Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Wednesday, October 27, 2021

Ketika Air Zam-Zam Menjadi Istimewa di Mata Dunia

Istimewanya Air Zam-zam
Bismillah...

Air Zam-Zam bukan air biasa, ia memiliki kandungan mineral yang baik bagi tubuh manusia. Zam-Zam diturunkan dengan sebab yang masyhur dan momen itu diabadikan dalam serangkaian ibadah sa'i dari Shafa ke Marwah. Sungguh perjuangan luar biasa dari seorang ibunda yang berikhtiar mencari air untuk putranya, Isma'il 'alaihissalam. Melihat dari sisi historis ini saja, seorang muslim bakal tergugah hatinya untuk mencintai air Zam-Zam lebih dari air lainnya. 

Air Zam Zam adalah air mulia. Sangat fenomenal dan ajaib. Air paling sakral sepanjang sejarah peradaban manusia.. Sudah tidak diragukan lagi bahwa air zam zam dapat menjadi penawar dari berbagai penyakit. Air zam zam yang kami jual asli langsung dari sumber mata air zam-zam itu sendiri di Makkah Al-Munawaroh.

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Tuesday, May 25, 2021

Tadabur Al-Qur'an, Surah Al-Ikhlas (1-4)

Tadabur Al-Qur'an, Surah Al-Ikhlas (1-4)
Surah Al-Ikhlas, 1:

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ

Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.

Surah Al-Ikhlas, 2:

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ

Allah tempat meminta segala sesuatu.

Surah Al-Ikhlas, 3:

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ

(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

Surah Al-Ikhlas, 4:

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

===============================

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Monday, May 24, 2021

Tawakal Adalah Sebab Datangnya Jaminan Segala Hal Dari Allah

Tawakal Adalah Sebab Datangnya Jaminan Segala Hal Dari Allah
Bismillah...

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

Seandainya kalian bertawakal pada Allah dengan tawakal yang sebenarnya, maka sungguh Dia akan melimpahkan rezki kepada kalian, sebagaimana Dia melimpahkan rezki kepada burung yang pergi (mencari makan) di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang

(HR Ahmad (1/30), at-Tirmidzi (no. 2344), Ibnu Majah (no. 4164), Ibnu Hibban (no. 730) dan al-Hakim (no. 7894)  

▶️ QS 67: 19

أَوَلَمْ يَرَوْا إِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صَافَّاتٍ وَيَقْبِضْنَ ۚ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلَّا الرَّحْمَٰنُ ۚ إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ بَصِيرٌ 

Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu”.

Jika burung tidak berakal saja bertawakal kepada Allah Tabaraka Wata’ala. Seharusnya lah manusi kepada Allah Tabaraka Wata’ala.

Sumber : islammadina

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Friday, May 21, 2021

Dia (Allah) Tidak Butuh Makan

Dia (Allah) Tidak Butuh Makan
Bismillah...

قُلۡ أَغَيۡرَ ٱللَّهِ أَتَّخِذُ وَلِيّٗا فَاطِرِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَهُوَ يُطۡعِمُ وَلَا يُطۡعَمُۗ قُلۡ إِنِّيٓ أُمِرۡتُ أَنۡ أَكُونَ أَوَّلَ مَنۡ أَسۡلَمَۖ وَلَا تَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ

Katakanlah (Muhammad), “Apakah aku akan menjadikan pelindung selain Allah yang menjadikan langit dan bumi, padahal Dia memberi makan dan tidak diberi makan?” Katakanlah, “Sesungguhnya aku diperintahkan agar aku menjadi orang yang pertama berserah diri (kepada Allah), dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang-orang musyrik.” (Surat Al-An'am, Ayat 14)

Pesan-pesan:

1️⃣ Saudaraku...,

 Langit yang 7 lapis dan Bumi yang luas ini, Allah lah yang ciptakan. Bahkan Dia tidak merasa letih dalam menciptakannya, sekaligus mengatur dan memeliharanya. Dialah yang memberi rezki kepada hamba-hamba-Nya dan Dia tidak butuh makan. Maka sepantasnyalah kita menyembahnya semata dan tidak menyekutukanNya.

2️⃣ Saudaraku...,

Sekalipun ada yang mengajakmu untuk murtad (keluar dari agama Islam) dengan iming-iming harta, maka ketahuilah wahai saudaraku bahwa Surga di Akhirat kelak, dengan segala fasilitasnya, tidak bisa dibandingkan dengan yang ada di Bumi ini. Maka bersabarlah untuk tetap teguh di atas jalan agama yang mulia ini, apapun yang terjadi, karena dengan Islam inilah, merupakan kunci untuk memasuki Surga Allah.

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Wednesday, May 19, 2021

Bahaya Takhbib: Merusak Rumah Tangga Orang lain

Bahaya Takhbib: Merusak Rumah Tangga Orang lain
Bismillah...

Merusak rumah tangga orang lain merupakan dosa besar, menyebabkan rumah tangga pasangan muslim menjadi hancur dan tercerai-berai. 

Perlu diketahui bahwa prestasi terbesar bagi Iblis adalah merusak rumah tangga seorang muslim dan berujung dengan perceraian, sehingga hal ini termasuk membantu mensukseskan program Iblis.

Perhatikan hadits berikut, Dari Jabir radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ إِبْلِيْسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُوْلُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ قَالَ فَيُدْنِيْهِ مِنْهُ وَيَقُوْلُ نِعْمَ أَنْتَ

“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, “Aku telah melakukan begini dan begitu”. Iblis berkata, “Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, “Sungguh hebat (setan) seperti engkau” (HR Muslim IV/2167 no 2813)

Rusaknya rumah tangga dan perceraian sangat disukai oleh Iblis. Hukum asal perceraian adalah dibenci, karenanya ulama menjelaskan hadits peringatan akan perceraian

Al-Munawi menjelaskan mengenai hadits ini,

إن هذا تهويل عظيم في ذم التفريق حيث كان أعظم مقاصد اللعين لما فيه من انقطاع النسل وانصرام بني آدم وتوقع وقوع الزنا الذي هو أعظم الكبائر

Hadits ini menunjukan peringatan yang sangat menakutkan tentang celaan terhadap perceraian. Hal ini merupakan tujuan terbesar (Iblis) yang terlaknat karena perceraian mengakibatkan terputusnya keturunan. Bersendiriannya (tidak ada pasangan suami/istri) anak keturunan Nabi Adam akan menjerumuskan mereka ke perbuatan zina yang termasuk dosa-dosa besar yang paling besar menimbulkan kerusakan dan yang paling menyulitkan” (Faidhul Qadiir II/408)

Merusak rumah tangga seorang muslim disebut dengan “takhbib”. Hal ini merupakan dosa yang sangat besar, selain ada ancaman khusus, ia juga telah membantu Iblis untuk mensukseskan programnya menyesatkan manusia.

Bentuk “takhbib” bisa berupa:

1️⃣ Menggoda salah satu pasangan pasutri yang sah dengan mengajak berzina, baik zina mata, tangan maupun zina hati sehingga ia menjadi benci dengan pasangan sahnya

2️⃣ Menggoda istri orang lain dengan memberikan perhatian dan kasih sayang yang semu, misalnya melalui SMS, WA atau inbox sosial media. Sang istri pun terpengaruh karena selama ini mungkin suaminya sibuk mencari nafkah di kantor seharian.

3️⃣ Bisa juga bentuknya menggoda suami orang lain dan mengajaknya berzina atau di zaman ini di kenal dengan istilah “PELAKOR” (Perebut Laki Orang).

4️⃣ Mengompor-ngompori salah satu pasutri agar membenci pasangannya

Semisalnya sering menyebut-nyebut kekurangan suaminya dengan membandingkan dengan dirinya atau suami orang lain. Padahal suaminya sangat baik dan bertanggung jawab, hanya saja pasti ada kekurangannya.

Ancaman dosa melakukan “takhbib” terdapat pada hadits berikut:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﻟَﻴْﺲَ ﻣِﻨَّﺎ ﻣَﻦْ ﺧَﺒَّﺐَ ﺍﻣﺮَﺃَﺓً ﻋَﻠَﻰ ﺯَﻭﺟِﻬَﺎ

Bukan bagian dari kami, Orang yang melakukan takhbib terhadap seorang wanita, sehingga dia melawan suaminya.” (HR. Abu Daud 2175 dan dishahihkan al-Albani)

Ad-Dzahabi menjelaskan yaitu merusak hati wanita terhadap suaminya, beliau berkata,

ﺇﻓﺴﺎﺩ ﻗﻠﺐ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﻋﻠﻰ ﺯﻭﺟﻬﺎ

Merusak hati wanita terhadap suaminya.” (Al-Kabair, hal. 209).

Dalam riwayat yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﻓْﺴَﺪَ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓً ﻋَﻠَﻰ ﺯَﻭْﺟِﻬَﺎ ﻓَﻠَﻴْﺲَ ﻣِﻨَّﺎ

Barang siapa yang merusak hubungan seorang wanita dengan suaminya maka dia bukan bagian dari kami.”( HR. Ahmad, shahih)

Dalam kitab Mausu’ah Fiqhiyyah dijelaskan bahwa merusak di sini adalah mengompor-ngimpori untuk minta cerai atau menyebabkannya (mengompor-ngompori secara tidak langsung).

ﻣَﻦْ ﺃَﻓْﺴَﺪَ ﺯَﻭْﺟَﺔَ ﺍﻣْﺮِﺉٍ ﺃَﻱْ : ﺃَﻏْﺮَﺍﻫَﺎ ﺑِﻄَﻠَﺐِ ﺍﻟﻄَّﻼَﻕِ ﺃَﻭِ ﺍﻟﺘَّﺴَﺒُّﺐِ ﻓِﻴﻪِ ، ﻓَﻘَﺪْ ﺃَﺗَﻰ ﺑَﺎﺑًﺎ ﻋَﻈِﻴﻤًﺎ ﻣِﻦْ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏِ ﺍﻟْﻜَﺒَﺎﺋِﺮِ ” ﺍﻧﺘﻬﻰ

Maksud merusak istri orang lain yaitu mengompor-ngompori untuk meminta cerai atau menyebabkannya, maka ia telah melalukan dosa yang sangat besar.” (Mausu’ah Fiqhiyyah 5/291)

Demikian semoga bermanfaat

-------------------------

Penulis: dr. Raehanul Bahraen

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Tuesday, May 18, 2021

Tanda Akhir Zaman, Orang Tua Ingin Tampak Muda

Tanda Akhir Zaman, Orang Tua Ingin Tampak Muda
Bismillah...

Diantara yang Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam beritakan akan terjadi di akhir zaman adalah orang-orang tua merasa muda dengan cara-cara yang menipu.

Disebutkan oleh Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Ibnu Abbas radhiallahu'anhuma,

يكون قوم في آخر الزمان يخضبون بهذا السواد ، كحوا صل الحمام ، لا يجدون رائحة الجنة

"Akan datang di akhir zaman suatu kaum (orang-orang tua) yang menyemir rambutnya dengan warna hitam hingga seperti tembolok merpati, mereka tidak akan mencium bau surga." (HR Ahmad, dari Shahabat Abdullah bin Abbas radhiallahu 'anhuma, di shahihkan oleh syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Shahih At-Targhib).

Di dalam hadits ini Rasulallah shallallahu 'alaihi wa sallam mengabarkan bahwa di akhir zaman akan ada orang-orang yang sudah tua beruban menyemir rambutnya dengan warna hitam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengabarkan bahwa mereka ini tidak akan mencium bau surga. Sebuah ancaman yang berat.

Demikianlah yang terjadi. Ada orang-orang yang ketika usia sudah beranjak tua, rambut dan jenggot telah memutih yang semestinya semakin bertakwa, bertobat, memperbanyak ibadah dan bersiap-siap mendatangi ajal, namun justru masih ingin muda, masih terus ingin menikmati lezatnya dunia. Mereka tidak segera bertobat dengan usianya yang telah tua. Mereka terlena dengan dunia dan lupa akhirat. Seolah-olah ia hanya hidup di dunia saja.

Dalam sebuah ayat-Nya Allah azza wa jalla menyebutkan:

 وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ ۖ 

"Dan (apakah tidak) datang peringatan." (Q.S Fathir: 37).

Sebagian ulama menyebutkan peringatan disini adalah rambut yang telah beruban. Maka, semestinya orang yang diberi peringatan dengan berubannya rambut dapat mengambil manfaat dari peringatan ini.

Namun sayang, sebagian manusia yang beruban tidak bisa mengambil pelajaran, sehingga ketika rambut mereka telah memutih segera dihitamkan kembali. Penampakan MUDA yang PALSU.

📄 Dinukil dari Majalah Qudwah Edisi 54 vol. 05 1439 H

Sumber : Majmu'ah Salafy Baturaja

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Saturday, May 15, 2021

Siapa Yang Menjamin Umurmu Bisa Bertahan Hingga Esok Hari?

Siapa Yang Menjamin Umurmu Bisa Bertahan Hingga Esok Hari?
Bismillah...

Syeikh Utsaimin -Rahimahullah- mengatakan: 

Jangan berangan-angan bahwa bila kamu hidup di pagi hari akan bisa bertahan hingga sore. 

Atau bila kamu hidup di sore hari akan mampu bertahan hingga pagi. 

Karena betapa banyak orang yang hidup di pagi hari, akhirnya tidak bertahan hingga sore. 

Sebaliknya, betapa banyak orang hidup di waktu sore, akhirnya tidak bertahan hingga waktu pagi.

Betapa banyak orang memakai baju sendiri, akhirnya baju tersebut dilepas oleh pemandi jenazah.

Betapa banyak orang yang meninggalkan keluarganya, lalu mereka menyiapkan makan siang atau makan malam untuknya, tapi akhirnya dia tidak bisa menyantapnya.

Dan betapa banyak orang yang tidur, akhirnya dia tidak bangun lagi dari kasurnya.“

Intinya: bahwa seseorang jangan sampai memanjangkan angan-angannya.

Tapi, hendaknya dia waspada, cerdas, giat, dan tidak malas.

[Syarah Riyadhus Sholihin, jilid 3, bab: Mengingat Kematian dan Memendekkan Angan]

🖊  Ustadz Musyaffa’ Ad Dariny Lc, MA hafizhahullah
Dewan Pembina Yayasan Risalah Islam

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Thursday, May 13, 2021

Siapa Pasanganmu Di Surga, Hai Wanita Sholehah?

Pasangan Wanita Sholehah Di Surga
Bismillah... 

(Resume Kajian Tafsir Ibnu Katsir - QS Al Baqarah:25)

👤_Ust. Oemar Mita. Lc

📅 Jum'at 25 Dzulhijjah 1436H/09 Oktober 2015

(Admin potong Muqadimah dan isi kajian lainnya, dan hanya menampilkan topik di atas)

🟩 QS Al Baqarah: 25

وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا ۙ قَالُوا هَٰذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ ۖ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا ۖ وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ 

Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata, "Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu." Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa. Dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya.

🟩 Bagaimana pasangan wanita dunia ketika berada di dalam Surga?

Menurut Syeikh Utsaimin Rahimahulloh ta'ala, keadaan wanita dunia, tidak lepas dari 7 kondisi, yaitu:

1. Wanita sholehah yang meninggal dunia sebelum menikah.

Wanita ini ALLOH yg akan memilihkan jodohnya dan ALLOH yang langsung menikahkannya.

2. Wanita sholehah yang dicerai/ditalaq, dan wanita yg mengajukan khuluq.

Wanita ini tidak akan bertemu lagi dengan suaminya. ALLOH akan pilihkan dan nikah dia dgn laki2 penduduk Surga yang sekufu/sebanding dgnnya.

3. Wanita sholehah yang sudah menikah, tapi suaminya tidak termasuk  penduduk Surga.

Contohnya: 

- Asiyah isteri Fir'aun.

Wanita yg masuk Surga lantaran kesabarannya memiliki suami yang dzolim. ALLOH akan menikahkan Asiyah dengan Rasulullah  صلى الله عليه وسلم  

- Satu lagi wanita mulia yang akan jadi isteri Rasulullah adalah Maryam binti Imran (ibu Nabi Isa 'alayhissalaam), wanita mulia yg sangat sabar ketika diberikan ujian yang teramat berat oleh ALLOH.

4. Wanita sholehah, tapi suaminya dholim.

Dia masuk Surga karena kesabarannya. ALLOH akan nikahkan dengan laki2 penduduk Surga yang amalannya setara dengannya.

5. Wanita sholehah yang sudah menikah, meninggal dunia.

Jika suaminya sholeh, maka dia akan dipertemukan lagi dengan suaminya. Jika suaminya tidak masuk Surga, maka ALLOH akan pilihkan laki2 penduduk Surga untuk dinikahkan dengannya 

6. Wanita sholehah yang suaminya meninggal dunia, dan dia tidak menikah lagi.

ALLOH akan pertemukan lagi dengan suaminya, jika suaminya masuk Surga.

ٱلْأَخِلَّآءُ يَوْمَئِذٍۭ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا ٱلْمُتَّقِينَ

Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa. (QS Az-Zukhruf (43:67))

7. Wanita sholehah yang suaminya meninggal, dia menikah lagi.

Dia akan dinikahkan dengan suaminya yang terakhir. Jika suaminya yang terakhir bukan termasuk penduduk Surga, maka ALLOH akan nikahkan dengan suaminya yang paling baik amalan dan akhlaqnya.

Dia diberi kebebasan memilih, jika semua suaminya masuk Surga.

CATATAN:

1. Di Surga tidak ada orang yang tidak menikah/ tidak memiliki pasangan. Meskipun dia di dunia tidak/ belum pernah menikah. Satu2nya syariat yang masih dijalankan di surga adalah menikah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَمَا فِي الْجَنَّةِ أَعْزَبُ

Tidak ada orang yang melajang di surga.” (HR. Ahmad 7152 dan Muslim 2834).

2. Keadaan Wanita sholehah yang masuk Surga : 

- lebih cantik dari bidadari Surga.

- menjadi ketua bidadari.

3. Mencarikan jodoh yang sholeh, adalah kewajiban orangtua terhadap anaknya.

4. Di Surga tidak ada lagi kesedihan, yang ada hanya kesenangan dan kenikmatan.

Semoga kita dan keluarga kita termasuk orang2 yg mendapatkan rahmat dan ridhoNYA untuk menjadi penduduk jannahNYA. Aamiin ya Mujibassailin 

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Tuesday, May 11, 2021

Empat Langkah Tadabbur Al-Qur’an

Empat Langkah Tadabbur Al-Qur’an
Bismillah...

Al-Qur’an itu direnungkan. Kita istilahkan dengan tadabbur, dalam KBBI disebut dengan tadabur. Tadabbur ini penting karena dengan tadabbur, kita akan bisa mengambil pelajaran-pelajaran penting hingga Al-Qur’an bisa diamalkan isinya. Ini keadaannya berbeda sekali jika kita hanya membaca Al-Qur’an atau menghafalkannya, tanpa memahami arti, memahami tafsirannya, hingga tadabbur.

Berikut adalah ayat-ayat yang mendorong kita untuk tadabbur Al-Qur’an.

Ayat pertama:

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (QS. An-Nisaa’: 82)

Ayat kedua:

كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ

Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” (QS. Shad: 29)

Ayat ketiga:

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?”. (QS. Muhammad: 24)

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Memahami Al-Qur’an dan merenungkannya akan membuahkan iman. Adapun jika Al-Qur’an cuma sekadar dibaca tanpa ada pemahaman dan perenungan (tadabbur), itu bisa pula dilakukan oleh orang fajir (ahli maksiat) dan munafik, di samping dilakukan oleh pelaku kebaikan dan orang beriman.” (Zaad Al-Ma’ad, 1:327)

Bagaimana cara tadabbur?

Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan, “Apabila engkau ingin memetik manfaat dari Al-Qur’an, maka fokuskan hatimu saat membaca dan mendengarkannya. Pasang baik-baik telingamu dan posisikanlah diri seperti posisi orang yang diajak bicara langsung oleh Dzat yang memfirmankannya. Al-Qur’an ini makin sempurna pengaruhnya bergantung pada faktor pemberi pengaruh yang efektif, tempat yang kondusif, terpenuhinya syarat, terwujudnya pengaruh, dan ketiadaan faktor yang menghalanginya. Semua ini telah terkandung dalam firman Allah,

إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.” (QS. Qaf: 37).

Dari awal surah Qaf hingga ayat ke-37 ini namanya faktor pemberi pengaruh.

Firman-Nya: Bagi orang yang punya hati, berarti hati yang hidup. Ini representasi dari tempat yang hidup. Sebagaimana disebutkan pula dalam surah,

لِيُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيًّا وَيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكَافِرِينَ

Supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir.” (QS. Yasin: 70)

Firman-Nya _“atau yang menggunakan pendengarannya”_, maksudnya mengarahkan pendengarannya dan memasang indra dengarnya pada apa yang diucapkan padanya. Ini namanya syarat terwujudnya pengaruh.

Firman-Nya “sedang dia menyaksikannya” maksudnya, hatinya menyaksikan, hadir dan tidak ke mana-mana, serta mendengarkan kitab Allah. Orang yang hatinya menyaksikan dan memahami, hatinya tidak lupa maupun lalai. Ini menunjukkan untuk tadabbur Al-Qur’an harus menghilangkan faktor yang menghalangi, yaitu kelalaian dan tidak hadirnya hati dari apa yang diucapkan padanya, dari memperhatikan dan merenungkannya.

Bila ada faktor pengaruh yaitu Al-Qur’an, tempat yang kondusif yaitu hati yang hidup, syarat juga terpenuhi yaitu mendengarkan dengan seksama, faktor penghalang tidak ada yaitu kelalaian dan memahami maksud ucapan, dan berpaling pada sesuatu yang lain, niscaya muncul pengaruh, yaitu kemampuan mengambil manfaat dan mengambil peringatan.” Lihat Al-Fawaid karya Ibnul Qayyim, hlm. 5, 6, 156; dinukil dari Al-Khusyu’ fii Ash-Shalah, hlm. 225-226.

Ringkasnya, langkah untuk tadabbur Al-Qur’an ada 4 (empat):

1. Ada ayat yang dibaca.

2. Hati kita hidup.

3. Mendengarkan dengan seksama.

4. Tidak lalai dan memahami maksud ucapan.

Semoga kita dimudahkan untuk tadabbur Al-Qur’an ayat demi ayat.

 --------------------

By Muhammad Abduh Tuasikal, MSc -  May 10, 2020

Disusun malam hari, 18 Ramadhan 1441  @Darush Sholihin

Sumber : https://rumaysho.com/24334-empat-langkah-tadabbur-al-quran.html

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Tuesday, April 13, 2021

Keluhan Hamba yang Lelah dan Jawaban Allah yang Maha Gagah

1. Ya Allah, apakah gerangan yang sedang menimpa kami saat ini?

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.” (QS. Al-Baqarah : 155).

2. Mengapakah kami harus diuji dengan wabah Corona seperti ini?

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ”Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS. Al-Ankabut : 2)

3. Namun, mengapa harus terjadi pada kami?

Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-Ankabut : 3)

4. Darimana datangnya musibah ini ya Allah?

Dari mana datangnya ini?” Katakanlah: “Itu dari dirimu sendiri.” (QS. Ali Imran: 165).

5. Tapi ya Allah, wabah ini sungguh buruk bagi kami....

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 216)

6. Telah sesak nafas kami, berat hidup kami, gara-gara wabah ini....

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah : 286)

7. Kami tidak bisa bekerja ya Allah, kami dikurung di rumah saja, kami tidak bisa berbuat apa-apa....

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran : 139)

8. Terkadang, wabah ini memberikan tekanan yang demikian dahsyat kepada kami. Rasanya kami telah menyerah kalah. Sebagian dari kami bahkan telah berputus asa.

Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabbnya, kecuali orang-orang yang sesat.” (QS. Al-Hijr: 56)

9. Kami menjadi gelisah, tidak tenang, karena beban berat yang kami hadapi akibat wabah ini....

Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’du: 28).

10. Di saat sempit seperti ini, masih adakah jalan keluar bagi kami? Masih adakah pintu rezeki untuk menyambung hidup kami ya Allah?

Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya), dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).

11. Tapi, perusahaan sudah memotong gaji kami. Bahkan sebagian dari kami, sudah tidak memiliki pekerjaan lagi. Siapa yang akan memberikan rezeki kepada kami?

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya.” (QS. Hud: 6)

12. Sudah lebih dari sebulan kami menjalani kebijakan Stay At Home. Rasanya sudah tidak kuat untuk terus menerus dikurung di dalam rumah. Lelah ya Allah. Sungguh kami tidak tahu, sampai kapan suasana ini....

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imran : 200)

13. Mengapa Engkau menyuruh kami untuk bersabar?

Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (QS. Ali Imran : 146)

14. Adakah balasan atas kesabaran kami ya Allah?

Sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl : 96)

15. Alhamdulillah. Seberapa banyakkah pahala yang akan Engkau berikan kami?

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar : 10)

16. SubhanaLlah... Lalu bagaimana nasib kami kelak di akhirat ya Allah?

Sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (surga), (sambil mengucapkan) ‘Selamat untuk kalian atas kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. Ar-Ra’du : 23-24)

17. Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah. Sekarang kami tenang ya Allah. Kami ridha dengan ketentuan-Mu. Kami bersabar dengan ujian-Mu.

Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya.” (QS. Al-Bayyinah : 8)

Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.” (QS. At-Taubah : 72).

-------------------------

Oleh : Cahyadi Takariawan

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Tuesday, April 6, 2021

Tadabur Al-Qur'an, Surah Al-Jumu'ah (9-11)

Tadabur Al-Qur'an, Surah Al-Jumu'ah (9-11)
Surah Al-Jumu'ah, 9:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jum‘at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Surah Al-Jumu'ah, 10:

فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.

Surah Al-Jumu'ah, 11:

وَاِذَا رَاَوْا تِجَارَةً اَوْ لَهْوًا ۨانْفَضُّوْٓا اِلَيْهَا وَتَرَكُوْكَ قَاۤىِٕمًاۗ قُلْ مَا عِنْدَ اللّٰهِ خَيْرٌ مِّنَ اللَّهْوِ وَمِنَ التِّجَارَةِۗ وَاللّٰهُ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ

Dan apabila mereka melihat perdagangan atau permainan, mereka segera menuju kepadanya dan mereka tinggalkan engkau (Muhammad) sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah, “Apa yang ada di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perdagangan,” dan Allah pemberi rezeki yang terbaik.

===============================

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Monday, April 5, 2021

Tour Murah Untuk Bermuhasabah Diri

Muhasabah Diri
Bismillah...

Tour wisata ini ditujukan bagi mereka yang mengalami kekerasan hati & jiwa karena kurang bersyukur...

Mari Wisata ke Ruang ICU

- Lihat pasien yang setengah sadar, sedang berjuang mempertahankan nyawanya, mereka terlihat sangat lemah sehingga dibantu berbagai macam alat (baik alat monitor dan ventilator) untuk mempertahankan hidup...

Mari Kita Lanjutkan Wisata ke Ruang Kemoterapi dan Radioterapi

Disana kita lihat orang tengah berjuang melawan penyakit kanker (tumor ganas), lihat wajah mereka pucat dg rambut yg rontok, tidak ada keceriaan dan terlihat kurus kulit mereka menghitam, akibat sinar radiasi...

Kita Lanjutkan ke Ruang Hemodialisa (cuci darah)

Disana berjejer terbaring manusia dengan tangan terikat selang. Mesin Hemodialisa sedang menggantikan Peran Ginjal yg sudah tdk berfungsi...

Kurang puas, yuk Kita ke Ruang Rawat Inap

Disana kita menemukan berbagai macam penyakit dari sesak nafas sampai susah BAB, diabetes, stroke, jantung, kecelakaan, dll...

Wisata kita berakhir ke Bagian Administrasi

Kita akan melihat keluarga pasien membayar jutaan rupiah bahkan puluhan juta rupiah oleh yang tidak punya kartu Jaminan Kesehatan Nasional dan asuransi sebagai biaya pengobatan, karena pasien sudah sembuh, bahkan yang sudah meninggal pun tetap harus bayar biaya administrasinya..  

Kemudian kita keluar dari sana, menuju puskesmas dan faskes tingkat 1, pagi2 setelah subuh antrian bagaikan kereta, menunggu loket yang dibuka sekitar jam 7-8.

Bagaimana dengan diri kita yang Hidup Nyaman di Rumah ?

- Hidup kita, gerak kita relatif tidak dibantu alat mekanis apapun 

enak bukan ???

- Bernafas di alam bebas, gratis tanpa dibantu tabung oksigen, 

nikmat bukan ???

- Kita leluasa makan dan minum tanpa infus dan sonde  

lezat bukan ???

- Pergi kebelakang, hanya sekedar mengeluarkan hajat tanpa bantuan orang, 

mudah bukan ???

Apakah kita sudah :

Bersyukur,

Beristighfar,

Berdzikir, Memuji Allah Azza Wa Jalla,

Sudah Kita Melaksanakan Perintah-Nya ???

Sudahkah kita menjauhi larangannya?

Sudahkah kita bersadaqoh hari ini?

Sudahkah kita.....

Ayo, selepas berwisata ini, mari kita :

Taat beribadah, berdoa

Saling cinta dan menyayangi.....

Saling rukun dan damai.....

Saling menghormati dan menghargai......

Saling mengalah untuk meraih kemuliaan.....

Saling melepas Ego.....

bersyukur dengan semua pemberian Nya

Tinggalkan kebiasaan untuk mencari kesalahan orang lain, Apalagi memfitnah

Saling berbuat baik walau tidak dihargai...

Karena kebaikan akan kembali kepada diri kita sendiri....

Berbuat benar dan baiklah selagi kita masih diberi Nafas oleh-Nya

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Friday, April 2, 2021

Peluang Emas Pahala Syahid

Di Rumah Aja
Bismillah...

Oleh: Ust. Abdullah Zaen, Lc., MA

Seburuk apapun kondisi saat ini, seorang mukmin akan tetap berbesar hati. Sebab dia memiliki panduan hidup dari Rabbul alamin. Hanya orang yang tidak punya pegangan, yang akan terjangkiti kepanikan.

Aisyah radhiyallahu ‘anha bertutur,

Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang tha’un (wabah)”.

Beliau menjawab,

أَنَّهُ كَانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللَّهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ، فَجَعَلَهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ، فَلَيْسَ مِنْ رَجُلٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ، فَيَمْكُثُ فِي بَيْتِهِ صَابِرًا مُحْتَسِبًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لاَ يُصِيبُهُ إِلاَّ مَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ إِلاَّ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ.

Sesungguhnya wabah adalah azab yang ditimpakan Allah kepada siapapun yang dikehendaki-Nya. Namun Dia menjadikan wabah sebagai rahmat untuk kaum mukminin.

Saat terjadi wabah, siapapun yang berdiam di rumahnya. Dengan penuh kesabaran dan berharap pahala. Sambil meyakini bahwa dia tidak akan terkena sesuatu, kecuali yang telah ditakdirkan Allah. Orang yang seperti itu, pasti akan mendapatkan pahala orang yang syahid”. HR. Ahmad dan sanadnya dinilai sahih oleh al-Arna’uth.

Hadits di atas menjelaskan empat kriteria yang bila dipenuhi, maka seseorang akan mendapat pahala syahid.

Pertama: Berdiam di rumah. Sebagai salah satu upaya agar tidak tertular wabah atau menulari orang lain. Ini tentu sangat selaras dengan himbauan pemerintah supaya kita melakukan social distancing.

Kedua: Sabar dan ridha. Tidak banyak mengeluh. Sebab ini adalah ujian dari Allah. 

Ketiga: Berharap pahala. Pahala menjalankan perintah Allah dan Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam. Pahala berdiam di rumah, walaupun terasa jenuh dan bosan.

Keempat: Beriman dengan takdir. Bahwa apapun yang terjadi, itu adalah dengan kehendak Allah. Sehingga bila Allah menakdirkan tidak kena wabah, maka tidak mungkin kena. Namun bila terkena, maka itulah yang memang telah ditakdirkan oleh-Nya.

Siapapun yang memenuhi empat kriteria di atas, dia akan mendapatkan pahala orang yang syahid. Walaupun ia tidak terjangkiti wabah. Apalagi bila terjangkit dan meninggal. Atau terjangkiti dan bisa sembuh. Semuanya dijanjikan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pahala syahid. Demikian keterangan yang dibawakan Imam Ibn Hajar rahimahullah dalam kitab beliau Fath al-Bariy (X/204).

Wajarlah bila Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam menyatakan bahwa wabah adalah rahmat bagi kaum mukminin.

Namun tentu tetap harus dihadapi dengan upaya lahiriah maksimal dan tawakal total kepada Allah ta’ala.

-------------------------

Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, Senin, 28 Rajab 1441 / 23 Maret 2020

Editor : Admin Asy-Syamil.com

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Thursday, April 1, 2021

Wali Gadungan

Wali Gadungan
Bismillah...

Betapa banyak manusia tertipu dengan para penyesat umat yang dianggap sebagai wali Allah 'azza wa jalla.

Maka ketahuilah, wali Allah 'azza wa jalla itu adalah orang yang menegakkan tauhid dan sunnah. Dan bukan syarat menjadi wali Allah harus memiliki kesaktian.

Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,

فَإِن اشْتبهَ عَلَيْك فاكشفه فِي ثَلَاثَة مَوَاطِن فِي صلَاته ومحبته للسّنة وَأَهْلهَا ونفرته عَنْهُم ودعوته إِلَى الله وَرُسُله وَتَجْرِيد التَّوْحِيد والمتابعة وتحكيم السّنة فزنه بذلك لَا تزنه يُحَال وَلَا كشف وَلَا خارق وَلَو مَشى على المَاء وطار فِي الْهَوَاء

Apabila tersamar atasmu tentang seseorang (apakah dia wali Allah atau wali setan), maka singkaplah dia dalam tiga keadaan:

(1) Sholatnya,

(2) Kecintaannya kepada Sunnah dan pengikutnya, dan (ataukah) kebenciannya kepada mereka,

(3) Dakwahnya kepada Allah dan Rasul-Nya serta pemurnian tauhid, ittiba’ (peneladanan kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam) dan berhukumnya kepada Sunnah.

Ukurlah dengan tiga perkara ini, janganlah kamu ukur dengan keadaan yang lain, jangan pula dengan kasyaf tahu perkara ghaib), dan jangan pula dengan kemampuan luar biasa, walau dia bisa berjalan di atas air dan terbang di atas udara.”

Semoga kita semua diselamatkan dari tipu daya setan.

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Monday, March 29, 2021

Mundur Ke Belakang Mana Yang Anda Maksudkan?

Jawaban Untuk Pertanyaan Para Pembenci Islam
Bismillah...

Sebuah renungan...

Suatu ketika, sesorang bertanya kepada Dr. Muhammad Imarah dengan pertanyaan yang sedikit mengejek dan mengolok: 

"Saya dengar, Anda ingin sekali syariah Islam ini diterapkan, apakah Anda ingin membawa kami mundur ke belakang?"

Mendapatkan pertanyaan bernada merendahkan itu, beliau pun menjawab dengan balik bertanya:

"Ke belakang yang mana maksud Anda?

Apakah belakang yang anda maksud adalah 100 tahun yang lalu, saat Islam menguasai separuh dunia selama 500 tahun?

Atau maksud anda lebih jauh lagi ke belakang saat dimana Dinasti Mamalik (mamluk) menyelamatkan dunia dari ganasnya serbuan Mongol dan Tartar?

Atau lebih jauh lagi ke belakang saat Dinasti Abbasiyyah menguasai separuh dunia?

Atau ke belakang sebelumnya, di masa Dinasti Umayyah, atau sebelumnya lagi saat Umar bin Khatab menguasai banyak kawasan di dunia ini?

Atau di masa Khalifah Harun Ar-Rasyid, saat beliau mengirim surat ke penguasa Imperium Romawi kala itu, Naqfur, beliau menulis:

"Dari Harun Ar-Rasyid Amirul mukminin, kepada Naqfur guguk Romawi (كلب الروم)"

Atau ke belakang saat Abdurrahman ad-Dakhil bersama pasukannya berhasil menaklukkan Italia dan Prancis? Itu jika dalam bidang politik.

Atau maksudmu ke belakang adalah dalam bidang keilmuan, ketika ulama Arab seperti Ibnu Sina, Al-Farabi, Alkhawarizmi, Ibnu Jabir, Ibnu Rusyd, Ibnu Khaldun dll, mengajarkan dunia Arab dan dunia barat tentang ilmu kedokteran, farmasi, arsitektur, falak dan sastra?

Atau ke belakang maksudmu dalam hal kehormatan? Ketika seorang Yahudi kafir mengerjai seorang muslimah hingga terlepas baju abayanya sampai ia berteriak histeris, maka Khalifah Almu'tashim mengirim pasukan untuk membalas apa yang dia lakukan dan mengusir orang Yahudi dari negaranya. Sementara hari ini, para muslimah diperkosa sedangkan pemimpin negeri muslim hanya diam tak bisa berbuat apa-apa?

Atau ke belakang maksudmu saat kaum muslimin membangun universitas pertama di Spanyol yang menggemparkan Eropa kala itu, sehingga sejak itu, pakaian jubah longgar besar dari Arab itu menjadi pakaian wisuda hampir semua universitas dunia? Dan dibagian atasnya ada topi yang datar dimana dahulu dijadikan tempat meletakkan Al Qur'an saat acara wisuda?

Atau maksudmu ke belakang, saat Kairo menjadi kota paling indah di dunia?

Atau ketika 1 Dinar Iraq setara dengan 483 dolar?

Atau maksudmu ke belakang, saat orang-orang melarikan diri dari Eropa yang dilanda kemiskinan dan pergi menyelamatkan diri menuju Aleksandria (di Mesir), atau ketika Amerika meminta bantuan Mesir untuk menyelamatkan Eropa dari kelaparan?

Tolong beritahukan padaku, mundur ke belakang mana yang kamu maksudkan???"

Dan si penanya hanya bisa diam, membisu tak tahu apa yang mau diucapkan.  

-------------------------

Copas ustadz Satria hadi lubis

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Saturday, March 27, 2021

Tiga Waktu Penyesalan Yang Terlambat

Tiga Waktu Penyesalan Yang Terlambat
Bismillah...

Saudaraku rahimakumullah, gunakanlah waktu hidupmu untuk beramal shahih, sebelum datang tiga waktu penyesalan yang tidak lagi berarti.

1. Ketika Datang Kematian

Allah 'azza wa jalla berfirman,

حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ، لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

"Hingga apabila datang kematian kepada salah seorang dari mereka, dia berkata: 'Wahai Rabbku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku beramal shalih pada apa yang telah aku tinggalkan'. Sekali-kali tidak, sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan­nya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.". [Al-Mukminun: 99-100]

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ، وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ، وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.

Dan sedekahkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: 'Wahai Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang bermalal shalih'.

Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." [Al-Munafiqun: 9-10]

2. Saat Melihat Neraka

Allah 'azza wa jalla berfirman,

وَلَوْ تَرَىٰ إِذْ وُقِفُوا عَلَى النَّارِ فَقَالُوا يَا لَيْتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِآيَاتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ

"Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Rabb kami, serta menjadi orang-orang yang beriman." [Al-An'am: 27]

3. Saat di Neraka

Allah 'azza wa jalla berfirman,

وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ

"Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: 'Wahai Rabb kami, keluarkanlah kami, niscaya kami akan mengerjakan amal yang shalih berlainan dengan yang telah kami kerjakan'. Dan apakah Kami tidak memanjangkan umur kalian dengan masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kalian pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun." [Fathir: 37]

-------------------------

https://web.facebook.com/sofyanruray.info

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Thursday, March 25, 2021

Ulil Amri Sesungguhnya Menurut Islam

Ulil Amri Sesungguhnya Menurut Islam
Bismillah...

Di dalam Al-Qur'an, frasa "ulil amri"  menunjukkan pada berbagai makna, bisa berarti "pemerintah"(QS. An-Nisa' : 59), atau bisa juga berarti "para ulama"(QS. An-Nisa'[4]:83). Dan ini akan dibahas di kesempatan lain, in syaa Allah.

Diantara mereka yang bersikukuh bahwa pemerintahan saat ini terkategori sebagai ulil amri, sehingga wajib kita mentaati mereka, berdalil dengan firman Allaah Subhanahu wa Ta’ala:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنكُمْ

Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul-(Nya) dan ulil amri di antara kalian.” (QS. An-Nisa' [4]: 59)

Juga dengan hadits dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

لاَطاَعَةَ فِي مَعْصِيَةِ اللهِ إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِي الْمَعْرُوْفِ.

Tidak (boleh) taat (terhadap perintah) yang di dalamnya terdapat maksiyat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam kebajikan” (Muttafaq 'Alayh)

عَلَى الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ فِيْمَا أَحَبَّ وَكَرِهَ، إِلاَّ أَنْ يُؤْمَرَ بِمَعْصِيَةٍ، فَإِنْ أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ، فَلاَ سَمْعَ وَلاَ طَاعَةَ.

Wajib atas seorang Muslim untuk mendengar dan taat (kepada penguasa) pada apa-apa yang ia cintai atau ia benci kecuali jika ia disuruh untuk berbuat kemaksiatan. Jika ia disuruh untuk berbuat kemaksiatan, maka tidak boleh mendengar dan tidak boleh taat.”(Muttafaq 'Alayh)

Dalam hal ini mereka mengatakan, apabila mereka memerintahkan perbuatan maksiat, saat itulah kita dilarang untuk mentaatinya. Namun, dalam perkara kebenaran yang lain, tetap wajib taat dan patuh terhadap mereka (pemerintah).

Mereka pun mengambil dalil tentang wajibnya taat pada pemimpin, meski seorang budak hitam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

…أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ آمَرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ…

…Aku wasiatkan kepada kalian agar tetap bertaqwa kepada Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Tinggi, tetaplah mendengar dan mentaati, walaupun yang memerintah kalian adalah seorang budak hitam..." (HR.Ahmad, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi) 

Apakah benar, nash-nash tersebut adalah dalil sharih untuk kita agar taat pada pemerintahan sekuler (yang memisahkan aturan Agama dari kehidupan) seperti saat ini?

Tentu tidak ada yang salah dalam nash/dalil tersebut. Yang ada, istidlal (penggunaan dalil) serta istinbath (penggalian hukum) yang dilakukan tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh syara'. Dan itu amat jelas.

1). Pemahaman mereka akan ayat itu tidak sempurna. Jelas sekali dalam QS. An-Nisa[4]:59 itu lanjutan ayatnya berbunyi:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

"Wahai orang-orang yang beriman taatilah Allah, taatilah Rasul serta ulil amri di antara kalian. Jika kalian berselisih dalam suatu urusan, maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul jika kalian memang mengimani Allah dan Hari Akhir. Itu lebih baik dan merupakan sebaik-baik penjelasan". (QS. An-Nisa'[4]:59).

Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu 'anhu berkata : "Seorang imam/kepala negara wajib memerintah berdasarkan hukum yang diturunkan oleh Allah, serta menunaikan amanah. Jika dia melakukan itu maka rakyat wajib untuk mendengarkan dan menaatinya".(Tafsir Al Baghowiy, Surah An-Nisa' ayat 59).

Penegasan makna ulil amri pun ditegaskan oleh Imam As-Syawkani :

“وأولي الأمر هم : الأئمة ، والسلاطين ، والقضاة ، وكل من كانت له ولاية شرعية لا ولاية طاغوتية”

"Ulil Amri adalah para Imam, Sultan, Qadliy, dan setiap orang yang memiliki kekuasaan syar’iyyah (berlandaskan syari'at Islam), dan bukan kekuasaan thaghutiyyah". (Fathul Qodir, 2/166)

Al Imam An-Nasafi :

"Diceritakan bahwa Maslamah Ibn Abdul Malik Ibn Marwan berkata kepada Ibnu Hazim,” Bukankah engkau diperintahkan untuk mentaati kami, sebagaimana firman Allah, “dan taatlah kepada ulil amri diantara kalian..” Ibnu Hazim menjawab, “Bukankah ketaatan akan tercabut dari anda, jika anda menyelisihi al-haq (kebenaran), berdasarkan firman Allah, “jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah, yakni kepada Rasul pada saat beliau masih hidup, dan kepada hadits-hadits Rasul setelah beliau saw wafat..” (Imam An-Nasafiy, Madaarik at-Tanziil, Surat An-Nisa[4]:59).

2). Terdapat hadits Nabi shallallaahu 'alayhi wasallaam :

دَعَانَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبَايَعْنَاهُ فَقَالَ فِيمَا أَخَذَ عَلَيْنَا أَنْ بَايَعَنَا عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ فِي مَنْشَطِنَا وَمَكْرَهِنَا وَعُسْرِنَا وَيُسْرِنَا وَأَثَرَةً عَلَيْنَا وَأَنْ لَا نُنَازِعَ الْأَمْرَ أَهْلَهُ إِلَّا أَنْ تَرَوْا كُفْرًا بَوَاحًا عِنْدَكُمْ مِنْ اللَّهِ فِيهِ بُرْهَانٌ

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengundang kami, lalu kami mengucapkan baiat kepada beliau dalam segala sesuatu yang diwajibkan kepada kami bahwa kami berbaiat kepada beliau untuk selalu mendengarkan dan taat (kepada Allah dan Rasul-Nya), baik dalam kesenangan dan kebencian kami, kesulitan dan kemudahan kami dan beliau juga menandaskan kepada kami untuk tidak mencabut suatu urusan dari ahlinya kecuali jika kalian (kita) melihat kekufuran secara nyata dan memiliki bukti yang kuat dari Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim). Makna "kekufuran yang nyata" sendiri dijelaskan oleh Imam Nawawi, bahwa yang dimaksud ialah jika mereka melakukan kekufuran(syirik, bid'ah), dan meninggalkan syariat Allah. (Syarh Shahih Muslim, 8/35-36)

3). Hadits :  

…أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ آمَرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ…

…Aku wasiatkan kepada kalian agar tetap bertaqwa kepada Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Tinggi, tetaplah mendengar dan mentaati, walaupun yang memerintah kalian adalah seorang budak hitam..." ini telah dijelaskan okeh hadits yang lain, dari riwayat Muslim :

إن أُمِّر عليكم عبدٌ مُجدَّعٌ أسودُ ،يقودُكم بكتاب اللهِ تعالى ،فاسمَعوا له وأَطيعوا " .

Jika kalian di pimpin oleh seorang hamba sahaya yang hitam berambut keriting, yang memimpin kalian DENGAN KITAB ALLAH, maka taatlah kepadanya ". (HR. Muslim). Maka seandainya mereka tidak berhukum dengan Kitabullah, maka tiada kewajiban bagi kita mentaati mereka.

Lagipula, seandainya kita diwajibkan taat pada pemerintahan saat ini, pemerintahan manakah yang mesti kita taati? Pemerintah Saudi? Malaysia? atau Indonesia kah? Mengingat, telah menjadi ijma' bahwa kepemimpinan bagi ummat ini hanya berada pada satu imam, dimana hal itu berdasarkan hadits-hadits shahih yang terang (Al Mawardi, Al Ahkaam As Sulthoniyyah, hal. 17).

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Tuesday, March 23, 2021

Renungan Jelang Fajar : Al-Qur'an dan Umur

Renungan Jelang Fajar : Al-Qur'an dan Umur
Bismillah...

Berkata Abdul Malik bin Umair:

"Satu-satunya manusia yang tidak tua adalah orang yang selalu membaca Al-Qur'an".

"Manusia yang paling jernih akalnya adalah para pembaca Al-Qur'an".

Berkata Al-imam Qurtubi :

"Barang siapa yang membaca Al-Qur'an,  maka Allah akan menjadikan ingatannya segar meskipun umurnya telah mencapai 100 tahun".

Imam besar Ibrahim al-Maqdisi memberikan wasiat pada muridnya Abbas bin Abdi Daim rahimahullah.

"Perbanyaklah membaca Al-Qur'an jangan pernah kau tinggalkan, karena sesungguhnya setiap yang kamu inginkan akan di mudahkan setara dengan yang kamu baca".

Berkata Ibnu Solah :

"Bahwasannya para Malaikat tidak diberi keutama'an untuk membaca Al-Qur'an,  maka oleh karena itu para Malaikat bersemangat untuk selalu mendengar saja dari bacaan manusia".

Berkata Abu Zanad :

"Di tengah malam,  aku keluar menuju masjid Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam sungguh tidak ada satu rumahpun yang aku lewati melainkan padanya ada yang membaca Al-Qur'an".

Berkata Shaikhul Islam ibnu Taimiyyah:

"Tidak ada sesuatu yang lebih bisa memberikan nutrisi otak, kesegaran jiwa, dan kesehatan tubuh serta mencakup segala kebahagiaan melebihi dari orang yang selalu melihat kitabullah ta'ala".

"Bergantunglah pada Al-Qur'an niscaya kau akan mendapatkan keberkahan".

Berkata sebagian ahli tafsir :

"Manakala kita menyibukkan diri dengan Al-Qur'an maka kita akan di banjiri oleh sejuta keberkahan dan kebaikan di dunia".

"Kami memohon kepada Allah agar memberikan taufiqnya kepada Kami dan semua yang membaca tulisan ini untuk selalu membaca Al-Qur'an dan mengamalkan kandungannya". 

Bila anda Cinta pada Al-Qur'an maka sebarkanlah. Demi Allah, sekian banyak orang yang membaca Alqur'an maka pahala akan mengalir pd anda.

Umur kita terlalu singkat

...hingga ALLAH kurniakan  lailatul qadar untuk menambah umur amal.

Umur kita terlalu singkat

...ALLAH pinta bersilatulrahim untuk memanjangkannya.

Umur kita terlalu singkat

...ALLAH kurniakan Puasa Enam hari di bln Syawal spt berpuasa setahun.

Umur kita terlalu singkat

...ALLAH kurniakan baca Surah Al-Ikhlas spt membaca sepertiga Al-Quran.

Umur kita terlalu singkat

...ALLAH kurniakan Sholat di Masjidil Haram spt sholat 100 ribu lebih di masjid lain.

Umur kita terlalu singkat

...ALLAH kurniakan Sholat berjemaah nilainya 27x lebih drpd sholat sendirian.

Umur kita terlalu singkat

...ALLAH kurniakan Sholat sunat di rumah nilainya 25x lebih dpd sholat dilihat mata orang

Hidup ini terlalu singkat

...ALLAH kurniakan satu huruf bacaan Al-Quran dgn 10 pahala/kebaikan.

Hidup ini terlalu singkat

...ALLAH kurniakan siapa yg beramal jariyah, berbagi ilmu yg bermanafaat, dan menjadikan anak2nya yg soleh, pahalanya akan terus mengalir ke alam kuburnya.

Wahai diri..., usia umat Nabi Muhammad Saw. rata2 hanya 63 - 65 tahun. Kalau saat ini usia kita Sdh 45 th, paling lama 20 th lagi Malaikat Al Maut akan menjemput kita.. 

HIDUP INI TERLALU SINGKAT...JANGANLAH DISIA-SIAKAN KESEMPATAN YG DIBERIKAN ALLAH Subhanahu wa Ta’ala...

Baarokalloh......

Semoga bermanfaat.   

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Friday, February 19, 2021

Cara Mengetahui Posisi Kita Di Sisi Allah

Cara Mengetahui Posisi Kita Di Sisi Allah
Bismillah...

ﻗﺎﻟﻮﺍ : ﻣﻘﺎﻣﻚ ﺣﻴﺚ ﺃﻗﺎﻣﻚ

Para Ulama' berkata : "Kedudukanmu disisi Allah sesuai dengan apa kamu disibukkan..

ﺇﺫﺍ ﺃﺭﺩﺕ ﺃﻥ ﺗﻌﺮﻑ ﻗﺪﺭﻙ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻠﻪ ، ﻓﺎﻧﻈﺮ ﺃﻳﻦ ﺃﻗﺎﻣﻚ ؟

Jika engkau ingin tahu kedudukanmu disisi Allah SWT, maka lihatlah yang manakah sekarang ini kesibukanmu..

ﻓﺈﺫﺍ ﺷﻐﻠﺖ ﺑﺎﻟﺬﻛﺮ ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻳﺮﻳﺪ ﺃﻥ ﻳﺬﻛﺮﻙ

1. Jika engkau disibukkan oleh dzikir, maka ketahuilah bahwasannya Allah ingin untuk mengingatmu..

ﺇﺫﺍ ﺷﻐﻠﺖ ﺑﺎﻟﻘﺮﺁﻥ ، ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻳﺮﻳﺪ ﺃﻥ ﻳﺤﺪﺛﻚ

2. Jika engkau disibukkan dengan Al-Qur'an, maka ketahuilah bahwasannya Allah ingin berbicara denganmu..

ﺇﺫﺍ ﺷﻐﻠﺖ ﺑﺎﻟﻄﺎﻋﺎﺕ ، ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻗﺮﺑﻚ

3.  Jika engkau disibukkan dengan ketaatan-ketaatan, maka ketahuilah bahwasannya Allah ingin mendekatkanmu kepadaNya...

ﻭﺇﺫﺍ ﺍﺣﻀﺮﻙ ﻓﻲ ﻣﺠﺎﻟﺲ ﺻﻠﺤﺎﺋﻪ ﻭﺃﻭﻟﻴﺎﺀﻩ ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻳﺮﻳﺪ ﺃﻥ ﻳﻠﺤﻘﻚ ﺑﻬﻢ ﻓﻲ ﺣﻀﺮﺗﻪ ..

4. Jika Allah SWT menghadirkanmu di Majelis Orang Sholeh dan Para Auliya' maka ketahuilah bahwa melalui kebersamaan itu, Allah ingin memasukkanmu kedalam HadiratNya...

ﺇﺫﺍ ﺷﻐﻠﺖ ﺑﺎﻟﺪﻋﺎﺀ ، ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻳﺮﻳﺪ ﺃﻥ ﻳﻌﻄﻴﻚ

5. Jika engkau disibukkan dengan do'a, maka ketahuilah bahwasannya Allah ingin memberikan sesuatu kepadamu..

ﺇﺫﺍ ﺷﻐﻠﺖ ﺑﺎﻟﺪﻧﻴﺎ ، ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﺃﺑﻌﺪﻙ

6. Jika engkau disibukkan dengan dunia, maka ketahuilah bahwasannya Allah ingin menjauh darimu..

ﺇﺫﺍ ﺷﻐﻠﺖ ﺑﺎﻟﻨﺎﺱ ، ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﺃﻫﺎﻧﻚ

7. Jika engkau disibukkan dengan manusia, maka ketahuilah bahwasannya Allah hendak menghinakanmu..

ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻋﻨﺎ ﻋﻠﻰ ﺫﻛﺮﻙ ﻭﺷﻜﺮﻙ ﻭﺣﺴﻦ ﻋﺒﺎﺩﺗﻚ

Yaa Allah...

Bantulah kami agar selalu mengingat-MU, mensyukuri-MU dan agar mampu beribadah kepada-MU dengan sebaik-baiknya...

ﻳﺎﻟﻠﻪ ﺑﺎﻟﺘﻮﻓﻴﻖ ﺣﺘﻰ ﻧﻔﻴﻖ ﻭﻧﻠﺤﻖ ﺑﺎﻟﻔﺮﻳﻖ

-------------------------

📖 @InspirasiAlQuran Kompilasi Kisah Inspiratif & Hikmah Al Qur'an

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Sunday, February 14, 2021

Baiti Jannati, Rumahku Surgaku

Baiti Jannati, Rumahku Surgaku
Bismillah...

Rumahku surgaku, sering kita dengar, sering kita baca dimana-mana, namun sekarang hanyalah slogan. Kenyataannya banyak yang tidak betah di rumahnya.

Beberapa tips agar rumah menjadi surga:

1. Jauhi dosa

Dosa bisa membawa petaka. Dosa membawa naas.

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

-سورة الروم, آية ٤١

Kalau salah satu anggota keluarga tidak betah, maka setiap anggota keluarga harus berinstropeksi. Dan tentunya banyak beristighfar.

2. Terangi rumahmu dengan sholat dan Al quran

 {وَنُنزلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِين}

Dan Kami turunkan di dalam al-Qur’an suatu yang menjadi obat (penyakit manusia) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman” (QS al-Israa’: 82).

Dan Nabi shallallahu 'alaihi wassalam  bersabda:

"نوروا منازلكم بالصلاة وقراءة القرآن"

Terangilah rumah-rumahmu dengan dengan shalat dan membaca al-Qur’an.”

📚 (HR. Baihaqi)

Untuk laki-laki, sholatlah sunnah di rumah kalian karena itu lebih utama, dan lebih menjaga hatimu.

فَصَلُّوا أَيُّهَا النَّاسُ فِي بُيُوتِكُمْ فَإِنَّ أَفْضَلَ الصَّلَاةِ صَلَاةُ الْمَرْءِ فِي بَيْتِهِ إِلَّا الْمَكْتُوبَةَ

Wahai manusia, shalatlah kalian di rumah-rumah kalian, sesungguhnya shalat yang paling utama adalah shalatnya seseorang yang dilakukannya di rumahnya, kecuali shalat fardlu.

📚 (HR Bukhari)

Kebanyakan orang memenuhi rumahnya dengan perabotan, menghadirkan di rumahnya penghias yang mahal, namun dia lupa mengahadirkan Allah pemberi rahmat dan keberkahan ke dalam rumahnya.

3. Rumah yang nyaman, dan tetangga yang baik

أربعٌ مِنَ السعادةِ : المرأةُ الصالحةُ والمسكنُ الواسعُ والجارُ الصالِحُ والمركبُ الهِنِيْءُ، وأربعٌ من الشقاوةِ : الجارُ السوءُ والمرأةُ السوْءُ وَالْمَسْكَنُ الضَّيِّقُ وَالْمَرْكَبُ السُّوْءُ

Ada empat diantara kebahagiaan : istri yang sholihah (baik), tempat tinggal yang luas, tetangga yang sholih (baik), dan kendaraan yang nyaman. Ada empat kesengsaraan: tetangga yang buruk, istri yang buruk, rumah yang sempit, dan kendaraan yang buruk”.

📚 [HR. Ibnu Hibban dalam Shohih-nya (no. 4032)

4. Jangan mencari-cari dan membesarkan kesalahan pasanganmu

 إِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ, لَنْ تَسْتَقِيْمَ لَكَ عَلَى طَرِيْقَةٍ, فَإِنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اِسْتَمْتَعْتَ بِهَا وَفِيْهَا عِوَجٌ, وَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيْمُهَا كَسَرْتَهَا وَكَسْرُهَا طَلاَقُهَا

“Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk, ia tidak bisa lurus untukmu di atas satu jalan. Bila engkau ingin bernikmat-nikmat dengannya maka engkau bisa bernikmat-nikmat dengannya namun padanya ada kebengkokan. Jika engkau memaksa untuk meluruskannya, engkau akan memecahkannya. Dan pecahnya adalah talaknya.”

📚 (HR. Muslim)

Tanya jawab

1. Bagaimana kalau kita memiliki suami yg pemarah?

☄ Maka berdoalah, dan (berusaha) membuat suami tidak punya kesempatan untuk marah.

Bikin list apa saja yang bikin suami bisa marah dan jangan sampai istri lakukan hal itu, sehingga suami tak punya kesempatan untuk marah.

2. Bagaimana cara menasehati istri dengan baik?

☄ Sebelum kau menasehati istrimu, katakan kau cinta padanya. atau beri hadiah sebelum menasehati seperti coklat.

☄ Kadang kau juga harus menasehati istrimu dengan tulisan

☄ Terakhir, puji ia jika ia berbuat kebaikan, dan tegur dengan lembut dan jangan di depan anak-anak.

-------------------------

📝 Ustadz Dr Syafiq Riza Bassalamah, MA

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Friday, February 12, 2021

Ternyata Di Dalam Kubur Bisa Ngajak Teman-teman

Di Dalam Kubur Bisa Ngajak Teman
Bismillah...

Tahukah kamu, sebenarnya kamu tidak harus sendiri di dalam kubur menghadapi malaikat Munkar & Nakir. Kamu bisa membawa teman-teman karibmu, sahabat-sahabat setiamu dan keluarga terbaikmu.

Mereka dengan ikhlas menemani dan menghiburmu dalam kubur agar kau senang, mereka akan membawakan cahaya agar kuburmu terang, menyiapkan halaman penuh bunga agar kuburmu lapang, memakaikan pakaian sutra agar badanmu nyaman, menghamparkan kasur hangat dan dipan berwangikan kasturi utk kau tidur dengan nyenyak dan tenang, mereka akan membantumu menghadapi segala kemungkinan agar kau menang.

Mereka adalah 5 teman yg sangat rupawan, pakaiannya sangatlah indah, baunya sangatlah harum. Mereka bernama si Sholat, si Zakat, si Puasa, si Amal Sholeh dan si Qur'an. Ya, mereka benar-benar akan menjelma menjadi "sosok rupawan nan menawan" yg selalu menemani dan menjagamu dalam kubur.

Merekalah teman, sahabat dan keluarga sejatimu.

Bagi orang yang beriman dan ta'at, di dalam kubur nanti, si SHOLAT akan berjaga dari adzab dibagian kepala, si ZAKAT akan berjaga dari adzab disisi kanan, si PUASA akan berjaga dari adzab disisi kiri, si AMAL SHOLEH lainnya akan berjaga dari adzab disisi kedua kaki, dan si AL-QUR'AN akan memeluk berjaga dari adzab pada seluruh tubuh.

Apakah semua teman-teman ini terpikir olehmu saat ini?

Atau selama ini kamu sudah berteman tetapi hanya sekedarnya saja, bahkan mungkin lebih sering kamu abaikan. Tidakkah kamu berfikir lagi, siapa teman-teman sejatimu yang sesungguhnya.

Ataukah masih saja kamu sibuk dengan teman-teman duniawi yang tidak akan perduli denganmu saat kamu menghadapi sakaratul maut, teman-teman yang langsung kembali pada kehebohan dan kesenangan duniawi sesaat setelah acara penguburanmu.

Rasulullah bersabda,

فَيُؤْتَى مِنْ عِنْدَ رَأْسِهِ ، فَتَقُولُ الصَّلاةُ : مَا قِبَلِي مَدْخَلٌ

Kemudian didatangkan malaikat dari arah kepalanya untuk menyiksa, maka sholat berkata "Tidak ada jalan dari arahku (untukmu)"

فَيُؤْتَى مِنْ عَنْدَ يَمِينِهِ ، فَتَقُولُ الزَّكَاةُ : مَا قِبَلِي مَدْخَلٌ

Kemudian didatangkan malaikat dari arah kanannya untuk menyiksa maka zakat berkata "Tidak ada jalan dari arahku (untukmu)"

فَيُؤْتَى عَنْ يَسَارِهِ ، فَيَقُولُ الصِّيَامُ : مَا قِبَلِي مَدْخَلٌ

Kemudian didatangkan malaikat dari arah kirinya untuk menyiksa maka puasa berkata "Tidak ada jalan dari arahku (untukmu)"

فَيُؤْتَى مِنْ عِنْدِ رِجْلَيْهِ ، فَيَقُولُ : فِعْلُ الْخَيْرَاتِ مِنَ الصَّدَقَةِ وَالصِّلَةِ وَالْمَعْرُوفِ وَالإِحْسَانِ إِلَى النَّاسِ : مَا قِبَلِي مَدْخَلٌ

Kemudian didatangkan malaikat dari arah kakinya untuk menyiksa, maka amal sholeh, segala sunnah, dan segala perbuatan ma’ruf, berkata, "Tidak ada jalan dari arahku (untukmu)"

(HR. Imam Ahmad dalam kitabnya Al-Musnad dari riwayat Al-Bara’ ibn ‘Azib & Himpunan Fadhilah Amal:609)

Dalam hadist lain dikatakan juga bahwa Al-Qur'an akan menjelma menjadi "seseorang" pria tampan yang selalu menjaga kita, memeluk kita, melindungi kita. Ia akan datang saat tubuh kita mulai dikafankan hinggalah ke alam barzah dan hari kebangkitan. Al-Qur'an akan memperkenalkan dirinya pada si mayit sehingga ia merasa tenang dan tidak ketakutan di alam kubur. Sosok Al-Qur'an tak mau melepaskan diri dan tak mau dipisahkan dengan kita hingga Allah memasukkan kita ke dalam syurga.

(Bazzar meriwayatkan dalam kitab La’aali Masnunah)

Dari Sa’id bin Sulaim ra, Rasulullah bersabda,

"Tiada penolong yang lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat selain daripada Al-Qur’an. Bukan nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya.”

(Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya)

Ya Allah, ampunilah dosaku, dosa ibu bapa ku, keluarga ku,saudaraku dan jangan Engkau cabut nyawa kami saat tubuh kami tak pantas berada di SurgaMu. Aamiin...

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Wednesday, February 10, 2021

Sholat ke Masjid Yuuk...

Sholat ke Masjid Yuuk...
Bismillah...
Sholat ke Masjid yuuk...kan dekat dan mumpung sehat...

Berjalan ke Masjid akan Mendapatkan Dua Keutamaan

Dari Abu Huroiroh, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَطَهَّرَ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِىَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

Barangsiapa bersuci di rumahnya lalu dia berjalan menuju salah satu dari rumah Allah (yaitu masjid) untuk menunaikan kewajiban yang telah Allah wajibkan, maka salah satu langkah kakinya akan menghapuskan dosa dan langkah kaki lainnya akan meninggikan derajatnya.” (HR.Muslim No. 1553)

Subhanallah...

Orang yang melakukannya...akan mendapatkan dua kebaikan...

1. Ditinggikan derajatnya, 

2. Akan dihapuskan dosa-dosanya...

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Monday, February 8, 2021

Renungan Fajar

Bismillah...

Allah berfirman...

Barangsiapa bersyukur atas nikmat, maka Allah akan menambah nikmat tersebut dalam jumlah yang berlipat-lipat. Sebaliknya jika kita kufur atau mengingkari nikmat yang Allah berikan maka ketahuilah bahwa azab-Nya begitu pedih. (QS. Ibrahim:7)

Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kamu dustakan. (QS. Ar-rahman)

Alhamdulillah...

Terima kasih ya Allah atas segala nikmat-Mu dari hari ke hari sampai tahun berganti tahun. 

Sungguh tidak layak aku mendustakannya.

Semoga kehidupan kita hari ini lebih baik dari hari kemarin.

Tidak ada penderitaan yang abadi, tidak ada kebahagiaan yang abadi kecuali bagi yang pandai bersyukur, selamanya.

Selalu bersyukur untuk hari ini, esok hari, dan selanjutnya hingga ajal menjemput.

Kehidupan dan kematian bagaikan dua sisi selembar kertas kosong. Jangan buang hari ini dengan    mengkhawatirkan hari esok. 

Gunung pun datar ketika kita sampai di puncaknya.

Dari Ibnu Abbas, dia berkata : Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Dua kenikmatan,      kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, yaitu kesehatan dan waktu. "(HR Bukhari).

Semoga renungan fajar ini membuat kita sll bersyukur atas nikmat2 Allah,jgn smp kufur nikmat,mk tetap selalu dijalan Allah

Aamiin Yaa Rabb

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Tadabur Al-Qur'an, Surah An-Nazi'at (8-13)

Tadabur Al-Qur'an, Surah An-Nazi'at (8-13)
Surah An-Nazi'at, 8:

قُلُوْبٌ يَّوْمَىِٕذٍ وَّاجِفَةٌۙ

Hati manusia pada waktu itu merasa sangat takut,

Surah An-Nazi'at, 9:

اَبْصَارُهَا خَاشِعَةٌ ۘ

pandangannya tunduk.

Surah An-Nazi'at, 10:

يَقُوْلُوْنَ ءَاِنَّا لَمَرْدُوْدُوْنَ فِى الْحَافِرَةِۗ

(Orang-orang kafir) berkata, “Apakah kita benar-benar akan dikembalikan kepada kehidupan yang semula?

Surah An-Nazi'at, 11:

ءَاِذَا كُنَّا عِظَامًا نَّخِرَةً ۗ

Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kita telah menjadi tulang belulang yang hancur?”

Surah An-Nazi'at, 12:

قَالُوْا تِلْكَ اِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ ۘ

Mereka berkata, “Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan.”

Surah An-Nazi'at, 13:

فَاِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَّاحِدَةٌۙ

Maka pengembalian itu hanyalah dengan sekali tiupan saja.

===============================

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Sunday, February 7, 2021

Dosa Jariyah

Dosa Jariyah
Bismillah 

"Siapa yang mempelopori satu kebiasaan buruk dalam Islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa di kurangi sedikitpun dosa mereka.” 

(HR.Muslim). .

Saudaraku, pernahkah kita mengingat masa lalu. Saat melakukan perbuatan yang mengundang murka Allah ‘Azza wajalla. Tanpa diketahui, perbuatan itu telah dilihat lalu dilakukan oleh kerabat dan teman-teman kita.

Kita mengira telah berlepas diri dari mereka, namun kenyataannya kita mendapat tambahan dosa karena perbuatan mereka, perbuatan yang mereka tiru dari kita, di saat kita telah meninggalkannya. Alangkah rugi hidup ini.

Semoga Allah ‘Azza wajalla menutup aib dan kesalahan kita dari penglihatan manusia, dan menghapusnya dari catatan amalan kelak.

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Friday, February 5, 2021

Hamba yang Kanud

Hamba yang Kanud
Bismillah...

Hamba yang Kanud, Banyak Menghitung Musibah, Lupa akan Nikmat

Apa itu kanud? Ringkasnya, kanud adalah orang yang terus menerus menghitung musibah demi musibah dan melupakan nikmat.

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:

Allah mencela orang yang disebut kanud yaitu yang tidak mensyukuri nikmat. Mengenai ayat,

إِنَّ الْإِنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ

Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Rabbnya.” 

(QS. Al-‘Adiyat: 6).

Al-Hasan Al-Bashri mengatakan mengenai ayat ini,

يَعُدُّ المَصَائِبَ وَيَنْسَى النِّعَمَ

Orang yang kanud adalah yang terus menerus menghitung musibah demi musibah, lantas melupakan berbagai nikmat yang telah Allah beri.” 

(‘Uddah Ash-Shabirin wa Dzakhirah Ash-Shabirin, hlm. 151)


-------------------------

Sumber : Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal MSc (Rumaysho.com)

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Tuesday, February 2, 2021

Keutamaan Menghafal Surah Al-Kahfi

Keutamaan Menghafal Surah Al-Kahfi
Bismillah...

Menghafal Surah Al-Kahfi, insya Allah merupakan idaman bagi kita semua.

Satu Surah Khusus yang mempunyai kelebihan, yang disebutkan dalam beberapa hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, diantaranya:

1. DILINDUNGI DARI COBAAN DAJJAL

مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ

Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal.”.

(H.R. Muslim, No. 809)

2. DISINARI ANTARA DIRINYA DENGAN KA'BAH

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah.”.

(HR. Ad Darimi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6471)

3. DISINARI CAHAYA ANTARA DUA JUM'AT

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.”

(H.R. An-Nasa’i dan Baihaqi)

Nah, saudaraku kaum Muslimin, yuk kita mulai menghafal Surah Al-Kahfi...

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive