Lanjutan dari Bagian-2...
4. Orang muslim pelaku maksiat
● Orang yang melakukan kezaliman dan kemaksiatan yang besar di kota Madinah.
Berdasarkan sabda Nabi Muhammad ﷺ tentang keistimewaan kota Madinah,
الْمَدِينَةُ حَرَمٌ، مَا بَيْنَ عَائِرٍ إِلَى كَذَا، مَنْ أَحْدَثَ فِيهَا حَدَثًا، أَوْ آوَى مُحْدِثًا، فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلاَئِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Madinah adalah tanah suci yang wilayahnya antara gurun sahara hingga ini. Maka barang siapa yang berbuat kemungkaran (bidah) yang dilarang agama di dalamnya atau membantu orang berbuat bidah maka orang itu akan mendapat laknat dari Allah, para malaikat dan seluruh manusia.” ([11])
Ibadah seseorang bisa tertolak atau tidak diterima oleh Allah ﷻ hanya karena berbuat kemungkaran di Madinah, kota yang dicintai oleh Nabi Muhammad ﷺ.
Rasulullah ﷺ bersabda,
اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَحُبِّنَا مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ، اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي صَاعِنَا وَفِي مُدِّنَا، وَصَحِّحْهَا لَنَا، وَانْقُلْ حُمَّاهَا إِلَى الجُحْفَةِ
“Ya Allah, jadikanlah kami cinta kepada kota Madinah sebagaimana cinta kami kepada kota Mekah atau lebih lagi. Ya Allah berkahilah sha’ dan mud kami (yaitu alat-alat takaran di kota Madinah-pen), jadikanlah kota Madinah tempat yang sehat bagi kami, dan pindahkanlah demamnya ke al-Juhfah." ([12])
Nabi Muhammad ﷺ juga bersabda,
وَهَذَا أُحُدٌ، جَبَلٌ يُحِبُّنَا وَنُحِبُّهُ
“Inilah Uhud, gunung yang mencintai kami dan kami pun mencintainya." ([13])
Barang siapa yang datang dari luar ke kota Madinah untuk berbuat kemungkaran di dalamnya, maka dia akan mendapatkan laknat Allah ﷻ, malaikat dan seluruh manusia. Selain itu, Allah ﷻ juga tidak akan menerima amalan wajibnya dan sunahnya.
● Orang yang menzalimi penduduk kota Madinah
Berdasarkan doa yang pernah diucapkan oleh Nabi Muhammad ﷺ,
اللَّهُمَّ مَنْ ظَلَمَ أَهْلَ الْمَدِينَةِ وَأَخَافَهُمْ فَأَخِفْهُ، وَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ، لَا يُقْبَلُ مِنْهُ صَرْفٌ وَلَا عَدْلٌ
“Ya Allah, barang siapa yang berbuat zalim kepada penduduk Madinah dan menakut-nakuti mereka, maka jadikanlah mereka takut. Atas mereka laknat Allah, malaikat dan seluruh manusia. Allah tidak menerima ibadah wajib dan sunahnya.” ([14])
Barang siapa yang berbuat zalim kepada penduduk Madinah, maka dia akan mendapatkan banyak ancaman dari Allah ﷻ sebagaimana disebutkan di dalam hadis. Karena dengan kezalimannya itu, dia telah memberikan rasa takut kepada penduduk kota Madinah, mengganggu mereka dan mengganggu ketenteraman mereka ([15]).
Di dalam riwayat yang lain, sebagaimana riwayat Sa’d bin Abu Waqqash radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ, bersabda,
مَنْ أَرَادَ أَهْلَ الْمَدِينَةِ بِسُوءٍ، أَذَابَهُ اللهُ كَمَا يَذُوبُ الْمِلْحُ فِي الْمَاءِ
“Barang siapa yang hendak berbuat keburukan kepada penduduk kota Madinah, maka Allah akan membuatnya meleleh sebagaimana melelehnya garam di dalam air." ([16])
Tentu saja, ini membahayakan bagi orang-orang yang membuat keributan dan kerusakan di kota Madinah. Sebagian orang jauh-jauh datang ke kota Madinah untuk membuat kemungkaran, menyebarkan kemaksiatan dan merusak ketenteraman di sana. Maka, sebagai balasannya mereka mendapatkan azab berupa laknat dari para malaikat.
Bersambung ke Bagian-4...
Oleh DR. Firanda Andirja, Lc. MA.
-------------------------
Footnote:
([11]) HR. Bukhari No. 1870.
([12]) HR. Bukhari No. 1889 dan Muslim No. 1376.
([13]) HR. Bukhari No. 4422.
([14]) HR. Ath-Thabrani, No. 3589.
([15]) ‘Umdah Al-Qari, karya Badruddin Al-‘Aini, (10/241).
([16]) HR. Muslim No. 1387.
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.