Saya mau tanya apakah dahulu rosulullah Sallallahu “alaihi wassalam juga berdakwah kepada bangsa jin, atau kah hanya kepada manusia saja terimakasih atas jawabanyya ustadz, barokallahu fiik
Dari: Ari
Jawaban:
Wa alaikumus salam
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus oleh Allah untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
”Tidaklah aku mengutusmu, kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam” (QS. Al-Anbiya: 107).
Bentuk rahmat beliau adalah mengajarkan kebaikan kepada seluruh umat dari kalangan jin dan manusia, sehingga mereka mendapat ridha dari Sang Pencipta.
Lebih dari itu, terdapat beberapa dalil khusus, di mana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdakwah mengajak para jin untuk masuk islam,
وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنْصِتُوا فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِين
Ingatlah ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Quran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan al-Quran, lalu mereka berkata: “Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)”. ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (bangsa jin) untuk memberi peringatan. (QS. Al-Ahqaf: 29)
Ibnu Katsir menukil keterangan dari Ibnu Abbas, bahwa jumlah mereka ada 7 jin yang semuanya rajin ibadah. (Tafsir Ibn Katsir, 7/289).
Setelah para jin itu mendengarkan al-Quran, dan mereka beriman kepadanya, mereka kembali dan mendakwahi kaumnya di kalangan jin. Allah ceritakan di lanjutan ayat,
قَالُوا يَا قَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنْزِلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَى مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ وَإِلَى طَرِيقٍ مُسْتَقِيمٍ ( ) يَا قَوْمَنَا أَجِيبُوا دَاعِيَ اللَّهِ وَآمِنُوا بِهِ يَغْفِرْ لَكُمْ مِنْ ذُنُوبِكُمْ وَيُجِرْكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ ( ) وَمَنْ لَا يُجِبْ دَاعِيَ اللَّهِ فَلَيْسَ بِمُعْجِزٍ فِي الْأَرْضِ وَلَيْسَ لَهُ مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءُ أُولَئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Mereka berkata: “Hai kaum kami, Sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al Quran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan Kitab-Kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus. ( ) Hai kaum Kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih. ( ) dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah Maka Dia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. mereka itu dalam kesesatan yang nyata”. (QS. Al-Ahqaf: 30 – 32).
Kemudian dinyatakan dalam riwayat Ahmad, Muslim, Turmudzi dan yang lainnya bahwa Alqamah bertanya kepada sahabat Ibnu Mas’ud,
”Apakah ada diantara kalian yang ikut bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada malam beliau bertemu jin?”
”Tidak, hanya saja, pada suatu malam, sebelumnya kami bersama Rasulullah. Tiba-tiba kami kehilangan beliau, dan kamipun mencari beliau di lembah dan semak-semak. Hingga kami mengatakan, ’Beliau dibawa pergi oleh jin.’ Malam itu, kami menjalani malam paling buruk. Di pagi harinya, tiba-tiba beliau datang dari arah Hira. Kamipun segera menyambut beliau, ’Ya Rasulullah, kami kehilangan anda dan kami berusaha mencari anda, namun kami tidak berhasil menemukan anda. Sehingga kami merasa sangat sedih di malam itu.”
Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
أَتَانِي دَاعِي الْجِنِّ فَذَهَبْتُ مَعَهُ فَقَرَأْتُ عَلَيْهِمُ الْقُرْآنَ
”Ada seorang dari kalangan jin yang mendatangiku, akupun pergi bersamanya dan aku bacakan ayat al-Quran kepada mereka.”
Ibnu Mas’ud melanjutkan ceritanya, Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pergi bersama kami. Kamipun melihat bekas mereka dan bekas api mereka. Dan mereka meminta bekal hidup. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَكُمْ كُلُّ عَظْمٍ ذُكِرَ اسْمُ اللهِ عَلَيْهِ يَقَعُ فِي أَيْدِيكُمْ أَوْفَرَ مَا يَكُونُ لَحْمًا وَكُلُّ بَعْرَةٍ عَلَفٌ لِدَوَابِّكُمْ
Pada setiap tulang hewan yang disembelih secara syar’i, akan berisi penuh daging di tangan kalian. Dan setiap kotoran hewan ternak, menjadi makanan binatang kalian (jin).
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,
فَلَا تَسْتَنْجُوا بِهِمَا فَإِنَّهُمَا طَعَامُ إِخْوَانِكُمْ
”Janganlah kalian melakukan istinjak dengan tulang dan kotoran, karena itu makanan saudara kalian (dari jin).” (HR. Ahmad 4149, Muslim 450, Turmudzi 3258, dan yang lainnya)
Allahu a’lam.
👤 Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.