Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Thursday, November 17, 2022

Seabrek Dalil Tidak Cukup

Seabrek Dalil Tidak Cukup wahai para ahlul bid'ah
Bismillah...

Makhluk yang paling susah menerima kebenaran adalah AHLUL HAWA atau AHLUL BID'AH, dikarenakan mereka merasa dan menganggap bahwa amalannya selama ini sudah benar. Dan merasa bahwa amalan yang dia amalkan adalah amalan ketaatan. 

Seabrek dalil yang disampaikan tetap mereka ngeyel dan bertahan dengan bantahan-bantahannya. Mereka paksakan dalil, mereka cocok-cocokkan ayat atau hadits untuk pembenaran pemahaman dan amalannya.

Ahlul bid'ah itu disebut pula sebagai ahlul hawa, karena mereka makhluk yang senantiasa memperturutkan hawa nafsunya. Kalau dalil kebenaran itu bertentangan dengan hawa nafsunya, akal dan perasaannya, mereka akan menolaknya. 

Benarlah apa yang dikatakan oleh Syekh Al Albani rahimahullah, bahwa ahlul bid'ah itu bukan mencari kebenaran, biar seribu dalil yang disampaikan, tetap mereka tidak menerimanya. 

Berkata Sufyan Ats Tsauri rahimahullah, 

والبدعة أحب إلى إبليس من المعصية لأن العاصي يعلم أنه عاصٍ فيتوب، والمبتدع يحسب أن الذي يفعله طاعة؛ فلا يتوب”. ١١/ ٦٣٣

"Bid’ah lebih dicintai iblis daripada maksiat. Karena pelaku maksiat tahu bahwa dia bermaksiat maka akan bertaubat. Sementara ahli bid’ah beranggapan bahwa yang dia kerjakan adalah keta’atan, sehingga dia tidak akan bertaubat." (11/633). 

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullahu : 

فــإِنَّ الإِنـسَـان قَـدْ يــَعرِفُ أَنَّ الحـَقَّ مَـعَ غَيــْرِهِ، وَمـَعَ هَـذَا يَجــْحَد ذَلِـكَ: لِحَـسَدِهِ إِيَّـاه، أَوْ لِـطَلَبِ عـُلُوِّهِ عَلَيْـهِ، أَوْ لِــهَوَى النَّـفـس.

"Maka sesungguhnya manusia kadang mengetahui bahwa kebenaran ada pada orang lain, namun bersamaan dengan itu ia menolaknya, dikarenakan: Sifat HASADNYA terhadap orang yang membawa kebenaran tersebut. Atau karena MERASA LEBIH TINGGI dari orang yang membawa kebenaran. Atau karena lebih mengikuti HAWA NAFSUNYA

وَيُحَمـلُهُ ذَلِكَ الهـَوَى عَلَى: أَنْ يَعـْتَدِي عَلَـيْهِ. وَيـرد مَا يـَقُولُ بِكُلِّ طَرِيــق وَهُوَ فِي قَلْـبِهِ يَعـْلَمُ أنَّ الحـَقَّ مَعَـهُ. 

Maka hawa nafsu tersebut akan menyeret dia pada tindakan melampaui batas, menolak segala sesuatu yang diucapkan oleh orang (yang membawa kebenaran) dengan berbagai cara, sementara dalam hatinya, ia mengetahui bahwa kebenaran bersama orang tersebut.” (Majmu' Fatawa, 7/191). 

Berkata Syekh Al Albani rahimahullah : 

طالب الحق يكفيه دليل , وطالب الهوى لا يكفيه ألف دليل الجاهل يُعَلَّمُ , وصاحب الهوى ليس لنا عليه سبيل 

"Orang yang mencari kebenaran, cukup baginya satu dalil, sedangkan pengikut hawa nafsu, tidak akan cukup baginya seribu dalil. Orang yang tidak tahu, maka dia diajari. Sedangkan pengikut hawa nafsu, maka kita tak dapat menunjukkan kepadanya jalan kebenaran". 

Sumber : www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?p=2203696


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0BcziUkZREwm9R7GPRNJqHgekpLBZAowdVZ1Tg5up8bAYaZ5K8jbMa2VFpcdTYvoBl&id=903924823277358

AFM

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive