Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Monday, September 25, 2023

(Adab) Menasehati Penguasa

(Adab) Menasehati Penguasa Sesuai Syariat Islam
Bismillah...

Para salaf, menasehati penguasa dengan sembunyi-sembunyi, agar menjaga kemuliaan dan kehormatan seorang penguasa. Mereka pun tidak mempublikasikannnya. Karena kalau publikasi, bukan lagi sembunyi-sembunyi. Itu namanya terang-terangan.

Tidak sebagaimana para provokator, yang berteriak-teriak dimimbar-mimbar bebas, mengkritisi kebijaksanaan penguasa. Atau mereka mendatangi penguasa secara diam-diam, kemudian mengundang para awak media, lantas konferensi pers dan menyatakan bahwa kami telah menasehati penguasa. Maka ini pun namanya terang-terangan. 

Berkata Ubaidilah bin Khiyar rahimahullah, Aku mendatangi Usamah bin Zaid radliyallahu ‘anhu dan aku katakan : 

َﻻَ ﺗَﻨْﺼَﺢُ ﻋُﺜْﻤَﺎﻥَ ﺑْﻦَ ﻋَﻔّﺎﻥ ﻟِﻴُﻘِﻴْﻢَ ﺍﻟْﺤَﺪّ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻮَﻟِﻴْﺪِ، ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺃُﺳَﺎﻣَﺔُ: ﻫَﻞْ ﺗَﻈُﻦُّ ﺃَﻧِّﻲ ﻻَ ﺃُﻧَﺎﺻِﺤُﻪُ ﺇِﻻّ ﺃَﻣَﺎﻣَﻚَ؟ ﻭَﺍﷲِ، ﻟَﻘَﺪْ ﻧَﺼِﺤْﺘُﻪُ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺑَﻴْﻨِﻲ ﻭَﺑَﻴْﻨَﻪُ، ﻭَﻟَﻢْ ﺃَﻛُﻦْ ﻷَﻓْﺘَﺢُ ﺑَﺎﺑًﺎ ﻟِﻠﺸَﺮِّ ﺃَﻛُﻮﻥُ ﺃَﻥَ ﺃَﻭّﻝَ ﻣَﻦْ ﻓَﺘَﺤَﻪُ ﴿ ﺃﺛﺮ ﺻﺤﻴﺢ ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺸﻴﺨﺎﻥ ﴾

"Kenapa engkau tidak menasihati Utsman bin Affan untuk menegakkan hukum had atas Al Walid?” Maka Usamah berkata : “Apakah kamu mengira aku tidak menasihatinya kecuali harus dihadapanmu? Demi Allah sungguh aku telah menasihatinya secara sembunyi-sembunyi antara aku dan ia saja. Dan aku tidak ingin membuka pintu kejelekan dan aku bukanlah orang yang pertama kali membukanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Berkata Al-Imam Al-Muhallab rahimahullah :

أرادوا من أسامة ان يكلم عثمان وكان من خاصته وممن يخف عليه في شأن الوليد بن عقبة لأنه كان ظهر عليه ريح نبيذ وشهر أمره وكان أخا عثمان لأمه وكان يستعمله فقال أسامة قد كلمته سرا دون أن أفتح بابا أي باب الإنكار على الأئمة علانية خشية ان تفترق الكلمة

Mereka menginginkan dari Usamah agar beliau berbicara kepada ‘Utsman dan Usamah adalah orang dekat dan disegani oleh ‘Utsman dalam perkara Al-Walid bin ‘Uqbah, karena muncul darinya bau nabidz (khamar) dan telah ramai dibicarakan, sedang ia adalah saudara ‘Utsman seibu dan beliau tugaskan sebagai gubernurnya. Maka Usamah berkata, “Sungguh aku telah berbicara kepadanya secara rahasia tanpa aku membuka pintu” maknanya adalah pintu mengingkari pemimpin secara terang-terangan, karena dikhawatirkan akan terpecahnya persatuan.” [Fathul Bari, 13/52].


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0A288j9WEtyhEV1Bm1g4FAppurcArYKyFCFfV8r2K5A17MRenSa8aqaXksancVF9ml&id=100063495759389


AFM

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive