๐ด๐ด๐ด
Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ู ู ูู ูุดูุฑ ุงููููู، ูู ูุดูุฑ ุงููุซูุฑ، ูู ู ูู ูุดูุฑ ุงููุงุณ، ูู ูุดูุฑ ุงููู، ุงูุชุญุฏุซ ุจูุนู ุฉ ุงููู ุดูุฑ، ูุชุฑููุง ููุฑ، ูุงูุฌู ุงุนุฉ ุฑุญู ุฉ، ูุงููุฑูุฉ ุนุฐุงุจ”.
▶️ Siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, ia tidak dapat mensyukuri yang banyak
▶️ Siapa yang tidak berterima kasih kepada manusia maka ia belum berterima kasih kepada Allah
๐ด๐ด๐ด
Menceritakan nikmat Allah adalah termasuk syukur dan meninggalkannya termasuk kufur. Bersatu dalam al jama’ah adalah rahmat dan perpecahan itu adalah adzab.
(Musnad Imam Ahmad, no. 17721)
๐ด๐ด๐ด
Ibnul Qoyyim rohimahullah mengatakan bahwa menceritakan nikmat itu jika tujuannya adalah untuk memperlihatkan karunia Allah maka ia terpuji. Namun jika untuk bersombong maka ia tercela. (Ar Ruuh hal. 312)
๐ด๐ด๐ด
Allah Ta’ala berfirman,
َูุฃَู َّุง ุจِِูุนْู َุฉِ ุฑَุจَِّู َูุญَุฏِّุซْ
“Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.” (QS. Adh Dhuha: 11).
๐ด๐ด๐ด
Contoh menceritakan nikmat adalah perkataan Ibnu Mas’ud rodhiyallahu ‘anhu,
ูุงูุฐู ูุง ุฅูู ุบูุฑู، ู ุง ูุฒَูุช ุขูุฉ ู ู ูุชุงุจ ุงููู ุฅَّูุง ูุฃูุง ุฃุนูู ููู ู ุฃُูุฒูุช
“Demi Dzat yang tidak ada ilah selain-Nya. Tidak ada satupun ayat dari kitabullah yang turun kecuali aku mengetahui kepada siapa turun..”
(Diriwiyatkan oleh Ibnu Jarir dalam tafsirnya)
๐ด๐ด๐ด
Abu Nu’aim meriwayatkan dari Ali bin Abi Tholib rodhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
“Demi Allah, tidak ada satu ayatpun kecuali aku mengetahui dimana turunnya dan untuk siapa ia turun. Karena Robbku telah memberiku hati yang faham dan lisan yang selalu bertanya..”
Diterjemahkan oleh, Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, ุญูุธู ุงููู ุชุนุงูู
======๐ด๐ด๐ด๐ด๐ด======
๐ https://bbg-alilmu.com/archives/63320
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.