Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Friday, November 3, 2023

Waktu Terasa Cepat Berlalu

Waktu Terasa Cepat Berlalu
Bismillah...

Ada seseorang, memiliki kontrakan yang cukup banyak di Timika Papua, dia mengatakan, 

"Dulu waktu masih ngontrak, bulan berlalu terasa cepat. Tiba-tiba sudah datang waktunya lagi bayar kontrakan. Sekarang, setelah memiliki banyak kontrakan, menunggu awal bulan untuk menerima setoran uang kontrakan, terasa lama sekali."

Sebenarnya, waktu itu semakin hari, samakin terasa cepat berlalu. Tetapi karena menunggu, itulah yang membuat terasa lama. 

Contoh misalkan, ada seseorang berkata kepada teman seangkatannya, "Tidak terasa kita sudah pada tua, rambut pun sudah pada beruban dan sudah banyak yang memiliki cucu. Bahkan ada diantara kita yang sudah meninggal dunia. Rasanya baru kemaren lulus SMA."

Saya juga merasakan, rasanya baru saja menikah, ternyata sekarang sudah masuk tahun kedua puluh enam. Anak-anak sudah pada besar. Bahkan sudah ada yang menikah. 

Kalau menurut timbangan syariat, memang semakin mendekati kiamat, semakin terasa waktu itu berlalu begitu cepat. 

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَقَارَبَ الزَّمَانُ فَتَكُونُ السَّنَةُ كَالشَّهْرِ وَالشَّهْرُ كَالْجُمُعَةِ وَتَكُونُ الْجُمُعَةُ كَالْيَوْمِ وَيَكُونُ الْيَوْمُ كَالسَّاعَةِ وَتَكُونُ السَّاعَةُ كَالضَّرَمَةِ بِالنَّارِ

Kiamat tidak akan terjadi hingga WAKTU TERASA BERLALU BEGITU CEPATNYA. Satu tahun terasa seperti satu bulan, satu bulan seperti seminggu, satu minggu seperti satu hari, dan satu hari seperti satu jam, dan satu jam seperti kedipan mata.” (HR: Ahmad).

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam katakan,

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَقَارَبَ الزَّمَانُ فَتَكُونَ السَّنَةُ كَالشَّهْرِ، وَيَكُونَ الشَّهْرُ كَالْجُمُعَةِ، وَتَكُونَ الْجُمُعَةُ كَالْيَوْمِ، وَيَكُونَ الْيَوْمُ كَالسَّاعَةِ، وَتَكُونَ السَّاعَةُ كَاحْتِرَاقِ السَّعَفَةِ

Tidak akan terjadi kiamat hingga zaman berdekatan. Setahun bagaikan sebulan. Sebulan bagaikan sepekan. Sepekan bagaikan sehari. Sehari bagaikan sejam. Dan sejam bagaikan terbakarnya pelepah pohon kurma.” (HR. Ahmad no. 10943 di dalam Musnad-nya II/237-238, Jaami’ at-Tirmidzi bab az-Zuhd bab Ma Jaa-a fii Taqaarubiz Zamaan wa Qashril Amal (VI/624, 625, Tuhfatul Ahwadzi), al-Jaami’ ash Shaghiir, 7299VI/175)

Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ وَهُوَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ حَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ فَيَفِيضَ

Tidak akan terjadi hari kiamat kecuali setelah hilangnya ilmu, banyak terjadi gempa, WAKTU SEAKAN BERJALAN DENGAN CEPAT, timbul berbagai macam fitnah, Al haraj -yaitu pembunuhan- dan harta melimpah ruah kepada kalian.” (HR: al-Bukhari).

Ibnu Hajar Al-Asqolani rahimahullahu Ta’ala berkata :

فإنا نجد من سرعة مر الأيام ما لم نكن نجده في العصر الذي قبل عصرنا هذا، وإن لم يكن هناك عيش مستلذ ؛ والحق أن المراد نزع البركة من كل شيء ، حتى من الزمان ، وذلك من علامات قرب الساعة .

Sungguh kita telah mendapati cepatnya hari-hari yang telah berlalu dan ini tidak kita jumpai pada masa sebelum zaman kita sekarang ini. Walaupun di masa itu tidak ada kehidupan yang terasa lezat. Dan yang benar bahwa maksud dari semua hal itu adalah dicabutnya barokah dari segala sesuatu hingga perihal masa sekalipun. Dan itu merupakan tanda dekatnya hari kiamat.” (Fathul Bari 13/19).

Berkata An Nawawi rahimahullah, 

المراد بقِصَرِه عدم البركة فيه. وأنَّ اليوم مثلًا يصير الانتفاع به بقدر الانتفاع بالسَّاعة الواحدة

Maksud dengan pendeknya (waktu), karena ketiadaan keberkahan didalamnya. Dan sesungguhnya permisalan sehari yang digunakan (dilalui) padanya, menjadi seukuran keadaan waktu satu jam saja. (Fathul Bari). 

Bersyukurlah bagi siapa saja yang dipanjangkan umurnya dan semakin bertambah kebaikannya. Karena inilah orang yang terbaik. Jangan sampai, semakin tua, samakin menjadi-jadi berbuat dosa dan maksiat. 

Dari Abdurrahman bin Abu Bakrah radhiyallahu anhu, dari bapaknya, bahwa seorang laki-laki berkata:

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ خَيْرٌ قَالَ « مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ ». قَالَ فَأَىُّ النَّاسِ شَرٌّ قَالَ « مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ »

Wahai Rasulullah, siapakah MANUSIA YANG TERBAIK?” Beliau menjawab, “Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya”. Dia bertanya lagi, “Lalu siapakah orang yang terburuk?” Beliau menjawab, “Orang yang berumur panjang dan buruk amalnya. [HR. Ahmad; Tirmidzi; dan al-Hâkim).


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0ArrU5mNxcA97HTR4bcbFpbVwJfeFaXQPyUcW9no7P6CD3MsPXqrfSeUF6PAkG4vgl&id=100009878282155


AFM

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive