Dahulu masyarakat Arab jahiliah adalah kaum pemuja berhala, mengkeramatkan kuburan orang-orang yang dianggap saleh, ngalap berkah dari pohon bertuah, mengkultuskan setan dari kalangan jin dan manusia.
Hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyerukan kepada mereka,
يا أيها الناس قولوا: لا إله إلا الله تفلحوا
"Wahai sekalian manusia ucapkanlah oleh kalian "LAA ILAAHA ILLALLAAH" niscaya kalian akan beruntung." (Shahih Ibnu Hibban 6562)
Nyatakanlah oleh kalian kalimat tauhid "Laa ilaaha illallaah" tidak ada yang BERHAK diibadahi selain Allah. Yaitu wajib atas kalian mengesakan Allah dalam seluruh peribadahan dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun.
Tinggalkan oleh kalian semua bentuk penghambaan kepada selain Allah, sandarkan hati kalian kepada-Nya dan jangan kalian bergantung kepada makhluk.
Meski harus menanggung risiko dan berbagai macam tekanan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tetap bersabar dan istiqamah menyerukan tauhid kepada manusia selama 13 tahun di Mekkah.
Ibnu Ishaq berkata, "Kemudian banyak orang berbondong-bondong memeluk Islam, baik laki-laki maupun wanita hingga menggemalah tauhid di seluruh penjuru Mekkah dan mulai ramai diperbincangkan banyak orang." (Sirah Ibnu Hisyam 1/262)
Pesan yang ingin disampaikan di sini bahwa inti dakwah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah tauhid, bahkan tauhid merupakan inti dakwah para Nabi dan para Rasul. Dan setelah beliau hijrah ke Madinah pengarahan kepada tauhid semakin kuat.
Baca juga:
- https://muslimah.or.id/9369-tauhid-adalah-inti-dakwah-seluruh-nabi-dan-rasul.html
- https://muslim.or.id/61640-agama-para-rasul-itu-satu.html
Karena tauhid merupakan akidah yang paling mendasar, ibadah yang paling agung, adab yang paling tinggi, fikih yang paling besar, tanpa tauhid penyucian jiwa tidak berguna.
Dai ilallaah harus menaruh perhatian yang besar mendakwahkan tauhid kepada manusia. BUKAN SEKEDAR meyakini hanya Allah yang Maha Pencipta, pemberi rezeki, pengatur alam, menghidupkan dan mematikan.
Esensi tauhid yang sebenarnya ialah mengesakan Allah dalam seluruh penghambaan dan tidak berbuat syirik sedikitpun, memperingatkan manusia dari bahaya syirik dan jenis-jenisnya. Dan sungguh kesyirikan di zaman sekarang jauh lebih fatal.
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.
