Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Sunday, January 31, 2021

Jagalah Auratmu Wahai Saudariku

Jagalah Auratmu Wahai Saudariku
Bismillah,

Aurat adalah suatu angggota badan yang tidak boleh di tampakkan dan di perlihatkan oleh lelaki atau perempuan kepada orang lain.

Bahkan Allâh Azza wa Jalla memerintahkan kepada istri-istri nabi dan wanita beriman untuk menutup aurat mereka sebagaimana firman-Nya :

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

"Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang Mukmin,Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka !Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allâh adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

(QS al-Ahzâb/33:59)

Begitu pentingngnya menjaga aurat dalam agama Islam sehingga seseorang di perbolehkan melempar dengan kerikil orang yang berusaha melihat atau mengintip aurat keluarganya di rumahnya, sebagaimana sabda Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

لَوْ اطَّلَعَ فِي بَيْتِكَ أَحَدٌ وَلَمْ تَأْذَنْ لَهُ خَذَفْتَهُ بِحَصَاةٍ فَفَقَأْتَ عَيْنَهُ مَا كَانَ عَلَيْكَ مِنْ جُنَاحٍ

"Jika ada orang yang berusaha melihat (aurat keluargamu) di rumahmu dan kamu tidak mengizinkannya lantas kamu melemparnya dengan kerikil sehingga membutakan matanya maka tidak ada dosa bagimu".

(HR. Al-Bukhâri, no. 688, dan Muslim, no. 2158)

________________________

Sumber : KHB Official

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Saturday, January 30, 2021

Juz, Cara Pembagian Al-Qur'an

Juz, Cara Pembagian Al-Qur'an
Bismillah...

Juz, adalah sebuah cara pembagian al-Qur'an di mana keseluruhan Al Qur'an dipecah atas 30 juz. Tujuan pembagian ini adalah untuk memudahkan mereka yang ingin menyelesaikan pembacaan Al Qur'an dalam 30 hari (1 bulan).

Kata 'Juz' itu sendiri dalam bahasa Arab mengandung arti 'bagian'. Maka, satu juz Al-Qur’an sama dengan satu bagian al-Qur’an.

Karena mengkhatamkan Al-Qur’an sebulan sekali memang salah satu perintah dari Nabi Muhammad SAW. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda :

اقْرَإِ الْقُرْآنَ فِى شَهْرٍ » . قُلْتُ إِنِّى أَجِدُ قُوَّةً حَتَّى قَالَ « فَاقْرَأْهُ فِى سَبْعٍ وَلاَ تَزِدْ عَلَى ذَلِكَ 

Bacalah (khatamkanlah) Al Quran dalam sebulan.” ‘Abdullah bin ‘Amr lalu berkata, “Aku mampu menambah lebih dari itu.” Beliau pun bersabda, “Bacalah (khatamkanlah) Al Qur’an dalam tujuh hari, jangan lebih daripada itu.” (HR. Bukhari No. 5054).

Namun, mungkin semua itu juga tergantung dari kemampuan seseorang. Jika setiap harinya baru mampu membaca beberapa lembar saja (tidak sampai satu juz) sehingga dalam satu bulan saja minimal khatam beberapa juz. Ini juga sesuai dengan firman Allah SWT :

فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ

Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran” (QS. Al-Muzammil ayat 20).

Nah pada tulisan kali ini, pengen aja berbagi tentang informasi Pembagian Juz di dalam Al-Qur'an. Langsung saja yah, ini dia... semoga bisa bermanfaat yaa...

  • Juz 1 : QS. (1). Al-Faatihah ayat 1 s/d  (2). Al-Baqarah ayat 141
  • Juz 2 : QS. (2). Al-Baqarah ayat 142 s/d (2). Al-Baqarah ayat 252
  • Juz 3 : QS. (2). Al-Baqarah ayat 253 s/d (3). Al-Imran ayat 92
  • Juz 4 : QS. (3). Al-Imran ayat 93 s/d (4). An-Nisaa ayat 23
  • Juz 5 : QS. (4). An-Nisaa ayat 24 s/d (4). An- Nisaa ayat 147
  • Juz 6 : QS. (4). An-Nisaa ayat 148 s/d (5). Al-Ma’idah ayat 81
  • Juz 7 : QS. (5). Al-Ma’idah ayat 82 s/d (6).Al-An’am ayat 110
  • Juz 8 : QS. (6). Al-An’am ayat 111 s/d (7). Al-A’raf ayat 87
  • Juz 9 : QS. (7). Al-A’raf ayat 88 s/d (8). Al-Anfal ayat 40
  • Juz 10 : QS. (8). Al-Anfal ayat 41 s/d (9). At-Taubah ayat 92
  • Juz 11 : QS. (9). At-Taubah ayat 93 s/d (11). Hud ayat 5
  • Juz 12 : QS. (11). Hud 6 s/d (12). Yusuf  ayat 52
  • Juz 13 : QS. (12). Yusuf ayat 53 s/d (14). Ibrahim ayat 52
  • Juz 14 : QS. (15). Al-Hijr ayat 1 s/d (16). An-Nahl ayat 128
  • Juz 15 : QS. (17). Al-Isra ayat 1 s/d (18). Al-Kahfi ayat 74
  • Juz 16 : QS. (18). Al-Kahfi ayat 75 s/d (20). Thaahaa ayat 135
  • Juz 17 : QS. (21). Al-Anbiyaa ayat 1 s/d (22). Al-Hajj ayat 78
  • Juz 18 : QS. (23). Al-Mu’minun ayat 1 s/d (25). Al-Furqan ayat 20
  • Juz 19 : QS. (25). Al-Furqan ayat 21 s/d (27). An-Naml ayat 55
  • Juz 20 : QS. (27). An-Naml ayat 56 s/d (29). Al-Ankabut ayat 45
  • Juz 21 : QS. (29). Al-Ankabut ayat 46 s/d (33). Al-Azhab ayat 30
  • Juz 22 : QS. (33). Al-Azhab ayat 31 s/d (36). Yaasiiin ayat 27
  • Juz 23 : QS. (36). Yaasiin ayat 28 s/d (39). Az-Zumar ayat 31
  • Juz 24 : QS. (39). Az-Zumar ayat 32 s/d (41). Fushshilat ayat 46
  • Juz 25 : QS. (41). Fushshilat ayat 47 s/d (45). Al-Jaatshiyah ayat 37
  • Juz 26 : QS. (46). Al-Ahqaf ayat 1 s/d (51). Adz-Dzaariyaat ayat 30
  • Juz 27 : QS. (51). Adz-Dzaariyaat ayat 31 s/d (57). Al-Hadid ayat 29
  • Juz 28 : QS. (58). Al-Mujaadilah ayat 1 s/d (66). At-Tahrim ayat 12
  • Juz 29 : QS. (67). Al-Mulk ayat 1 s/d (77). Al-Mursalat ayat 50
  • Juz 30 : QS. (78). An-Nabaa ayat 1 s/d (114). An-Naas 6

Semoga kita selalu diberi kemudahan dalam belajar untuk mencari kebenaran dan berkah. Amin InsyaAllah

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Thursday, January 28, 2021

Selektif Dalam Memilih Pasangan

Selektif Dalam Memilih Pasangan
Bismillah...

Jalan Pernikahan Itu Panjang...

Terikatnya jalinan cinta dua orang insan dalam sebuah pernikahan adalah perkara yang sangat diperhatikan dalam syariat Islam yang mulia ini. Bahkan kita dianjurkan untuk serius dalam permasalahan ini dan dilarang menjadikan hal ini sebagai bahan candaan atau main-main.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

ثلاث جدهن جد وهزلهن جد: النكاح والطلاق والرجعة

Tiga hal yang seriusnya dianggap benar-benar serius dan bercandanya dianggap serius: nikah, cerai dan ruju.'” 

(Diriwayatkan oleh Al Arba’ah kecuali An Nasa’i. Dihasankan oleh Al Albani dalam Ash Shahihah)

Salah satunya dikarenakan menikah berarti mengikat seseorang untuk menjadi teman hidup tidak hanya untuk satu-dua hari saja bahkan seumur hidup, insya Allah. Jika demikian, merupakan salah satu kemuliaan syariat Islam bahwa orang yang hendak menikah diperintahkan untuk berhati-hati, teliti dan penuh pertimbangan dalam memilih pasangan hidup.

Sungguh sayang, anjuran ini sudah semakin diabaikan oleh kebanyakan kaum muslimin. Sebagian mereka terjerumus dalam perbuatan maksiat seperti pacaran dan semacamnya, sehingga mereka pun akhirnya menikah dengan kekasih mereka tanpa memperhatikan bagaimana keadaan agamanya. Sebagian lagi memilih pasangannya hanya dengan pertimbangan fisik. Mereka berlomba mencari wanita cantik untuk dipinang tanpa peduli bagaimana kondisi agamanya. Sebagian lagi menikah untuk menumpuk kekayaan. Mereka pun meminang lelaki atau wanita yang kaya raya untuk mendapatkan hartanya. Yang terbaik tentu adalah apa yang dianjurkan oleh syariat, yaitu berhati-hati, teliti dan penuh pertimbangan dalam memilih pasangan hidup serta menimbang anjuran-anjuran agama dalam memilih pasangan.


-------------------------

Sumber : muslim or id

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Wednesday, January 27, 2021

Tadabur Al-Qur'an, Surah Al-Falaq (1-5)

Tadabur Al-Qur'an, Surah Al-Falaq (1-5)
Surah Al-Falaq, 1:

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ

Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),

Surah Al-Falaq, 2:

مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ

dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,

Surah Al-Falaq, 3:

وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ

dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,

Surah Al-Falaq, 4:

وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ

dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),

Surah Al-Falaq, 5:

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”

===============================

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Tuesday, January 26, 2021

Seribu Kebaikan Setiap Hari

Seribu Kebaikan Setiap Hari
Bismillah...

"'Apakah salah seorang dari kalian tidak mampu untuk memperoleh seribu kebaikaan setiap hari?'. Maka seseorang yang duduk bertanya, 'Bagaimana seseorang bisa memperoeh seribu kebaikan?'. Beliau menjawab, 'Ia bertasbih seratus kali, maka akan ditulis untuknya seribu kebaikan, atau dihapus darinya seribu kesalahaan.'".

[HR.Muslim, no.2698]

Penjelasan:

1. Hadits di atas dan hadits sebelumnya menunjukkan keutamaan dzikir.

2. Satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan semisal. Ini baru kelipatan minimal dari suatu amalan. Karena kelipatannya bisa mencapai 700 kali lipat.

3. Huruf aw (artinya: atau) dalam hadits bisa bermakna waw (artinya: dan), artinya dengan bertasbih seratus kali akan ditulis seribu kebaikan dan dihapus seribu maksiat.

4. Kalau aw dimaknakan dengan ‘atau’ maknanya menjadi ada yang bertasbih ditetapkan baginya seribu kebaikan, ada juga yang dihapuskan baginya seribu kesalahan.

5. Hendaklah seorang guru mengajarkan kepada murid-muridnya fadhilah-fadhilah suatu amalan.

6. Sahabat begitu semangat dalam melakukan kebaikan

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Sunday, January 24, 2021

Kondisi Mengeraskan Suara Ketika Membaca Al-Quran Yang Terlarang

Kondisi Mengeraskan Suara Ketika Membaca Al-Quran Yang Terlarang
Bismillah...

Di antara perbuatan yang mengganggu orang-orang yang sedang shalat (sunnah) sebelum iqamat adalah adanya jamaah yang membaca Al-Qur’an dengan suara keras. Perbuatan semacam ini akan mengganggu konsentrasi atau kekhusyu’an orang-orang yang sedang shalat atau yang sedang melakukan ibadah yang lainnya. 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang perbuatan semacam ini. Hal ini sebagaimana hadits yang diceritakan dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudhri radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,

اعْتَكَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَسْجِدِ فَسَمِعَهُمْ يَجْهَرُونَ بِالْقِرَاءَةِ فَكَشَفَ السِّتْرَ وَقَالَ أَلَا إِنَّ كُلَّكُمْ مُنَاجٍ رَبَّهُ فَلَا يُؤْذِيَنَّ بَعْضُكُمْ بَعْضًا وَلَا يَرْفَعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَعْضٍ فِي الْقِرَاءَةِ أَوْ قَالَ فِي الصَّلَاةِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di masjid, lalu beliau mendengar mereka (para sahabat) mengeraskan bacaan (Al-Qur’an) mereka. Kemudian beliau membuka tirai sambil bersabda, “Ketahuilah, sesungguhnya kalian sedang berdialog dengan Rabb kalian. Oleh karena itu, janganlah sebagian kalian mengganggu sebagian yang lain, dan jangan pula sebagian yang satu mengeraskan terhadap sebagian yang lain di dalam membaca Al-Qur’an” atau beliau mengatakan, “atau dalam shalatnya.”” (HR. Abu Dawud no. 1332, shahih)

Hadits tersebut menunjukkan adanya larangan bagi orang-orang yang sedang membaca Al-Qur’an di masjid untuk meninggikan atau mengeraskan suara mereka. Karena perbuatan ini akan mengganggu jamaah lain yang sedang beribadah, baik yang sedang sama-sama membaca Al-Qur’an seperti dia, atau sedang shalat, sedang berdzikir, dan yang sedang i’tikaf.

-------------------------

Sumber : muslim.or.id

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Friday, January 22, 2021

Allah Mendengar Do'amu

Allah Mendengar Do'amu
Bismillah 

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah: 186)

Sudah begitu lama, ingin agar harapan segera terwujud. Beberapa waktu terus menanti dan menanti, namun tak juga impian itu datang. Kadang jadi putus asa karena sudah seringkali memohon pada Allah. Sikap seorang muslim adalah tetap terus berdo’a karena Allah begitu dekat pada orang yang berdo’a. Boleh jadi terkabulnya do’a tersebut tertunda. Boleh jadi pula Allah mengganti permintaan tadi dengan yang lainnya dan pasti pilihan Allah adalah yang terbaik.

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Wednesday, January 20, 2021

Ada Apa Dengan Masjid dan Pasar?

Ada Apa Dengan Masjid dan Pasar?
Bismillah...

Nabi shallallahu’alaihi wasallam selalu mengingatkan :

أحب البلاد إلى الله مساجدها، وأبغض البلاد إلى الله أسواقها

Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid, dan tempat yang paling dibenci Allah adalah pasar

(HR Muslim : 671)

Untuk menjauhkan diri dari berbagai kezaliman dan perbuatan dosa atau sia-sia ketika berada dalam pasar , islam mengajarkan kita semua tentang adab-adab yang harus dilakukan ketika memasukinya, diantaranya :

1. Tidak Berlama-lama di dalam pasar

2. Banyak berdzikir ketika memasuki pasar

3. Tidak memasukinya kecuali untuk suatu kebutuhan

4. Dianjurkan Bukan wanita yang kepasar, jika diperlukan maka di Wajibkan Menutup rapih dan rapat Aurat

5. Hendaknya membeli barang-barang yang bermanfaat

6. Menjaga pandangan

7. Penjual dan pembeli wajib bersifat jujur

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Monday, January 18, 2021

Tiga Pintu Ke Neraka, Jauhi dan Jangan Dibuka..!

Tiga Pintu Ke Neraka, Jauhi dan Jangan Dibuka..!
Bismillah... 

Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:⁣

⁣“Manusia masuk Neraka dari tiga pintu:_

1. Pintu syubhat (kerusakan akidah) yang memunculkan keraguan terhadap agama Allah._⁣

2. Pintu syahwat yang menyebabkan ia lebih mendahulukan hawa nafsu daripada ketaatan kepada Allah dan keridhaan-Nya._⁣

3. Pintu kemarahan yang melahirkan permusuhan terhadap makhluk.”

⁣(Al-Fawaaid: 58)⁣

⁣Untuk dapat menjauh dari tiga pintu yang dapat menjerumuskan ke Neraka ini, maka hamba membutuhkan tiga hal:⁣

⁣1. Ilmu agama, yaitu ilmu yang berdasarkan Alquran danAs-Sunnah yang sesuai dengan pemahaman Salaf. Dan MENJAUHI majelis-majelis, buku-buku dan teman-teman yang suka menebarkan syubhat.⁣

2. Kesabaran, yaitu sabar dalam mengamalkan perintah dan menjauhi larangan. Dan menjauhi sebab-sebab yang menjerumuskan ke dalam syahwat yang terlarang.⁣

3. Menahan marah dan sabar dalam menghadapi orang yang berbuat zalim kepada kita. Lebih mulia lagi apabila disertai dengan pemaafan. Dan lebih mulia lagi jika ditambah dengan balasan berbuat baik, kepada orang yang berbuat zalim kepada kita.⁣

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Saturday, January 16, 2021

Jangan Menunda-nunda Amalan

Jangan Menunda-nunda Amalan
Bismillah...

Amal shalih sendiri sudah termasuk dalam lingkup iman. Akan tetapi tetap disebutkan untuk menunjukkan mulianya kedudukan amal shalih.

Diantara kita bisa saksikan pada ayat-ayat berikut :

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَـٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Orang-orang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.”

(QS. Al-Baqarah : 82)

BERSABARLAH DI ATAS SUNNAH

Al Imam Al Auza'i (Imam ahlus sunnah yang wafat tahun 157 H) mengatakan:

"Bersabarlah dirimu di atas sunnah , dan tegaklah dimana para sahabat berdiri tegak di atasnya. Katakanlah seperti apa yang mereka katakan, dan tahanlah dirimu dari apa-apa yang mereka menahan diri darinya. Dan ikutilah jalan para salafus sholih karena akan mencukupi mu apa yang telah mencukupi mereka.”

Syarah usul i'tiqod ahlis sunnah : 1/174 no. 315

HIDUPKANLAH SUNNAH

"Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun".

(HR Ibnu Majah (no. 209), pada sanadnya ada kelemahan, akan tetapi hadits ini dikuatkan dengan riwayat-riwayat lain yang semakna, oleh karena itu syaikh al-Albani menshahihkannya dalam kitab “Shahih Ibnu Majah” (no. 173).

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Friday, January 15, 2021

Berhati-hati Dalam Bercanda

Berhati-hati Dalam Bercanda
Bismillah...

Bercanda itu boleh asal tidak berlebihan. Seperti terlalu banyak bercanda, sampai mengeraskan hati.⁣

⁣Bercanda dengan berbohong itu juga terlarang, dengan maksud ingin membuat orang lain tertawa. seperti yg dikatakan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:⁣

⁣وَيْلٌ لِلَّذِى يُحَدِّثُ فَيَكْذِبُ لِيُضْحِكَ بِهِ الْقَوْمَ وَيْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَهُ⁣

⁣“Celakalah orang yang berbicara kemudian dia berdusta agar suatu kaum tertawa karenanya. Kecelakaan untuknya. Kecelakaan untuknya.” (HR Abu Dawud no. 4990. Hasan)⁣

⁣Jadi jika hanya sekedar ingin mencairkan suasana tanpa melebihi kadarnya tidak apa-apa.⁣

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Tuesday, January 12, 2021

Kembali Kepada Al-Qur'an dan Sunnah

Kembali Kepada Al-Qur'an dan Sunnah
Bismillah

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”⁣

(QS. An Nisa: 59).⁣

⁣❇️ Ayat ini menjelaskan tentang manhaj ahlussunnah dalam perselisihan. Yaitu agar menjadikan Al Qur’an dan As Sunnah sebagai hakimnya. Sebagian kaum muslimin ketika berselisih mengembalikannya kepada madzhab masing-masing. Lalu beralasan dengan ikhtilaf untuk membolehkan suatu hukum hanya dengan dalih bahwa itu perkara yang masih diperselisihkan. Manhaj seperti ini adalah batil. Karena perselisihan ulama bukan dijadikan sebagai dasar untuk membolehkan. Tetapi yang menjadi dasar adalah Al Qur’an dan As Sunnah.⁣

⁣❇️ “Tidak boleh bagi seorang pun untuk berhujjah dengan pendapat ulama dalam masalah yang diperselisihkan. Hujjah itu adalah nash, ijma’ dan dalil istimbath yang ditetapkan mukadimahnya dengan dalil-dalil syariat bukan ditetapkan oleh pendapat ulama. Karena pendapat ulama dijadikan hujjah bila sesuai dengan Al Kitab dan Sunnah bukan dijadikan alasan untuk menolak Al Qur’an dan Sunnah”⁣

⁣(Majmu Fatawa, 26/202-203).⁣

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Monday, January 11, 2021

Tadabur Al-Qur'an, Surah As-Saff (6-9)

Tadabur Al-Qur'an, Surah As-Saff (6-9)
Surah As-Saff, 6:

وَاِذْ قَالَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اِنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرٰىةِ وَمُبَشِّرًاۢ بِرَسُوْلٍ يَّأْتِيْ مِنْۢ بَعْدِى اسْمُهٗٓ اَحْمَدُۗ فَلَمَّا جَاۤءَهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ قَالُوْا هٰذَا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ

Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata, “Wahai Bani Israil! Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang Rasul yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” Namun ketika Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, “Ini adalah sihir yang nyata.”

Surah As-Saff, 7:

وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ الْكَذِبَ وَهُوَ يُدْعٰىٓ اِلَى الْاِسْلَامِۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah padahal dia diajak kepada (agama) Islam? Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

Surah As-Saff, 8:

يُرِيْدُوْنَ لِيُطْفِـُٔوْا نُوْرَ اللّٰهِ بِاَفْوَاهِهِمْۗ وَاللّٰهُ مُتِمُّ نُوْرِهٖ وَلَوْ كَرِهَ الْكٰفِرُوْنَ

Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya.

Surah As-Saff, 9:

هُوَ الَّذِيْٓ اَرْسَلَ رَسُوْلَهٗ بِالْهُدٰى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهٗ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهٖۙ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ

Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, untuk memenangkannya di atas segala agama meskipun orang-orang musyrik membencinya.

===============================

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Sunday, January 10, 2021

Rahasiakan Rencana Anda

Rahasiakan Rencana Anda
Bismillah...

Rahasiakanlah rencana Anda, agar anda sukses dalam menggapainya.⁣

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam telah bersabda:⁣

استعينوا على إنجاح الحوائج بالكتمان ، فإن كل ذي نعمة محسود⁣

Bantulah KESUKSESAN hajat-hajat kalian dengan MERAHASIAKANNYA, karena setiap orang yang memiliki nikmat itu akan menjadi sasaran HASAD orang lain“. [Silsilah Shohihah: 1453]⁣

Oleh karena itulah, seringkali rencana kita gagal atau mengalami banyak hambatan ketika beritanya mulai tersebar.⁣


📝 Oleh Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny, MA حفظه الله تعالى

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Friday, January 8, 2021

Wanita Yang Cantik

Wanita Yang Cantik
WANITA yang Cantik Kulitnya akan Takut Terbakar Panas Matahari,

Sedangkan, Wanita yang Cantik Akhlaknya akan Takut Terbakar Api Neraka


WANITA yang Cantik Wajahnya akan Berseri-seri Menikmati Duniawi,

Sedangkan, WANITA yang Cantik Hatinya akan Tunduk, Patuh dan Takut pada Illahi.


WANITA yang Cantik Dirinya akan Menangis jika Dunia pergi Darinya,

Sedangkan,WANITA yang Cantik Jiwanya  akan tercukupi Hidupnya dengan Aqidahnya.


WANITA yang Cantik Hidupnya akan Bangga dengan Kemewahannya,

Sedangkan,WANITA yang Cantik Akhiratnya akan Berpuasa dan Bersedekah dengan Hartanya.


WANITA yang Cantik Zamannya akan mengikuti Akal, Nafsu dan Segala kehendaknya,

Sedangkan, WANITA yang Cantik Waktunya, akan menemukan Hikmah, Ilmu dan Segala Amal Soleh untuknya.


Jazakallah Khayran

Ustadz Firanda Andirja, حفظه الله تعالى

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Wednesday, January 6, 2021

Lelahnya Pecinta Dunia

Lelahnya Pecinta Dunia
Bismillah...

Dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman: "Wahai anak adam, fokuslah dalam beribadah kepadaKu, niscaya akan kupenuhi dadamu dengan kekayaan, dan akan kututup darimu kefakiran, jika kau tidak melakukannya, maka akan kujadikan kau sibuk, sementara aku tidak menutup kefakiranmu". (As-Silsilah ash-Shahihah: 1359)⁣

Imam Ibnul Qayyim berkata: ⁣

Ini pun diantara bentuk adzab, yakni sibuknya hati dengan memikul beban dunia dan ahli dunia yang memeranginya dengan sangat keras, sebagaimana dikatakan oleh sebagian ulama salaf: 'Barang siapa mencintai dunia, maka persiapkanlah dirinya untuk memikul beragam musibah, dan pencinta dunia tidak akan lepas dari tiga perkara : 

▪️ Kesedihan yang melekat pada dirinya.⁣

▪️ Keletihan yang selalu menyertainya.⁣

▪️ Kerugian yang tidak pernah meninggalkannya.⁣


Hal itu, karena orang yang mencintai dunia, tidaklah ia mendapatkannya kecuali ia akan berharap yg lebih darinya sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam: "Seandainya manusia memiliki harta sebanyak dua lembah, niscaya akan mencari yang ketiganya " Isa bin Maryam menggambarkan bahwa, pecinta dunia ibarat peminum khamer, tambah minum tambah haus.⁣


Igatsatul Lahfan : I/ 37⁣

Alih bahasa: Beni Sarbeni Abu Sumayyah⁣

-------------------------

🌐 salamdakwah.com/baca-artikel/pecinta-dunia.html

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Monday, January 4, 2021

Agar Tidak Dilihat Jin Ketika Melepas Pakaian

Agar Tidak Dilihat Jin Ketika Melepas Pakaian
Bismillah... 

Aurat kita bisa dilihat oleh Jin, sedangkan kita tidak bisa melihat mereka. Benarkah demikian?⁣

⁣“Sesungguhnya, iblis dan golongannya bisa melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.”

(Al-A’raf: 27)⁣

Ayat ini berlaku umum. Artinya, jin bisa melihat kita dalam semua keadaan, baik ketika kita memakai pakaian atau melepas pakaian. Sehingga jika dibiarkan, jin bisa melihat aurat manusia ketika tidak mengenakan pakaian.⁣

Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :⁣

"Tabir antara pandangan mata jin dengan aurat bani adam (manusia) adalah apabila seseorang melepas pakaiannya, dia membaca: bismillah."

(HR. Ibnu Adi, at-Thabrani dalam Mu’jam al-Ausath – al-Mathalib al-Aliyah, al-Hafidz Ibnu Hajar, no. 37.⁣)

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Saturday, January 2, 2021

Zina Itu Hutang

Zina Itu Hutang
Bismillah...

Imam Asy-Syafi'i mengatakan,

إِنَّ الزِّنَا دَيْنٌ فَإِنْ أَقْرَضْتَهُ كَانَ الْوَفَا مِنْ أَهْلِ بَيْتِكَ فَاعْلَمِ 

Zina itu hutang. Jika anda berhutang zina, ketahuilah bahwa anggota keluargamu berkewajiban membayarnya

(Diwan Imam Asy-Syafi'i hlm 107)

Ungkapan zina itu hutang berasal dari Imam Asy-Syafi'i.

Kualitas agama pasangan itu mempengaruhi pasangannya.

Suami yang berzina jangan kaget jika mendapati isterinya juga berzina. 

Kualitas agama ortu sangat mempengaruhi kualitas kenakalan anak.

Jika ada pasangan suami isteri yang menikah setelah berzina terlebih dahulu tidak mengherankan jika kondisi pernikahan anaknya juga demikian. 

Zina itu hutang dan yang membayar hutang ini boleh jadi suami atau isteri, anak atau cucu.

Sayangi anak cucu dengan jaga diri dari godaan dosa zina.

Semoga Allah mudahkan penulis dan semua pembaca tulisan ini untuk terjaga dari zina dan semua sarana menuju zina. Aamiin. 

Aris Munandar, SS, MPI

Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta

------------------------

NB:

-Mohon dishare sebanyak-banyaknya. Moga Allahﷻ catat sebagai amal jariyah. 

-Dilarang mengubah teks tulisan dan yang berkaitan dengannya tanpa izin dari penulis.

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive