Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Tuesday, November 28, 2023

Selamatkan Diri dan Keluarga dari Api Neraka

Selamatkan Diri dan Keluarga dari Api Neraka
Bismillah...

Ujian yang sangat berat bagi seorang suami atau seorang ayah, adalah anak-anaknya dan isteri-isterinya. Apatah lagi di zaman kita sekarang ini.

Seorang suami atau ayah harus bersungguh-sungguh menjaga, melindungi dan mendidik mereka dengan baik. Karena fitnah syahwat dan syubhat telah masuk di kamar-kamar dan dirumah-rumah mereka. Televisi, handphone, internet dan alat teknologi lainnya menyerbu menyerang dari segala penjuru.

Allah Ta'ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. (QS. At Tahrim : 6).

Berkata Ali Bin Abu Thalib radhiyallahu, sehubungan dengan makna firman-Nya: Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (QS. At-Tahrim: 6)

أدبوهم وعلموهم

Didiklah mereka dan ajarilah mereka. (Tafsir Ibnu Katsir).

Berkata Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya: peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (QS. At-Tahrim: 6):

اتقوا الله وأوصوا أهليكم بتقوى الله

Bertakwalah kamu kepada Allah dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk bertakwa kepada Allah. (Tafsir Ibnu Katsir).

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,

اعملوا بطاعة الله، واتقوا معاصي الله، ومُروا أهليكم بالذكر، ينجيكم الله من النار.

Lakukanlah ketaatan pada Allah dan hati-hatilahlah dengan maksiat. Perintahkanlah keluargamu untuk mengingat Allah (berdzikir), niscaya Allah akan menyelamatkan kalian dari jilatan neraka”. (Tafsir Thabari 23/419).

Berkata Al-‘Allamah asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah :

“الفتنة شديدة الآن لا تغفلوا عن أولادكم ونسائكم”. إغاثة اللهفان 17-06-1437هـ

"Fitnah sekarang semakin dahsyat, jangan kalian lalai (menjaga) anak-anak kalian dan isteri-isteri kalian.” (Ighatsah al-Lahfan 17-06-1437 H).

Kalau fitnah syahwat dan syubhat telah meracuni anak dan isteri, maka mereka akan menjadi musuh terbesarnya. Mereka akan membantah, melawan, menghardik, bahkan ada yang sampai membunuh orang tuanya.

Allah Ta’ala berfirman,

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلاَدِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِن تَعْفُوا وَتُصْفِحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللهَ غَفُورُُ رَّحِيمٌ {14} إِنَّمَآ أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلاَدُكُمْ فِتْنَةُُ وَاللهُ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمُُ

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya diantara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. [QS. At Taghabun:14-15].

Bahkan bagi orang tua, terutama seorang bapak, yang menyia-nyiakan anak dan isterinya di dunia dengan tidak memberikan pendidikan agama yang baik,  tidak memerintahkan untuk shalat, puasa, menutup aurat dan ketaatan-ketaatan lain dan tidak melarang dari perbuatan dosa dan maksiat, akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Jangan sampai anak dan isterinya menyeretnya ke neraka.

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda :

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ فِي أَهْلِهِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا رَاعِيَةٌ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَالْخَادِمُ فِي مَالِ سَيِّدِهِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ قَالَ فَسَمِعْتُ هَؤُلَاءِ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَحْسِبُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَالرَّجُلُ فِي مَالِ أَبِيهِ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

"Setiap kalian adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. Seorang imam (kepala Negara) adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang suami dalam keluarganya adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban atas orang yang dipimpinnya. Seorang isteri di dalam rumah tangga suaminya adalah pemimpin dia akan diminta pertanggung jawaban atas siapa yang dipimpinnya. Seorang pembantu dalam urusan harta tuannya adalah pemimpin dan dia akan diminta pertanggung jawaban atasnya. Dia berkata; "Aku mendengar semuanya ini dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan aku menduga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda: "Dan seseorang dalam urusan harta ayahnya adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban atasnya. Maka setiap kalian adalah pemimipin dan setiap kalian akan diminta pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya". (Riwayat Bukhari dan Muslim).

Dan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda :

إِنَّ اللَّهَ سَائِلٌ كُلَّ رَاعٍ عَمَّا اسْتَرْعَاهُ  أحفظ أم ضيع حتى يسأل الرجل عن أهل بيته»

Sesungguhnya Allah bertanya, setiap pemimpin (bertanggungjawab) tentang apa yang ia pimpin, apakah ia menjaga atau menyia-nyiakan (yang dipimpinnya), sampai seseorang ditanya tentang keluarganya (istrinya).” (Riwayat Tirmidzi).


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0xfd2vpvdm7HfYyimwauMUkwBXeeSfVUpesRF5zwD2dF8s5QxL3HQwDPDV3uHuyBCl&id=100063495759389


AFM

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive