงَْููุฐِุจَ ٰูุฐَุง ุญٌَٰูู َّٰููุฐَุง ุญَุฑَุงู ٌ ِّูุชَْูุชَุฑُْูุง ุนََูู ุงِّٰููู ุงَْููุฐِุจَۗ ุงَِّู ุงَّูุฐَِْูู َْููุชَุฑَُْูู ุนََูู ุงِّٰููู ุงَْููุฐِุจَ َูุง ُِْูููุญَُْููۗ
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta ‘Ini halal dan ini haram’ untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya, orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah itu tidak akan beruntung.” (QS. An-Nahl: 116)
Ditulis oleh, Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, ุญูุธู ุงููู ุชุนุงูู
=======๐ด๐ด๐ด๐ด๐ด=======
๐ https://bbg-alilmu.com/archives/57280
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.