Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Saturday, July 1, 2023

Sesat dalam Pandangan Al-Qur'an was Sunnah

Sesat dalam Pandangan Al-Qur'an was Sunnah
Bismillah...

Sesat berarti lawan dari petunjuk sebagaimana haq lawannya batil, tauhid lawannya syirik, sunnah lawannya bid'ah. 

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mendefinisikan apa itu kesesatan menurut syariat. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 

فإنه من يعش منكم فسيري اختلافا كثيرا فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين عضوا عليها بالنواجذ وإياكم ومحدثات الأمور فإن كل بدعة ضلالة

Barangsiapa yang masih hidup sepeninggalku maka dia akan melihat perselisihan yang banyak, maka wajib atas kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para Khulafa’urrasyidin Al-Mahdiyyin sepeninggalku. Gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi-gigi gerahammu. Dan hati-hatilah kalian dari perkara baru yang diada-adakan dalam beragama KARENA SETIAP BID’AH ITU SESAT.” 

(HR. Abu Dawud 4607, At-Tirmidzi 2676 beliau berkata “Hadits hasan shahih” dan dishahihkan Syaikh Nashir "Shahihul Jami’" 2546)

Kesesatan menurut syariat adalah perkara baru yang diada-adakan dalam beragama yang tidak ada petunjuknya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

Kesesatan itu muncul diantara umat Islam sepeninggal beliau disebabkan mengandalkan pemahaman masing-masing di dalam beragama tidak merujuk kepada sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya. Dan beliau menamai kesesatan itu dengan istilah bid'ah.

Para ulama menjelaskan lebih spesifik apa itu bid'ah menurut istilah syariat,

كل اعتقاد أو لفظ أو عمل أحدث بعد موت النبي صلى الله عليه والسلام بنية التعبد والتقرب ولم يدل عليه الدليل من الكتاب ولا من السنة ولا إجماع السلف

"Setiap keyakinan, ucapan atau perbuatan yang diada-adakan sepeninggal Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan niat ibadah dan taqarrub (mendekatkan diri kepada Allah) yang tidak ditunjukkan dalil Al-Qur’an was Sunnah serta ijma’ salaf." 

(Al-Qaulul Mufid fi Adillatit Tauhid hlm. 182)

Siapa saja yang mengada-ada dalam beragama ini yang tidak ada petunjuknya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seperti menyamakan shaf laki-laki dan wanita dengan alasan kesetaraan gender, melegalkan khutbah Jumat bagi wanita, begitu pula dalam masalah zakat, memvonis kafir, baiat, memahami Al-Qur'an tanpa petunjuk Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam maka SEMUA ITU ADALAH KESESATAN, PELAKUNYA SESAT DAN UMAT WAJIB DIPERINGATKAN DARI BAHAYA KESESATANNYA.

Dan tipikal orang yang sesat disebutkan di dalam Al-Qur'an sebagai orang yang paling merugi amalannya. Merasa paling baik, membabi buta membela pendapatnya, merasa tidak melanggar syariat. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالأخْسَرِينَ أَعْمَالا (103) الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا (104)

"Katakanlah, "Maukah Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi amalannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya."

(QS. Al-Kahf: 103-104)


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02LcGmR4jYPDzXEdBPY3oyMUzaBh4eJBLeUNS7DBuTWKLcya7esNKAbbdA2HrmJ7uXl&id=100001764454087


https://t.me/manhajulhaq

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive