Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Sunday, September 24, 2023

Hentikan Shalat (Sunnah), Penuhi Panggilan Orang Tua

Hentikan Shalat (Sunnah), Penuhi Panggilan Orang Tua
Bismillah...

Berbakti dan mentaati orang tua adalah perkara yang wajib. Jika orang tua memanggilnya hendaklah segera memenuhi panggilannya. Atau menyuruh sesuatu, hendaklah ditaati selama bukan memerintahkan maksiat. 

Ada seseorang di zaman Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika itu sedang shalat sunnah, dipanggil oleh ibunya, kemudian tidak memenuhi panggilannya, dia teruskan shalatnya, sampai ibunya marah dan mendoakan kejelekan kepadanya. 

Rasulullah sallallahu alaihu wa sallam bersabda:

كَانَ جُرَيْجٌ يَتَعَبَّدُ فِي صَوْمَعَةٍ فَجَاءَتْ أُمُّهُ فَقَالَتْ : يَا جُرَيْجُ أَنَا أُمُّكَ كَلِّمْنِي . فَصَادَفَتْهُ يُصَلِّي فَقَالَ : اللَّهُمَّ أُمِّي وَصَلَاتِي ، فَاخْتَارَ صَلَاتَهُ ، فَرَجَعَتْ ثُمَّ عَادَتْ فِي الثَّانِيَةِ فَقَالَتْ : يَا جُرَيْجُ أَنَا أُمُّكَ فَكَلِّمْنِي . قَالَ اللَّهُمَّ أُمِّي وَصَلَاتِي ، فَاخْتَارَ صَلَاتَهُ . فَقَالَتْ : اللَّهُمَّ إِنَّ هَذَا جُرَيْجٌ وَهُوَ ابْنِي وَإِنِّي كَلَّمْتُهُ فَأَبَى أَنْ يُكَلِّمَنِي ، اللَّهُمَّ فَلَا تُمِتْهُ حَتَّى تُرِيَهُ الْمُومِسَاتِ . قَالَ : وَلَوْ دَعَتْ عَلَيْهِ أَنْ يُفْتَنَ لَفُتِنَ ... 

Dahulu Juraij berdibadah di tempat ibadahnya, kemudian ibunya datang dan memanggilnya seraya mengatakan, “Wahai Juraij, saya ibumu tolong bicara denganku. Bertepatan saat itu dia dalam kondisi shalat. Maka dia berkata dalam hati, “Ya Allah apakah ibuku atau shalatku?” Maka dia memilih shalatnya. Kemudian (ibunya) kembali dan balik lagi pada yang kedua seraya mengatakan, “Wahai Juraij, saya ibumu tolong bicara denganku.” Dia mengatakan, “Ya Allah apakah ibuku atau shalatku?” Dan dia memilih shalatnya. Kemudian ibunya mengatakan, “Ya Allah sesunggunya adalah anaku, sungguh saya memanggilnya dan dia enggan berbicara denganku. Ya Allah, jangan engkau wafatkan sebelum diperlihatkan wanita pelacur.” Beliau (Nabi) berkata, “Kalau dia berdoa agar terkena fitnah, maka dia akan terfitnah..". (HR. Bukhari Muslim). 

Berkata Imam Nawawi rahimahullah, 

" قَالَ الْعُلَمَاء : كَانَ الصَّوَاب فِي حَقّه إِجَابَتهَا لِأَنَّهُ كَانَ فِي صَلَاة نَفْل , وَالِاسْتِمْرَار فِيهَا تَطَوُّع لَا وَاجِب , وَإِجَابَة الْأُمّ وَبِرّهَا وَاجِب , وَعُقُوقهَا حَرَام , وَكَانَ يُمْكِنهُ أَنْ يُخَفِّف الصَّلَاة وَيُجِيبهَا ثُمَّ يَعُود لِصَلَاتِهِ ... " انتهى .

Para ulama mengatakan, ‘Yang benar baginya adalah menjawabnya karena ia dalam shalat sunah. Sementara melanjutkan shalat sunah itu tidak diwajibkan. Sementara menjawab ibu dan berbakti kepadanya itu wajib. Dan durhaka kepadanya itu haram. Atau memungkinkan baginya mempersingkat shalat dan menjawabnya kemudian kembali menunaikan shalatnya.” (Syarah Shahih Muslim). 

Dari dalil dan penjelasan ulama di atas ada berapa pelajaran, 

PERTAMA, memenuhi panggilan orang tua dan mentaati perintahnya adalah wajib. Yang shalat sunnah saja mesti dihentikan, apalagi membaca alquran, membaca buku, main HP dan yang lainnya. Jangan mengatakan hu, ah, nanti, membentak dan perkataan buruk lainnya yang menyakitkannya. 

