Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Saturday, October 7, 2023

Sakit Hati

Sakit Hati
Bismillah...

🌴🌴🌴

Sakit hati..

mengapa terus dipelihara..?!

tidakkah anda segera mengobatinya..?!

Tidak seperti ketika sakit di badannya.. seringkali seseorang malah ‘memelihara’ sakit hatinya, padahal harusnya dia bisa segera mengobati lara hatinya itu, sebagaimana dia bisa segera mengobati sakit badannya.

🌴🌴🌴

Dan diantara OBAT pelipur lara hati yang PALING AMPUH adalah dengan MEMAAFKAN kesalahan orang yang menyakiti kita.. karena itulah sumber dan sebab utama sakitnya hati kita, oleh karenanya ketika sumber sakitnya sudah teratasi, maka tentunya sakit hati kita akan hilang dengan sendirinya.

Seringkali seseorang tidak mau, atau gengsi, atau merasa rugi untuk memaafkan orang lain, padahal sebenarnya dengan begitu dia akan rugi sendiri, karena hatinya akan sakit, tersiksa, dan TERBEBANI terus-menerus.

🌴🌴🌴

Seringkali seseorang TIDAK INGIN memaafkan kesalahan orang lain, kecuali bila orang tersebut yang meminta maaf kepadanya, padahal apakah dia akan melakukan hal yang sama saat badannya disakiti orang lain..?! Apakah dia mau menunggu hingga orang lain mau mengobati sakit di badannya..?! Tentunya tidak.

Maafkanlah kesalahan orang lain.. karena dia sama sekali tidak akan mampu mengubah TAKDIR tanda.. 

Baca juga

- https://konsultasisyariah.com/38747-5-faedah-seputar-memaafkan.html 

- https://almanhaj.or.id/34992-suka-memaafkan-serta-keutamaannya.html 

🌴🌴🌴

Maafkanlah dia.. karena Allah menjanjikan pahala yang tiada tara kepada Anda:

Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya itu Allah (yang menentukannya)..” [QS. Asy-Syuro: 40].

Maafkanlah dia.. karena Allah akan mengampuni dosa-dosa Anda: 

وَلَا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَى وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka mema’afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nuur: 22)

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (QS. Ali Imran: 134).

وَأَنْ تَعْفُوا أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى

Dan jika kamu memaafkan itu lebih dekat kepada takwa” (QS. al-Baqarah: 237).

وَٱلَّذِينَ إِذَا أَصَابَهُمُ ٱلْبَغْىُ هُمْ يَنتَصِرُونَ . وَجَزَاء سَيّئَةٍ سَيّئَةٌ مّثْلُهَا فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى ٱللَّهِ إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ ٱلظَّـٰلِمِينَ

Dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim mereka membela diri. Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim” (QS. asy-Syura: 39-40)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ

Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin membuatnya mulia. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah hati) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR. Muslim, no. 2588)

Dari Ubadah bin Shamit radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ رَجُلٍ يُجْرَحُ فِي جَسَدِهِ جِرَاحَةً فَيَتَصَدَّقُ بِهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ عَنْهُ مِثْلَ مَا تَصَدَّقَ بِهِ

Tidaklah seseorang yang badannya dilukai oleh orang lain, kemudian ia bersedekah dengan memaafkannya (tidak menuntut diyat), kecuali Allah akan hapuskan dosanya sebanding dengan pemaafan yang yang ia sedekahkan” (HR. Ahmad no.22701, Silsilah ash-Shahihah no.2273).

🌴🌴🌴

Maafkanlah dia.. bersyukurlah kepada Allah, karena Dia telah menjadikan Anda lebih tinggi darinya.. Anda yang disalahi, bukan anda yang menyalahi.. 

Maafkanlah dia, agar sakit hati Anda segera hilang.. Agar hati Anda menjadi lapang, ringan, dan bahagia.. 


Ditulis oleh, Ustadz Dr. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى

=====🌴🌴🌴🌴🌴=====

🌐 https://bbg-alilmu.com/archives/11766

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive