Lanjutan dari Bagian-6...
● Orang yang mendapati bulan Ramadan, tetapi tidak diampuni oleh Allah ﷻ
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma berkata,
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَقَى الْمِنْبَرَ، فَلَمَّا رَقَى الدَّرَجَةَ الْأُولَى قَالَ: آمِينَ ، ثُمَّ رَقَى الثَّانِيَةَ فَقَالَ: آمِينَ ، ثُمَّ رَقَى الثَّالِثَةَ فَقَالَ: آمِينَ ، فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، سَمِعْنَاكَ تَقُولُ: آمِينَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ؟ قَالَ: لَمَّا رَقِيتُ الدَّرَجَةَ الْأُولَى جَاءَنِي جِبْرِيلُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: شَقِيَ عَبْدٌ أَدْرَكَ رَمَضَانَ، فَانْسَلَخَ مِنْهُ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ، فَقُلْتُ: آمِينَ. ثُمَّ قَالَ: شَقِيَ عَبْدٌ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ، فَقُلْتُ: آمِينَ. ثُمَّ قَالَ: شَقِيَ عَبْدٌ ذُكِرْتَ عِنْدَهُ وَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَ، فَقُلْتُ: آمِينَ
“Sesungguhnya Nabi ﷺ menaiki mimbar. Ketika naik tingkat pertama beliau mengucapkan, ‘Aamiin’, kemudian menaiki yang kedua beliau mengucapkan, ‘Aamiin’, kemudian menaiki yang ketiga beliau mengucapkan ‘Aamiin’. Para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah! Kami mendengarmu mengucapkan ‘Aamiin’ tiga kali?’. Beliau bersabda, ‘Saat aku naik anak tangga pertama Jibril mendatangiku, ia berkata, ‘Sengsaralah seorang hamba yang mendapati Ramadan dan meninggalkan bulan itu, namun ia tidak diampuni, maka aku mengucapkan, ‘Aamiin’, kemudian ia berkata, ‘Sengsaralah seorang hamba yang mendapati kedua orang tuanya atau salah satunya, namun hal itu tidak memasukkannya ke surga’, maka aku mengucapkan, ‘Aamiin’. Ia berkata lagi, ‘Sengsaralah seorang hamba yang engkau disebut di sisinya, namun ia tidak bershalawat kepadamu maka aku katakan, ‘Aamiin’.” ([28])
Hadis ini menjelaskan bahwa malaikat Jibril ‘alaihissalam mendoakan keburukan kepada beberapa golongan manusia dan Nabi Muhammad ﷺ diperintahkan untuk mengaminkan doanya. Sungguh luar biasa, malaikat Jibril ‘alaihissalam, malaikat termulia, سَيِّدُ الْمَلَائِكَة ‘pemimpin para malaikat’ mendoakan keburukan dan yang mengaminkannya adalah manusia terbaik dan سَيِّدُ الْمُرْسَلِيْنَ ‘pemimpin para nabi dan rasul’, yaitu Nabi Muhammad ﷺ . Tergabung antara doa Jibril ‘alaihissalam dan Nabi Muhammad ﷺ.
Siapakah golongan orang-orang celaka yang didoakan oleh malaikat Jibril ‘alaihissalam dan diaminkan oleh Nabi Muhammad ﷺ? Mereka diantaranya (1) orang yang mendapati bulan Ramadan, namun tidak mendapatkan ampunan, (2) orang yang diberi kesempatan mendapati orang tuanya dalam kondisi tua namun ia tidak bisa masuk surga, dan (3) orang yang disebutkan nama Nabi namun ia tidak bershalawat.
Adapun yang pertama adalah diberi kesempatan bertemu dengan bulan Ramadhan namun ia tidak bisa meraih ampunan Allah. Ini adalah hal yang menakjubkan, karena bulan Ramadan adalah bulan yang penuh keberkahan, selama 29 atau 30 malam, setiap malamnya adalah malam pengampunan. Jika seorang tidak mendapatkan ampunan atas dosa-dosanya pada malam yang pertama, maka masih bisa dengan memanfaatkan malam yang kedua. Jika masih tidak bisa, maka bisa memanfaatkan pada malam yang ketiga, atau hingga malam ke-29 atau 30, Allah ﷻ masih memberikan ampunan kepada hamba-hamba-Nya.
Ketika setan-setan dibelenggu, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan pahala dilipatgandakan dan ada penyeru-penyeru yang menyeru untuk selalu bersemangat dalam beribadah, namun ternyata masih ada orang yang belum bisa diampuni dosa-dosanya, sehingga ketika bulan Ramadan telah lewat, sementara dirinya tidak meraih ampunan dari Allah, maka sungguh celakalah orang yang seperti ini. Maka dari itulah, Nabi Muhammad ﷺ mendoakan doa malaikat Jibril ‘alaihissalam bagi orang-orang yang tidak memanfaatkan bulan Ramadan, sehingga tidak mampu meraih ampunan dari Allah ﷻ.
Bersambung ke Bagian-8...
Oleh DR. Firanda Andirja, Lc. MA.
-------------------------
Footnote:
([28]) HR. Bukhari No. 644 dalam kitab Al-Adabul Mufrad.
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.