Allah Ta'ala berfirman, 

{وَقَضَى رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلا كَرِيمًا (23) 

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. QS. Al Isra 23.

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah, 

أي وأمر بالوالدين إحسانا كما قال في الآية الأخرى ( أن اشكر لي ولوالديك إلي المصير ) [ لقمان 14 .وقوله ( إما يبلغن عندك الكبر أحدهما أو كلاهما فلا تقل لهما أف ) أي لا تسمعهما قولا سيئا حتى ولا التأفيف الذي هو أدنى مراتب القول السيئ ( ولا تنهرهما ) أي ولا يصدر منك إليهما فعل قبيح كما قال عطاء بن أبي رباح في قوله : ( ولا تنهرهما ) أي لا تنفض يدك على والديكولما نهاه عن القول القبيح والفعل القبيح أمره بالقول الحسن والفعل الحسن فقال ( وقل لهما قولا كريما ) أي لينا طيبا حسنا بتأدب وتوقير وتعظيم

Yakni Allah memerintahkan berbuat baik kepada kedua orang tua. Makna ayat ini sama dengan yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: (Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (Luqman: 14)).

Adapun firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: (Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan 'ah' kepada keduanya (Al-Isra: 23)).

Artinya, janganlah kamu mengeluarkan kata-kata yang buruk kepada keduanya, sehingga kata 'ah' pun yang merupakan kata-kata buruk yang paling ringan tidak diperbolehkan. (dan janganlah kamu membentak mereka. (Al-Isra: 23)).

Yakni janganlah kamu bersikap buruk kepada keduanya, seperti apa yang dikatakan oleh Ata ibnu Abu Rabah sehubungan dengan makna firman-Nya: (dan janganlah kamu membentak mereka. (Al-Isra: 23)). Maksudnya, janganlah kamu menolakkan kedua tanganmu terhadap keduanya.

Setelah melarang mengeluarkan perkataan dan perbuatan buruk ter­hadap kedua orang tua, Allah memerintahkan untuk berbuat baik dan bertutur sapa yang baik kepada kedua. Untuk itu Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: (dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Al-Isra: 23)).

Yaitu bertutur sapa yang baik dan lemah lembutlah kepada keduanya, serta berlaku sopan santunlah kepada keduanya dengan perasaan penuh hormat dan memuliakannya. (Tafsir Ibnu Katsir) 

KEDUA, Takutlah dengan doa orang tua, sesungguhnya doa orang tua itu terkabulkan. Dan berhati-hatilah para orang tua, untuk tidak mendoakan keburukan kepada anak-anaknya, karena doanya pasti terijabah.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda,

لاَ تَدْعـُوْا عَلَى أَنْفُـسِكُمْ وَلاَ تَدْعُوْا عَلَى أَوْلاَدِكُمْ لاَ تَدْعُـوْا عَلَى أَمْوَالِكُمْ، لاَ تَوَافِقُـوْا مِنَ اللهِ سَاعَةً يَسْأَلُ فِيْهَا عَطَاءً، فَيَسْـتَجِيْبُ لَكُمْ.

Janganlah kalian mendo`akan keburukan kepada diri kalian, janganlah mendo`akan BURK KEPADA ANAK-ANAK KALIAN, janganlah mendo`akan buruk kepada harta-harta kalian, dan janganlah sampai (doa buruk kalian itu) bertepatan dengan waktu Allah ta’ala mengabulkan do`a, karena Allah akan mengabulkan do`a kalian.” (HR. Muslim dan Abu Daud).

Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

" ثلاث دعوات لا ترد : دعوة الوالد لولده ، ودعوة الصائم ودعوة المسافر " 

Tiga doa yang tidak ditolak, DOA ORANG TUA UNTUK ANAKNYA, doa orang puasa dan doa orang yang bepergian.” (HR. Baihaqi - Shohih Jami' (2032)).

Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

ثلاث دعوات مستجابات : دعوة المظلوم ، ودعوة المسافر ، ودعوة الوالد على ولده " 

Tiga doa mustajab, doanya orang dizalimi, doa orang yang bepergian dan DOA ORANG TUA KEPADA ANAKNYA.” (HR. Tirmizi, (1905) Shoheh Adab Mufrad, (372)).


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02pkMYUh5JepC6ciqW2tPHmhpHcXJfcThgCm1yrM4dxLG7iYu8zkVDCt8vfjZCJATRl&id=100009878282155


AFM

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive