Lanjutan dari Bagian-1...
3. Pelaku kemaksiatan
Ada juga dari golongan orang-orang Islam yang dilaknat oleh malaikat. Mereka adalah para pelaku kemaksiatan, di antaranya adalah:
● Orang yang mencaci maki para sahabat Nabi Muhammad ﷺ.
Sahabat adalah orang yang paling mulia dari kalangan umat Nabi Muhammad ﷺ. Nabi Muhammad ﷺ pernah bersabda tentang mereka,
خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
“Sebaik-baik generasi adalah generasiku (sahabat), kemudian setelahnya, dan kemudian setelahnya.” ([6])
Mereka adalah murid-murid Nabi Muhammad ﷺ, mereka dibina langsung oleh beliau ﷺ. Ketika Nabi Muhammad ﷺ membina mereka, Allah ﷻ mengawasi mereka secara langsung.
Kita telah mengetahui bagaimana jasa para sahabat dan perjuangan mereka. Bagaimana ibadah mereka yang menakjubkan, jihad mereka, sedekah mereka. Jasa mereka yang sangat besar bagi Islam dan kaum muslimin. Tetapi, ada sekelompok manusia yang sakit hatinya, di mana dengan kebenciannya mereka banyak mencaci maki para sahabat. Padahal, diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ سَبَّ أَصْحَابِي فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ وَالْمَلَائِكَةِ، وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Barang siapa yang mencela sahabat-sahabatku, maka atasnya laknat Allah, malaikat dan seluruh manusia." ([7])
Barang siapa yang mencaci, mencela para sahabat, maka dia berhak mendapatkan laknat Allah ﷻ, para malaikat dan seluruh umat manusia. Rasulullah ﷺ telah mengingatkan tentang keutamaan para sahabat. Para sahabat bukanlah orang yang maksum, mereka juga mempunyai kesalahan. Akan tetapi, janganlah menjadikan kesalahan mereka sebagai bahan cacian untuk mencaci para sahabat, karena kesalahan mereka hanyalah sedikit dibandingkan dengan lautan jasa mereka bagi Islam dan kaum muslimin.
Nabi Muhammad ﷺ pernah mengingatkan,
لاَ تَسُبُّوا أَصْحَابِي، فَلَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ، ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ، وَلاَ نَصِيفَهُ
“Janganlah kalian mencela para sahabatku, seandainya salah seorang dari kalian menginfakkan (hartanya) sebesar gunung Uhud, niscaya tidak akan menyamai infak mereka, (meskipun) sebesar satu mud atau setengahnya.” ([8])
Akidah Ahlusunah wal-Jamaah tidak mencaci para sahabat, kecuali kebaikan. Jasa mereka sangat luar biasa. Mereka adalah murid-murid Nabi Muhammad ﷺ. Rasulullah ﷺ melarang kita untuk mencaci sahabat-sahabat beliau ﷺ. Jika kita memiliki emas sebesar 1000 ton sekalipun, lalu disedekahkan, maka sejatinya sedekah itu tidak mampu menyamai sedekah salah seorang sahabat yang hanya berupa satu kilo kurma atau gandum. Karena kemuliaan para sahabat, mereka hidup di zaman yang penuh dengan kesulitan dan perjuangan untuk membela Rasulullah ﷺ ([9]). Oleh karenanya, sudah seharusnya kita berterima kasih kepada para sahabat.
Akan tetapi, ada golongan orang yang memiliki penyakit di dalam hatinya, di mana pekerjaan mereka hanyalah mencaci maki para sahabat. Mereka adalah orang-orang Syiah Rafidah. Mereka menjadikan perbuatan mencaci maki para sahabat sebagai ibadah dan mendapatkan pahala. Bahkan, orang-orang yang nekat di antara mereka berani mengkafirkan para sahabat. Menurut mereka semua sahabat yang meninggal dunia murtad seluruhnya, kecuali lima orang sahabat, yaitu Ali bin Abu Thalib, Al-Miqdad bin Al-Aswad, Abu Dzar Al-Ghifari, Ammar bin Yasir dan Salman Al-Farisi.
Siapa yang mengangkat Abu Bakar sebagai khalifah setelah Nabi Muhammad ﷺ, maka dia telah murtad, karena Abu Bakar telah mencuri kekhalifahan dari Ali bin Abu Thalib. Demikian perkataan mereka yang penuh dengan kedustaan dan bagaimana mereka menjadikan caci maki kepada para sahabat sebagai ibadah yang agung.
Oleh karenanya, di antara doa mereka ketika beribadah dikenal dengan doa “Shanamai Quraisy”, maksudnya doa dua berhala Quraisy. Sebagaimana yang tertulis di dalam sebagian kitab mereka disebutkan bahwa doanya sebagai berikut,
اللَّهُمَّ الْعَنْ صَنَمَيْ قُرَيْشٍ وَجِبْتَيْهَا وَطَاغُوْتَيْهَا وَابْنَتَيْهِما
“Ya Allah, laknatlah dua berhala Quraisy (Abu Bakar dan Umar), setan mereka, thaghut mereka dan kedua putri mereka (‘Aisyah dan Hafshah).”
Jadi, bagi orang-orang Syiah mendoakan keburukan bagi para sahabat adalah ibadah, sementara Nabi Muhammad ﷺ bersabda,
مَنْ سَبَّ أَصْحَابِي فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ وَالْمَلَائِكَةِ، وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Barang siapa yang mencela sahabat-sahabatku, maka atasnya laknat Allah, malaikat dan seluruh manusia." ([10])
Bersambung ke Bagian-3...
Oleh DR. Firanda Andirja, Lc. MA.
-------------------------
Footnote:
([6]) HR. Bukhari no. 2652, 3651, 6429 dan Muslim no. 2533.
([7]) HR. Ath-Thabrani No. 12709.
([8]) H.R. Bukhari no. 3673 dan Muslim no. 2540.
([9]) Al-Minhaj Syarh An-Nawawi ‘ala Muslim, (16/93).
([10]) HR. Ath-Thabrani No. 12709.
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.