Bukankah kebutuhan manusia akan MATAHARI itu begitu besar..??
Lalu mengapa kita tidak pernah menangis dan bersedih kala ia menghilang terbenam di sore hari..??
Jawabnya adalah, karena kita yakin bahwa esok pagi ia akan terbit kembali..
Begitulah seharusnya keyanikan kita dalam menyikapi susah dan senangnya hidup, bukankah keduanya juga pasti silih berganti..??
Lantas mengapa kita tidak juga merasa yakin..??
Bukankah kala menanti MATAHARI untuk terbit itu butuh waktu 12 jam, tapi mengapa kita tidak pernah bersedih dalam penantian bahkan kita tertidur nyenyak kala menantinya..
Kala kesusahan atau musibah datang setelah 1 tahun lamanya kita bersenang-senang, lalu mengapa 1 hari pertama seketika kita frustasi dan menjadikan seolah tak akan pernah kembali bahagia..??
Mengapa di awal datangnya kesusahan itu selalu menjadi awal hilangnya keyakinan kita pada janji ALLAH..??
Bahkan sebagian kita terjatuh dalam MAKSIAT dan DOSA tepat di kala awal kesusahan datang menerpa..
Sungguh di sayangkan hal itu, mengapa kita kurang yakin dan bersyukur, Sehingga kita menyerah kala di uji..
Padahal jika kita menyadari, bahwa SUNNATULLAH itu pasti berganti. Jika malam semakin gelap dan pekat, maka pertanda pagi tak lama lagi menjelang. Dan engkau akan saksikan sinar cerah MENTARI..
Begitu juga dalam hidupmu. Jika kesusahan dan duka datang menghampiri, itu pertanda kemudahan dan kebahagiaan akan segera hadir..
Maka BERSABARLAH..
✍🏼 Habibie Quotes
Ig - www.instagram.com/habibiequotes_
Tg - https://t.me/habibiequotes
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.






