Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Saturday, October 28, 2023

Laknat (1)

Laknat (1)
Bismillah...

Definisi laknat secara bahasa adalah:

الإِبْعادُ والطَّرْد من الخير وقيل الطَّرْد والإِبعادُ من الله ومن الخَلْق السَّبُّ والدُّعاء واللَّعْنةُ الاسم والجمع لِعانٌ ولَعَناتٌ ولَعَنه يَلْعَنه لَعْناً طَرَدَه وأَبعده

Menjauhkan dan menyingkirkan kebaikan. Dikatakan : ‘Menyingkirkan dan menjauhkan (jika berasal) dari Allah. Dan (jika berasal) dari makhluk maknanya adalah cacian dan doa’. Laknat adalah kata benda (ism), bentuk jamaknya adalah li’aan dan la’anaat. La’anahu – yal’anahu – la’nan, yaitu menyingkirkannya dan menjauhkannya” [Lisaanul-‘Arab, hal. 4044].

Adapun secara istilah:

البعد عن رحمة الله تعالى

Menjauhkan dari rahmat Allah ta’ala dan pahala-Nya” [‘Umdatul-Qaariy 22/117; Majmuu’ Fataawaa Ibni Taimiyyah, 2/167; dan Aadaabusy-Syar’iyyah 1/344].

Semua hal yang dilaknat Allah dan Rasul-Nya berdasarkan dalil, maka itu termasuk dosa besar. 

Baca artikel :

- http://abul-jauzaa.blogspot.com/2010/09/dosa-besar-al-kabaair.html

- http://abul-jauzaa.blogspot.com/2010/02/blacklist-mereka-yang-terlaknat-dalam.html


Oleh karena itu, haram hukumnya melaknat seorang mukmin yang tidak melakukan dosa-dosa besar dan tidak menampakkan kemaksiatan-kemaksiatannya secara terang-terangan.

Allah ta’ala berfirman:

وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا

Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata” [QS. Al-Ahzaab : 58].

Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَلَعْنُ الْمُؤْمِنِ كَقَتْلِهِ

Pelaknatan terhadap seorang mukmin seperti membunuhnya” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 6105 & 6653 dan Muslim no. 110].

An-Nawawiy rahimahullah berkata:

اعلم أن لعن المسلم المصون حرامٌ بإجماع المسلمين

Ketahuilah bahwasannya melaknat seorang muslim yang terlindungi adalah haram berdasarkan ijmaa’ kaum muslimin” [Al-Adzkaar, 1/354].

Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:

الاجماع منعقد على تحريم لعنة معين من أهل الفضل

Telah menjadi ijmaa’ keharaman laknat terhadap person tertentu dari kalangan orang-orang yang mempunyai keutamaan” [Majmuu’ Al-Fataawaa, 20/285].

Para ulama sepakat kebolehan melaknat secara umum yang disebutkan dalil, seperti melaknat orang kafir, orang dhalim, mubtadi’, pelaku riba, peminum khamr, dan yang lainnya. 

Diantaranya firman Allah ta’ala:

فَلَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْكَافِرِينَ

Maka laknat Allah-lah atas orang-orang kafir itu” [QS. Al-Baqarah : 89].

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أُولَئِكَ يُعْرَضُونَ عَلَى رَبِّهِمْ وَيَقُولُ الأشْهَادُ هَؤُلاءِ الَّذِينَ كَذَبُوا عَلَى رَبِّهِمْ أَلا لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ

Dan siapakah yang lebih lalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka dan para saksi akan berkata: "Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka". Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang dhalim” [QS. Huud : 18].

Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَعَنَ اللَّهُ الْوَاصِلَةَ وَالْمُسْتَوْصِلَةَ

Allah melaknat wanita yang menyambung rambut dan wanita yang meminta disambungkan rambutnya” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 5205 & 5934 dan Muslim no. 2123].

لَعَنَ اللَّهُ الْيَهُودَ، وَالنَّصَارَى اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسْجِدًا "،

Allah telah melaknat Yahudi dan Nashrani yang telah menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 1330 dan Muslim no. 529].

Begitu juga yang dilakukan sebagian shahabat:

فَكَانَ أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقْنُتُ فِي الرَّكْعَةِ الْآخِرَةِ مِنْ صَلَاةِ الظُّهْرِ وَصَلَاةِ الْعِشَاءِ وَصَلَاةِ الصُّبْحِ بَعْدَ مَا يَقُولُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، فَيَدْعُو لِلْمُؤْمِنِينَ وَيَلْعَنُ الْكُفَّارَ

Dulu Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu melakukan qunut pada raka’at terakhir shalat Dhuhur, shalat ‘Isyaa’, dan shalat Shubuh setelah ia mengucapkan ‘sami’allaahu li-man hamidah’. Lalu ia mendoakan kebaikan bagi orang-orang beriman dan melaknat orang-orang kafir” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 797].

Ibnul-’Arabiy rahimahullah berkata:

وَأَمَّا لَعْنُ الْعَاصِي مُطْلَقًا فَيَجُوزُ إِجْمَاعًا، لِمَا رُوِيَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: (لَعَنَ اللَّهُ السَّارِقَ يَسْرِقُ الْبَيْضَةَ فَتُقْطَعُ يَدُهُ)

Adapun melaknat orang yang bermaksiat secara mutlak, maka diperbolehkan secara ijmaa’ berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : ‘Allah melaknat seorang pencuri yang mencuri telur lalu dipotong tangannya” [Tafsir Al-Qurthubiy, 2/190].


=====🌴🌴🌴🌴🌴=====

🌐 https://abul-jauzaa.blogspot.com/2014/11/laknat.html

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive