Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Thursday, October 5, 2023

Tak Perlu Ghuluw

Tak Perlu Ghuluw, Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu
Bismillah...

Kagum dengan orang alim dan orang saleh sewajarnya saja nggak perlu berlebihan. Terlalu kagum dapat menjerumuskan orang kepada sikap fanatik buta.

Dulu, awal mula terjadinya kemusyrikan karena berlebih-lebihan terhadap orang saleh, mulai dari menggambar wajahnya, memahat patungnya, mengkeramatkan kuburan dan peninggalannya.

Allah berfirman:

لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ

Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu.” [An-Nisaa’/4: 171]

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengingatkan,

إياكم والغلو في الدين فإنما أهلك من كان قبلكم الغلو في الدين

"Jauhilah oleh kalian sikap berlebih-lebihan dalam beragama, karena yang membinasakan umat-umat sebelum kalian adalah sikap berlebih-lebihan." 

[HR. Ahmad (I/215, 347), an-Nasa-i (3057, V/268), Ibnu Majah (no. 3029), Ibnu Khu-zaimah (no. 2867) dan lainnya, dari Sahabat Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma. Sanad hadits ini shahih menurut syarat Muslim. Dishahihkan oleh Imam an-Nawawi, "Shahihul Jami'" 2680]

لاَ تُطْرُوْنِي كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ، فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ، فَقُوْلُوْا عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ.

Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku, sebagai-mana orang-orang Nasrani telah berlebih-lebihan memuji ‘Isa putera Maryam. Aku hanyalah hamba-Nya, maka kata-kanlah, Abdullaah wa Rasuuluhu (hamba Allah dan Rasul-Nya)'."

[HR. Al-Bukhari (no. 3445), at-Tirmidzi dalam Mukhtasharusy Syamaa-il al-Mu-hammadiyyah (no. 284), Ahmad (I/23, 24, 47, 55), ad-Darimi (II/320), dari Sahabat ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu]

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قُوْلُوْا بِقَوْلِكُمْ وَلاَ يَسْتَهْوِيَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ، أَنَا مُحَمَّدٌ، عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ، مَا أُحِبُّ أَنْ تَرْفَعُوْنِيْ فَوْقَ مَنْزِلَتِي الَّتِيْ أَنْزَلَنِيَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ.

Wahai manusia, ucapkanlah dengan yang biasa (wajar) kalian ucapkan! Jangan kalian terbujuk oleh syaithan, aku (tidak lebih) adalah Muhammad, hamba Allah dan Rasul-Nya. Aku tidak suka kalian mengangkat (menyanjung)ku di atas (melebihi) kedudukan yang telah Allah berikan kepadaku."

[HR. Ahmad (III/153, 241, 249), an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah (no. 249, 250) dan al-Lalika-i dalam Syarah Ushuul I’tiqaad Ahlis Sunnah wal Jamaa’ah (no. 2675). Sanadnya shahih dari Sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu anhu]


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0xDi5K6du8S5RXFsJXMKb7Ld3gweKJ6JefTyXk7BjEeKyEzBz9EDJ3D6gBqCCvQXkl&id=100001764454087


https://t.me/manhajulhaq

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive