Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Thursday, September 22, 2022

Jangan Melihat Orang Dari Luarnya Saja

Jangan Melihat Orang Dari Luarnya Saja
Bismillah...

Perkataan,

"Jangan melihat orang dari luarnya saja".

Ini tidak sepenuhnya benar dan juga tidak sepenuhnya salah. Perkataan ini tidak berlaku umum, dan tidak bisa diterapkan secara umum, sebab Islam juga mengajarkan bahwasannya boleh menghukumi seseorang dari perbuatan seseorang yang tampak secara dzahir, baik dari Amal perbuatannya dan juga lisannya, begitu pun juga tulisannya (karena hukum tulisan sama dengan hukum lisan).

Jika Amal perbuatannya menampakkan kemaksiatan, kebidahan, kekafiran atau Kesyirikan maka kita hukumi bahwa Hal itu adalah kemaksiatan, kebidahan, kekafiran atau Kesyirikan.

Sangat tidak mungkin, jika amal perbuatannya atau lisannya seseorang menampakkan kemaksiatan, kebidahan, kekafiran atau Kesyirikan LANTAS kita bilang, "Jangan melihat orang dari luarnya saja, mungkin dibalik itu ia rajin ini, rajin itu, rajin ......", Atau bahkan dilarang menilai dengan alasan jangan melihat orang dari luarnya saja.

  • Kemaksiatan, kita katakan kemaksiatan. 
  • Kebidahan, kita katakan kebidahan. 
  • Kekafiran, kita katakan kekafiran. 
  • Kesyirikan, kita katakan Kesyirikan.

Urusan kita, adalah urusan yang tampak di depan mata dan kita hukumi apa yang ada di depan mata, adapun yang tidak tampak di depan mata maka bukan urusan kita.

Telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Nafi' : telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhriy berkata : telah menceritakan kepadaku Humaid bin 'Abdurrahman bin 'Auf bahwa 'Abdullah bin 'Utbah berkata, aku mendengar 'Umar bin Al Khaththab radhiallahu'anhu berkata,

"Sesungguhnya orang-orang telah mengambil wahyu (sebagai pedoman) pada masa hidup Rasulullah ﷺ dan hari ini wahyu sudah terputus. Dan hari ini kita menilai kalian berdasarkan amal amal yang nampak (zhahir). Maka siapa yang secara zhahir menampakkan perbuatan baik kepada kita, kita percaya kepadanya dan kita dekat dengannya dan bukan urusan kita apa yang tersembunyi darinya karena hal itu sesuatu yang menjadi urusan Allah dan Dia yang akan menghitungnya. DAN SIAPA YANG MENAMPAKKAN PERBUATAN YANG JELEK KEPADA KITA, MAKA KITA TIDAK PERCAYA KEPADANYA DAN TIDAK MEMBENARKANNYA SEKALIPUN DIBALIK ITU ADA YANG MENGATAKAN BAIK".

- HR. Bukhari no. 2447 | Fathul Bari no. 2641


Atha bin Yussuf

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0UErPUrsj4gKg6pufqhCCE8DyhXQaXRRKkirdAoHk4BzRB8MUjqmKr6XkmwmoPm7pl&id=100081182600047

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive