Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Friday, August 4, 2023

Berdo'alah Sendiri, Itu Lebih Baik

Berdo'alah Sendiri, Itu Lebih Baik
Bismillah...

Menyuruh orang lain, terutama orang sholeh, untuk mendoakannya agar Allah Ta'ala memberikan kebaikan, kesembuhan, kesuksesan dan lain sebagainya, sebagian ulama membolehkan dan sebagian yang lain memakruhkannya. 

Namun sebaiknya dan yang lebih afdhal, berdoa sendiri langsung kepada Allah Ta'ala, karena sesungguhnya Allah Ta'ala, akan mengabulkan doa orang yang sangat mendesak, membutuhkan bantuan dan pertolongan-Nya. 

Berkata Abdullah Al-Makkiy Rahimahullah Ta'ala :

دخل علي طاووس يعودني ، فقلت له: ادع الله لي ، فقال: ادع لنفسك فإن الله يجيب المضطرّ إذا دعاه. حلية الأولياء : [۱۰/٤]

Thawus masuk mengunjungiku, maka aku berkata kepadanya: 

"Doakan kepada Allah untukku", 

Maka beliau berkata:

"Berdoalah untuk dirimu sendiri, karena sesungguhnya Allah akan mengabulkan (permintaan) orang yang mendesak (yang sangat membutuhkan), jika dia berdoa kepada-Nya." (Hilyatul Auliya (4/10).

Al-Quthubi rahimahullah berkata,

ﻭﺟﺎﺀ ﺭﺟﻞ ﺇﻟﻰ ﻣﺎﻟﻚ ﺑﻦ ﺩﻳﻨﺎﺭ ﻓﻘﺎﻝ: ﺃﻧﺎ‎ ‎ﺃﺳﺄﻟﻚ ﺑﺎ ﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﺗﺪﻋﻮ ﻟﻲ ﻓﺄﻧﺎ ﻣﻀﻄﺮ،‏‎ ‎ﻗﺎﻝ: ﺇﺫﺍ ﻓﺎﺳﺄﻟﻪ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﺠﻴﺐ ﺍﻟﻤﻀﻄﺮ ﺇﺫﺍ‎ ‎ﺩﻋﺎﻩ

Seorang laki-laki datang kepada Malik bin Dinar kemudian berkata, “Saya meminta agar engkau mendoakan saya karena saya sedang kesusahan.” 

Maka Malik bin Dinar berkata, “Berdoalah (doakan diri sendiri) karena Allah mengijabahi (menjawab/mengabulkan) permintaan orang yang dalam kesempitan apabila ia berdoa kepada-Nya.” 

(Sumber http://iswy.co/e11og7). 

Disebutkan dalam fatwa Al Lajnah Ad Daimah, 

طلب الدعاء وطلب الرقية مباحان، وتركهما والاستغناء عن الناس وقيامه بهما لنفسه أحسن

"Minta didoakan dan diruqyah, hukumnya boleh. Tidak melakukannya dan merasa cukup dari manusia serta melakukannya sendiri, tentu lebih baik." (al-Fatāwā al-Lajnah, jilid 24, hlm. 261). Lebih lengkapnya silakan baca disini https://islamqa.info/ar/answers/163632 

Berkata Syekh Muqbil rahimahullah, 

لكن لا ينبغي للشخص أن يتكل على دعاء الآخرين فإن الله عز وجل يقول في كتابه الكريم : " وَقَالَ رَبُّكُـمْ ٱدْعُونِى أَسْتَجِبْ لَكُمْ " .

ويقول : " وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنّي فَإِنّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِى وَلْيُؤْمِنُواْ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ " .

"Tidak semestinya bagi seseorang bersandar dengan doa orang lain karena Allah 'Azza wa Jalla berfirman, 

'Dan Rabb kalian berfirman, 'Berdoalah kalian kepadaKu, niscaya pasti Aku kabulkan.'' (Ghafir: 40). 

Dan Allah juga berfirman, 

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran (al-Baqarah: 186). https://www.muqbel.net/fatwa.php?fatwa_id=1945 

Ini juga pendapat Syekh Utsaimin rahimahullah dan Syekh Shalih Alu Syekh hafidzahullloh yang memakruhkannya meminta doa kepada orang lain. Tetapi Syaikh Abdullah Bin Jibrin hafizhahullah membolehkannya dan tidak makruh. 

Syaikh Abdullah bin Jibrin hafidzahullloh ditanya : Apa hukum seseorang mengatakan kepada sesama Muslim: “tolong doakan saya ya”?

Beliau hafidzahullloh menjawab :

لا بأس بذلك، سيما إذا كان أخوه من الصالحين، فقد أوصى النبي صلى الله عليه وسلم أصحابه أن يطلبوا من أويس القرني أن يستغفر لهم مع أنه دونهم في الفضل، وورد في حديث "ما من مسلم يدعو لأخيه بظهر الغيب إلا وملك يقول آمين، ولك بمثل". ولأن الدعاء من أفضل الأعمال، ويرجى إجابته من العبد الصالح، وقد حكى الله عن نوح أنه استغفر لوالديه، ولمن دخل بيته مؤمنا، وللمؤمنين والمؤمنات، ونهى الله عن الاستغفار للمشركين ومفهومه فضل الاستغفار للمؤمنين.

Hal itu tidak mengapa. Terlebih lagi jika yang diminta doanya adalah orang yang shalih. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam pernah berwasiat kepada para sahabatnya untuk minta kepada Uwais Al Qarni agar ia mendoakan ampunan bagi mereka. Padahal Uwais Al Qarni lebih ada di bawah para sahabat Nabi dari sisi keutamaannya.

Dan juga terdapat hadits:

ما من مسلم يدعو لأخيه بظهر الغيب إلا وملك يقول آمين، ولك بمثل

“Tidaklah seorang Muslim yang mendoakan saudaranya sesama Muslim tanpa sepengetahuannya, kecuali Malaikat akan menjawab: ‘Amiin, dan bagimu juga ganjaran yang semisal’” (HR. Muslim, no. 2732).

Karena doa adalah amalan yang paling utama, dan sangat besar potensi ijabahnya jika dari seorang hamba yang shalih. Allah Ta’ala menceritakan dalam Al Qur’an bahwa Nuh meminta ampunan bagi kedua orang tuanya dan bagi orang-orang yang masuk ke rumahnya dalam keadaan beriman, dan juga bagi kaum Mu’minin dan Mu’minat seluruhnya. Dan Allah juga melarang kita untuk mendoakan ampunan bagi orang-orang Musyrik. Dan faidah dari semua ini adalah adanya keutamaan memintakan ampunan bagi orang-orang Mu’min. 

https://islamport.com/w/ftw/Web/2282/415.htm


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0RrSbhq5NRWnXbwnZBEhpgbQUs2Jcj7g78hi4cgESB6CtZrHRx8q4WHJAUeGZBDEWl&id=100063495759389


AFM

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive