Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Wednesday, November 15, 2023

Peringatan Al-Qur'an dari Meminta Bantuan kepada Mayyit atau Bertawassul dengan Kuburan

Peringatan Al-Qur'an dari Meminta Bantuan kepada Mayyit atau Bertawassul dengan Kuburan
Bismillah...

Istighatsah (meminta bantuan) kepada orang yang sudah mati seperti ucapan sebagian orang, "Yaa Shalaahaddin aghitsnaa.." (Wahai Shalahuddin al-Ayyubi bantulah kami) atau bertawassul memohon kepada orang saleh yang sudah wafat termasuk praktek syirik yang menyalahi akidah tauhid. 

✍๐Ÿป Diantara dalilnya sebagaimana yang disebutkan oleh para ulama, 

1). Mayyit tidak sanggup memenuhi hajat permohonan mereka.

Allah ta'ala berfirman, 

ุฅู† ุชุฏุนูˆู‡ู… ู„ุง ูŠุณู…ุนูˆุง ุฏุนุงุกูƒู… ูˆู„ูˆ ุณู…ุนูˆุง ู…ุง ุงุณุชุฌุงุจูˆุง ู„ูƒู… ูˆูŠูˆู… ุงู„ู‚ูŠุงู…ุฉ ูŠูƒูุฑูˆู† ุจุดุฑูƒูƒู… 

"Apabila kamu menyeru mereka sungguh mereka tiada mendengar seruanmu, dan andaikata mereka mendengar maka mereka tidak dapat mengabulkan permohonanmu, dan di hari kiamat mereka akan mengingkari kesyirikanmu." (QS. Fathir: 14)

๐Ÿ“ Syaikhul Mufassirin Ibnu Jarir ath-Thabari rahimahullah mengatakan, 

"Yang diseru oleh kaum musyrikin dalam permohonan mereka adalah ilah-ilah selain Allah dan al-awtsan yaitu semua objek yang dijadikan sekutu bagi Allah (patung, kuburan, mayyit dll)." ๐Ÿงท Jami'ul Bayan (20/453) 

2). Meniru kebiasaan kaum musyrikin yang mereka mengakui keesaan Allah dalam hal Penciptaan namun bersamaan dengan itu mereka menyekutukan Allah dalam hal ibadah/penghambaan.

Allah ta'ala berfirman,

ูˆَุงู„َّุฐِูŠู†َ ุงุชَّุฎَุฐُูˆุง ู…ِู†ْ ุฏُูˆู†ِู‡ِ ุฃَูˆْู„ِูŠَุงุกَ ู…َุง ู†َุนْุจُุฏُู‡ُู…ْ ุฅِู„ุง ู„ِูŠُู‚َุฑِّุจُูˆู†َุง ุฅِู„َู‰ ุงู„ู„َّู‡ِ ุฒُู„ْูَู‰

"Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata), "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan diri kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.” (QS. Az-Zumar: 3)

๐Ÿ“ Al-Hafidzh Ibnu Katsir asy-Syafii rahimahullah berkata, 

"Qatadah, as-Suddi, dan Malik telah meriwayatkan dari Zaid bin Aslam dan Ibnu Zaid sehubungan dengan makna firman-Nya, "Melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya." Yaitu agar sembahan-sembahan itu dapat menolong kami dengan syafaatnya dan mendekat­kan kami kepada Allah karena kedudukannya di sisi Allah. 

Karena itulah ucapan mereka dalam talbiyahnya sewaktu melakukan ibadah haji pada masa jahiliah, 

"Labbaik laa syariika lak, illaa syariikan huwa lak, tamlikuhu wa maa malak.” 

(Kupenuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu kecuali sekutu kepunyaan-Mu, Engkau memilikinya sedangkan sekutu-sekutu itu tidak memilikinya). 

Syubhat (kerancuan) seperti inilah yang sengaja dilakukan oleh orang-orang musyrik di masa dulu maupun belakangan. 

Tatkala datang kepada mereka para Rasul yang menolak keyakinan mereka itu dan melarang mereka, serta menyeru mereka untuk memurnikan penghambaannya hanya kepada Allah semata tiada sekutu bagi-Nya, dan hal itu sebetulnya sesuatu yang dibuat-buat oleh mereka sendiri kaum musyrikin, maka Allah tidak mengizinkan hal itu, tidak pula meridhainya, bahkan murka terhadapnya dan melarangnya.

"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), 'Beribadahlah kepada Allah (saja) dan jauhilah para thaghut  itu.” (QS. An-Nahl: 36) 

๐Ÿงท Tafsir Ibnu Katsir (7/84-85) 

3). Para shahabat Nabi sepeninggal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengalami berbagai macam ujian dan cobaan yang berat, baik fitnah, percekcokan atau peperangan, tetapi tidak ada dari mereka yang beristighatsah kepada beliau dan bertawassul dengan kuburan beliau, padahal itu sangat mungkin mereka lakukan, bahkan mereka orang-orang yang paling mencintai dan meneladani beliau shallallahu 'alaihi wasallam. 

Disamping itu, tersebar hadits-hadits palsu atau riwayat-riwayat tidak akurat yang dinisbatkan kepada para ulama yang membolehkan istighatsah kepada mayyit atau bertawassul dengan kuburan mereka. Seperti hadits yang berbunyi, 

"Jika engkau bingung dalam menyikapi banyak perkara, maka mintalah tolong dari para penghuni kubur!"

Para ulama mengatakan hadits ini palsu dengan kesepakatan ahlul ilmi.


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0GdNUaJNFdoyWcqhMKYCZnVxEQ6pQ1FKTyRUBSqECpjKxoSK7SsyeHqQYTSSNPWhnl&id=100001764454087

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive