Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Thursday, November 17, 2022

Awal Mula Terjadinya Kesyirikan Karena Berlebih-lebihan Terhadap Orang Saleh

Awal Mula Terjadinya Kesyirikan Karena Berlebih-lebihan Terhadap Orang Saleh
Bismillah...

Kaumnya Nabi Nuh dahulu berlebih-lebihan mengagungkan orang saleh dengan menggambar wajah mereka, memahat patung mereka hingga akhirnya menjadi sesembahan selain Allah.

Allah telah memperingatkan di dalam Al-Qur'an,

لا تذرن آلهتكم ولا تذرن ودا ولا سواعا ولا يغوث ويعوق ونسرا 

"Dan mereka berkata, "Janganlah sekali-kali kamu tinggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu tinggalkan penyembahan (terhadap berhala) Wadd, jangan pula Suwa', Yaghuts, Ya'uq dan Nashr." (QS. Nuh: 23)

Sikap berlebih-lebihan ini pula yang menimpa orang-orang Yahudi tatkala mereka melampaui batas mengagungkan Uzair hingga diklaim sebagai anak Allah. 

Begitu pula dengan orang-orang Nashara yang berlebih-lebihan mengagungkan Nabi Isa 'alaihissalam hingga mengangkat kedudukannya mencapai derajat ketuhanan.

Allah menceritakan klaim orang yahudi yang menyatakan bahwa Uzair adalah anak Allah dan klaim orang nasranii yang menyatakan bahwa Isa adalah anak Allah– maha suci Allah dari perkataan mereka –.

وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللَّهِ وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللَّهِ ذَلِكَ قَوْلُهُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ يُضَاهِئُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ

Orang-orang Yahudi berkata: “Uzair itu putera Allah” dan orang-orang Nasrani berkata: “Al Masih itu putera Allah”. Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu.” (QS. at-Taubah: 30).

Diantara umat Islam ada yang meniru jejaknya orang-orang Yahudi dan Nashara yang berlebih-lebihan mengagungkan orang saleh dengan menggambar wajahnya, mengultuskannya, mengeramatkan kuburannya.

Semua itu bentuk perbuatan berlebih-lebihan yang telah Allah peringatkan di dalam Al-Qur'an,

لا تغلوا في دينكم

"Janganlah kamu berlebih-lebihan di dalam agamamu." (QS. An-Nisa': 171)

Allah juga mengingatkan,

اتخذوا أحبارهم ورهبانهم أربابا من دون الله

"Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah." (QS At-Taubah: 31)

Ayat ini ditafsirkan dengan hadits Adi bin Hatim Ath Thoo-i radhiyallahu ‘anhu dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membacakan ayat tersebut kepada beliau. Kemudian beliau berkata : “Wahai Rasulullah, kami tidaklah beribadah kepada mereka”. 

Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أليس يحلون لكم ما حرم الله فتحلونه، ويحرمون ما أحل الله فتحرمونه؟

Bukankah mereka menghalalkan untuk kalian apa yang Allah haramkan sehingga kalianpun menghalalkannya, dan mereka mengharamkan apa yang Allah halalkan sehingga kalian mengharamkannya?”. 

Beliau (Adi bin Hatim) berkata : “Benar”. 

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فتلك عبادتهم

Itulah (yang dimaksud) beribadah kepada mereka” 

[Syaikh ‘Abdurrahman bin Hasan mengatakan : “Diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmidzi dan beliau menilainya hasan, ‘Abd bin Humaid, Ibnu Abi Hatim, dan Ath Thabrani dari banyak jalur”. Fathul Majid hal. 109, Daarus Salam]

Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam sendiri sudah mewanti-wanti umatnya,

لا تطروني كما أطرت النصارى ابن مريم؛ إنما أنا عبد فقولوا: عبد الله ورسوله

"Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku sebagaimana orang-orang Nashara berlebih-lebihan memuji Isa bin Maryam, maka ucapkanlah yang semestinya bahwa aku ini hanyalah hamba Allah dan Rasul-Nya." (HR. Al-Bukhari 3445)

Beliau shallallahu 'alaihi wasallam juga mengingatkan,

إياكم والغلو في الدين فإنما أهلك من كان قبلكم الغلو في الدين

"Jauhilah oleh kalian sikap berlebih-lebihan dalam beragama karena yang membinasakan umat-umat sebelum kalian adalah sikap berlebih-lebihan." 

(HR. An-Nasa'i 3057, Ibnu Majah 3029, Syaikh Nashir "Shahihul Jami' 2680)

Setan memang tidak sekaligus menjerumuskan manusia ke dalam jurang kemusyrikan tetapi dia lakukan secara bertahap dan awal mula terjadinya kesyirikan di dunia ini karena ghuluw (sikap berlebih-lebihan).


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0332tKhU8pQVYQywK2DFTHucCKmP7iXdZxQwN5ghRg9Y7MJSaHiRd2dxeLqubY82cSl&id=100001764454087

https://t.me/manhajulhaq

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive