๐ด๐ด๐ด
Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda,
ุฑَุญِู َ ุงَُّููู ุฑَุฌُูุงً ุณَู ْุญًุง ุฅِุฐَุง ุจَุงุนَ ، َูุฅِุฐَุง ุงุดْุชَุฑَู ، َูุฅِุฐَุง ุงْูุชَุถَู
“Semoga Allah merahmati orang yang :
▶️ mudah dalam menjual,
▶️ mudah saat membeli, dan
▶️ mudah dalam menagih hutang..”
(HR. Al Bukhori 2076)
๐ด๐ด๐ด
⏺️ mudah dalam menjual dengan tidak mengambil keuntungan yang menyusahkan pembeli.
⏺️ mudah dalam membeli dengan tidak menawar dengan tawaran yang menyusahkan penjual.
⏺️ mudah dalam menagih hutang, dengan memberi tangguh bagi yang sulit bahkan ia memaafkan.
Dalam riwayat Ibnu Hibban, “Mudah dalam membayar hutang..” yaitu dengan tidak menunda nunda pembayaran hutang.
Penulis, Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, ุญูุธู ุงููู ุชุนุงูู
=====๐ด๐ด๐ด๐ด๐ด=====
๐ https://bbg-alilmu.com/archives/66178
๐ด๐ด๐ด
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ู َْู ََّููุณَ ุนَْู ู ُุคْู ٍِู ُูุฑْุจَุฉً ู ِْู ُูุฑَุจِ ุงูุฏَُّْููุง ََّููุณَ ุงَُّููู ุนَُْูู ُูุฑْุจَุฉً ู ِْู ُูุฑَุจِ َْููู ِ ุงَِْูููุงู َุฉِ َูู َْู َูุณَّุฑَ ุนََูู ู ُุนْุณِุฑٍ َูุณَّุฑَ ุงَُّููู ุนََِْููู ِูู ุงูุฏَُّْููุง َูุงูุขุฎِุฑَุฉِ َูู َْู ุณَุชَุฑَ ู ُุณِْูู ًุง ุณَุชَุฑَُู ุงَُّููู ِูู ุงูุฏَُّْููุง َูุงูุขุฎِุฑَุฉِ َูุงَُّููู ِูู ุนَِْูู ุงْูุนَุจْุฏِ ู َุง َูุงَู ุงْูุนَุจْุฏُ ِูู ุนَِْูู ุฃَุฎِِูู
“Barangsiapa meringankan sebuah kesusahan (kesedihan) seorang mukmin di dunia, Allah akan meringankan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan seseorang yang dalam keadaan sulit, Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutup ‘aib seseorang, Allah pun akan menutupi ‘aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebtu menolong saudaranya.” (HR. Muslim no. 2699)
Dari Ibnu ‘Umar dan ‘Aisyah radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ู َْู ุทََูุจَ ุญًَّูุง ََْูููุทُْูุจُْู ِูู ุนََูุงٍู َูุงٍู ุฃَْู ุบَْูุฑِ َูุงٍู
“Siapa saja yang ingin meminta haknya, hendaklah dia meminta dengan cara yang baik baik pada orang yang mau menunaikan ataupun enggan menunaikannya.” (HR. Ibnu Majah no. 1965)
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda untuk orang yang memiliki hak pada orang lain,
ุฎُุฐْ ุญَََّูู ِูู ุนََูุงٍู َูุงٍู ุฃَْู ุบَْูุฑِ َูุงٍู
“Ambillah hakmu dengan cara yang baik pada orang yang mau menunaikannya ataupun enggan menunaikannya.” (HR. Ibnu Majah no. 1966)
Allah Ta’ala berfirman,
َูุฅِْู َูุงَู ุฐُู ุนُุณْุฑَุฉٍ ََููุธِุฑَุฉٌ ุฅَِูู ู َْูุณَุฑَุฉٍ َูุฃَْู ุชَุตَุฏَُّููุง ุฎَْูุฑٌ َُููู ْ ุฅِْู ُْููุชُู ْ ุชَุนَْูู َُูู
“Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 280)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ู َْู ุฃَْูุธَุฑَ ู ُุนْุณِุฑًุง ุฃَْู َูุถَุนَ ุนَُْูู ุฃَุธََُّูู ุงَُّููู ِูู ุธِِِّูู
“Barangsiapa memberi tenggang waktu bagi orang yang berada dalam kesulitan untuk melunasi hutang atau bahkan membebaskan utangnya, maka dia akan mendapat naungan Allah.” (HR. Muslim no. 3006)
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.