Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Friday, August 11, 2023

Dua Modal Masuk Surga

Dua Modal Masuk Surga
Bismillah...

Jika seseorang menginginkan masuk surga, maka perbaiki hubungan dengan Rabbnya dengan takwa yang sebenar-benarnya takwa dan perbaiki hubungan yang baik dengan manusia dengan akhlak yang baik. 

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

أَتَدْرُونَ أَكْثَرَ مَا يُدْخِلُ الْجَنَّةَ؟ تَقْوَى اللهِ،وَحُسْنُ الْخُلُقِ

Tahukah kalian, apa yang paling banyak memasukkan ke dalam surga? (Yaitu) takwa kepada Allah dan akhlak yang baik. (HR. Ahmad. Berkata Syu’aib Al Arnauth : hasan). 

Didalam riwayat lain disebutkan, Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu,

سُئِلَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ علَيهِ وسلَّمَ عن أَكْثرِ ما يُدخلُ النَّاسَ الجنَّةَ ؟ فقالَ : تَقوى اللَّهِ وحُسنُ الخلُقِ 

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga? Beliau menjawab : Takwa dan akhlak yang baik. (HR. Tirmidzi. Hadits Hasan). 

Modal pertama bagi seseorang yang ingin masuk surga adalah takwa. Lantas apa yang dimaksud dengan takwa? Perhatikan perkataan para salaf tentang apa makna dari takwa berikut ini. 

Berkata Abdullah ibnu Mas'ud sehubungan dengan makna firman-Nya: 

( اتقوا الله حق تقاته ) قال : أن يطاع فلا يعصى ، وأن يذكر فلا ينسى ، وأن يشكر فلا يكفر ."

(Bertakwalah kalian kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya.(Ali Imran: 102 )). Beliau berkata : Yaitu ditaati tidak didurhakai, diingat tidak dilupakan dan disyukuri tidak dikufuri. (Tafsir Ibnu Katsir). 

Az-Zahid Thalq bin Habib rahimahullah berkata:

"التقوى أن تعمل بطاعة الله، على نور من الله، ترجو ثواب الله، وأن تجتنب معصية الله على نور من الله تخاف عقاب الله" [كتاب الزهد لعبد الله بن المبارك (ص ٤٧٣)، وجامع العلوم والحكم: (ص ١٤٩)]."

Takwa itu adalah kamu mengamalkan ketaatan kepada Allah atas (berdasarkan) cahaya (petunjuk) dari Allah, untuk mengharapkan rahmat dari Allah. Dan kamu menjauhi maksiat kepada Allah atas (berdasarkan) cahaya (petunjuk) dari Allah, karena takut azab dari Allah.” (Kitab Zuhd Li Abdillah Bin Al Mubarak 473 dan Jami'ul 'Ulum Wal Hikam 149). 

Berkata Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu :

التقوى هو الخوف من الجليل, والعمل بالتنزيل, والقناعة بالقليل, والاستعداد ليوم الرحيل

"Takwa itu adalah takut dari Yang Maha Agung, beramal sesuai yang diturunkan, menerima dengan yang sedikit, dan bersiap-siap untuk menghadapi hari Akhir." (Kun Min Ahlil Jannah, hal. 25).

Berkata Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah :

المنقون: اتقوا ما حرم الله عليهم وأدو ما افترض الله عليهم

"Orang yang bertakwa itu adalah mereka menjaga diri dari apa yang Allah haramkan atas mereka, dan melaksanakan kewajiban-kewajiban Allah atas mereka." (Jami'ul Ulum Wal-Hikam, (hal. 158)). 

Kemudian modal kedua seseorang ingin masuk surga adalah akhlak yang baik. Dan akhlak yang baik itu adalah berbuat baik kepada manusia, baik dengan lisan, maupun perbuatan dan tidak mengganggu orang lain, baik dengan lisannya maupun perbuatannya. 

Berkata Ibnu Qoyyim rahimahullah, 

حسن الخلق مع الناس، وجماعه أمران: بذل المعروف قولا وفعلاً، وكف الأذى قولاً وفعلاً

Akhlak terpuji kepada sesama manusia itu adalah menggabungkan dua perkara: Memberikan (berbuat) kebaikan, baik ucapan atau perbuatan. Dan tidak mengganggu, baik ucapan dan perbuatan. (Tahdzib as-Sunan, 13/91)"

Orang yang suka mengganggu orang lain dengan lisan dan tangannya akan dimasukkan kedalam neraka walaupun dia banyak shalat (baik yang wajib maupun yang sunnah), puasa atau sedekah. Sebaliknya walau shalatnya mungkin hanya yang wajib saja, puasa pun hanya yang wajib dan sedekah tidak seberapa, namun tidak mengganggu orang lain dengan lisan dan tangannya, tempatnya di surga. 

Berkata Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu :

قَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ فُلَانَةَ يُذْكَرُ مِنْ كَثْرَةِ صَلَاتِهَا، وَصِيَامِهَا، وَصَدَقَتِهَا، غَيْرَ أَنَّهَا تُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا، قَالَ: ” هِيَ فِي النَّارِ “، قَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، فَإِنَّ فُلَانَةَ يُذْكَرُ مِنْ قِلَّةِ صِيَامِهَا، وَصَدَقَتِهَا، وَصَلَاتِهَا، وَإِنَّهَا تَصَدَّقُ بِالْأَثْوَارِ مِنَ الْأَقِطِ، وَلَا تُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا، قَالَ: ” هِيَ فِي الْجَنَّةِ “

Berkata seorang laki-laki: “Wahai Rasulullah, ada seorang wanita yang banyak shalat, puasa, sedekah, hanya saja dia suka mengganggu tetangganya dengan lisannya.” Nabi menjawab: “Dia neraka.

Laki-laki itu bertanya: “Wahai Rasulullah, ada seorang wanita yang puasanya tidak banyak, juga sedekahnya, dan shalatnya, tapi dia tidak pernah mengganggu tetangganya dengan lisannya.” Nabi menjawab: “Dia surga.” (HR.Ahmad. Berkata Syaikh Syu’aib Al Arnauth : hasan). 

Menggabungkan antara takwa dan berbuat baik kepada sesama manusia akan mengundang cinta Allah Ta'ala dan cintanya manusia kepadanya. 

Berkata Imam Ibnul Qayyim rahimahullah :

"جمع النبي - صلى الله عليه وسلم - بين تقوى الله وحسن الخلق، لأن تقوى الله تصلح ما بين العبد وبين ربه، وحسن الخلق يصلح ما بينه وبين خلقه، فتقوى الله توجب له محبة الله، وحسن الخلق يدعو الناس إلى محبته» . اهـ."

Nabi shallallahu alaihi wa sallam menggabungkan antara takwa dan akhlak yang baik. Karena sesungguhnya, takwa dapat memperbagus hubungan antara hamba dengan Tuhannya. Sementara akhlak baik dapat memperbagus hubungan hamba dengan sesama mahlukNya. Maka takwa, baginya mendapatkan cinta Allah. Dan akhlak yang baik mengundang manusia untuk mencintainya. (Al Fawaid 84-85). 


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02SQE4RAqjPF6Ny6SdF2ziBsyUvD3jgBvYfpcLWc6cGUUfeCwBkGXPniXWky3PTHW7l&id=100009878282155


AFM

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive