Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Saturday, January 14, 2023

Lumpur-lumpur Dosa

Lumpur-lumpur Dosa
Bismillah...

Setiap anak adam pasti pernah melakukan kesalahan dan terjatuh pada lumpur dosa. Semua orang selain Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, tidak luput dari ketergelinciran pada perbuatan yang diharamkan Allah dan RasulNya. 

Namun berkat rahmat dan kasih sayang Allah Ta’ala, Dia tetap memberikan ampunan kepada hambaNya, selama hambaNya mau bertaubat dan memperbaiki diri. Dan memperbanyak beramal dengan amalan yang baik.

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ . (رواه الترمذي -قال الشيخ الألباني : حسن).

"Setiap anak Adam pasti berdosa dan sebaik-bak orang-orang yang berdosa adalah mereka yang bertaubat". (HR. Tirmidzi).

Amalan penghapus dosa

Saya kali ini akan membahas perkara apa saja yang bisa menghapuskan dosa.

Pertama, Amal Kebaikan

Ada dosa yang bisa dihapuskan dengan amal-amal kebaikan, seperti wudhu, shalat, puasa, membaca shalawat, membaca tasbih, tahmid dan takbir selesai shalat, bersedekah dan lain sebagainya.

Allah Ta'ala berfirman:

إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ.

"Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk" (QS. Hud : 114).

Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda :

اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا (رواه الترمذي. قال الشيخ الألباني : حسن صحيح).

"Bertaqwalah kepada Allah dimanapun kamu berada dan ikutilah perbuatan dosa dengan kebaikan, karena kebaikan itu akan menghapuskan dosa-dosa". (HR. Tirmidzi).

Kedua, Menjauhi Dosa-Dosa Besar

Dengan menjauhi dosa-dosa besar, Allah Ta’ala jamin akan dihapuskan segala dosa-dosa yang kecil. Dosa-dosa yang besar itu diantaranya dosa syirik, meninggalkan shalat, berzina, membunuh orang lain dan lain sebagainya. Lebih lengkapnya silakan lihat di kitab al Kabair atau yang sudah diterjemahkan dengan judul 70 Dosa Besar atau Dosa-Dosa Besar ditulis oleh Imam Adz Dzahabi.

Allah Ta’ala berfirman : 

إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُدْخَلًا كَرِيمًا.

"Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)". (QS. An Nisa : 31).

Ketiga, Bertaubat

Ada dosa yang tidak bisa dihapuskan dengan amal-amal kebaikan dan menjauhi dosa-dosa besar, karena amal-amal kebaikan dan menjauhi dosa besar hanya bisa menghapuskan dosa-dosa kecil, sedangkan dosa-dosa besar yang dilakukan, seperti meninggalkan shalat, puasa dan zakat, membunuh manusia, berzina, minum khamar dan lain sebagainya hanya bisa dihapuskan dengan bertaubat kepada Allah Ta'ala dengan sungguh-sungguh bertaubat dan memperbaiki diri dengan amal kebaikan serta tidak mengulangi kembali perbuatan dosanya.

Allah Ta’ala berfirman :

فَمَنْ تَابَ مِنْ بَعْدِ ظُلْمِهِ وَأَصْلَحَ فَإِنَّ اللَّهَ يَتُوبُ عَلَيْهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

"Tetapi barangsiapa bertobat setelah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang". (QS. Al-Ma'idah : 39).

Dan Allah Ta’ala berfirman :

إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى اللَّهِ مَتَابًا

"Kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. Dan barangsiapa bertobat dan mengerjakan kebajikan, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya". (QS. Al-Furqan : 70-71

Dan Allah Ta’ala berfirman :

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ . أُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ.

"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal". (QS. Ali Imron : 135-136).

Keempat, Musibah

Musibah yang menimpa seseorang itu penghapus dosa-dosa yang dilakukan. Mungkin saja ada dosa yang tidak terhapuskan dengan hanya beramal kebaikan, menjauhi dosa besar dan bertaubat, tetapi dihapuskan dengan musibah dan bencana yang menimpa.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ وَلاَ نَصَبٍ وَلاَ سَقَمٍ وَلاَ حَزَنٍ حَتَّى الْهَمِّ يُهَمُّهُ إِلاَّ كُفِّرَ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِهِ

Tidaklah seorang mukmin tertimpa suatu musibah berupa rasa sakit (yang tidak kunjung sembuh), rasa capek, rasa sakit, rasa sedih, dan kekhawatiran yang menerpa melainkan dosa-dosanya akan diampuni” (HR. Muslim).

Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَا مِنْ شَىْءٍ يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ فِى جَسَدِهِ يُؤْذِيهِ إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ عَنْهُ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِه

Tidaklah suatu musibah menimpa jasad seorang mukmin dan itu menyakitinya melainkan akan menghapuskan dosa-dosanya” (HR. Ahmad. Berkata Syaikh Syu’aib Al Arnauth : Sanadnya shahih sesuai syarat Muslim).

Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ ؛ وَلَا نَصَبٍ ؛ وَلَا هَمٍّ ؛ وَلَا حَزَنٍ ؛ وَلَا غَمٍّ ؛ وَلَا أَذًى حَتَّى الشَّوْكَةُ يَشَاكُهَا إلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek, kekhawatiran (pada pikiran), sedih, kesusahan hati atau sesuatu yang menyakiti sampai pun duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kelima, Meminta Maaf Kepada Orang Yang Dizalimi

Menzalimi orang lain merupakan dosa yang tidak bisa dihapuskan hanya sekedar berbuat amal kebaikan, menjauhi dosa besar, bertaubat dan musibah yang menimpa.

Menzalimi orang lain baik dengan memfitnahnya, mencelanya, menjatuhkan kehormatannya, memukulnya, menumpahkan darahnya, mengambil hartanya dan lain sebagainya, maka cara menghapuskannya dengan meminta maaf kepada orang yang dizalimi, mengembalikan nama baiknya yang telah dicemari dan mengembalikan harta yang telah dirampas.

Kalau tidak demikian, nanti di akhirat akan menjadi orang-orang yang bangkrut, dimana kebaikan-kebaikannya dan seluruh amal shalehnya akan diambil oleh orang yang dizaliminya. Jika amal kebaikannya telah habis, namun belum selesai membayar kezalimannya, maka dosa orang yang dizalimi dipikulkan kepadanya, lantas Allah Ta'ala lempar ke dalam neraka.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ ». قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ. فَقَالَ « إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِى يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِى قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِى النَّارِ (رواه مسلم).

"Apakah kalian tahu siapa orang yang bangkrut itu?" Para sahabat menjawab: "Orang bangkrut di kalangan kita ialah orang yang sudah tidak memiliki dirham atau sesuatu kekanyaan apapun." Beliau Nabi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu bersabda: "Orang rugi dari kalangan ummatku ialah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan shalat, puasa dan zakatnya, tetapi dahulunya ketika di dunia pernah mencaci maki si pulan, memfitnah si pulan, makan harta si pulan, mengalirkan darah si pulan - tanpa dasar kebenaran, pernah memukul si pulan. Maka orang yang dianiaya itu diberikan kebaikan orang tadi dan yang lain pun diberi kebaikannya pula, Jikalau kebaikan-kebaikannya sudah habis sebelum terlunasi tanggungan penganiayaannya, maka diambillah dari kesalahan-kesalahan orang-orang yang dianiayanya itu lalu dibebankan kepada orang tersebut, selanjutnya orang itu dilemparkanlah ke dalam neraka." (HR. Muslim).

Meminta maaf kepada orang yang dizalimi jangan menunggu momen-momen tertentu, waktu-waktu tertentu atau pada saat lebaran, tapi segera minta maaf, segera kembalikan hartanya yang diambil dan segera pulihkan nama baiknya yang pernah dicemarkan, sebelum hidup berakhir atau orang yang dizalimi meninggal terlebih dahulu.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لأَحَدٍ مِنْ عِرْضِهِ ، أَوْ شَيْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لاَ يَكُونَ دِينَارٌ ، وَلاَ دِرْهَمٌ إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ. (رواه البخاري).

"Barangsiapa yang di sisinya ada sesuatu dari hasil penganiayaan untuk saudaranya, baik yang mengenai kehormatan saudaranya itu atau pun sesuatu yang lain, maka hendaklah meminta maaf (kehalalannya) sekarang juga semasih di dunia, sebelum tidak berlakunya dinar dan dirham. Jikalau tidak meminta kehalalannya (maaf) sekarang ini, maka jikalau yang menganiaya itu mempunyai amal shalih, diambillah dari amal shalihnya itu sekadar untuk melunasi penganiayaannya, sedang jikalau tidak mempunyai kebaikan sama sekali, maka diambillah dari keburukan-keburukan orang yang dianiayanya itu, lalu dibebankan kepada yang menganiayanya tadi." (HR. Bukhari).

Inilah beberapa perkara yang bisa menghapuskan kesalahan dan dosa-dosa. Janganlah berputus asa, karena dosa yang banyak, sesungguhnya Allah Ta'ala mengampuni dosa-dosa semuanya. 

Allah Ta'ala berfirman, 

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (53) وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ (54)

Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah MENGAMPUNI DOSA-DOSA SEMUANYA. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar: 53-54). 

Saya mengajak kepada diri saya sendiri dan saudara-saudaraku kaum muslimin untuk meningkatkan iman dan takwa semoga Allah Ta'ala mengampuni kesalahan-kesalahan kita. Karena meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Ta’ala suatu amalan yang bisa menghapuskan kesalahan-kesalahan.

Dosa-dosa sebanyak apapun, dengan iman yang benar dan ketaqwaan yang sebenar-benarnya taqwa, pasti Allah Ta’ala hapuskan dari segala noda kesalahan dan dosa.

Allah Ta’ala berfirman : 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ.

"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqan dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa) mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar". (QS. Al Anfal : 29).


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0tFg2XEErB63zVbUwWUZZ4bpjbYBJDdu55LaPpwoeLvaTcijFZowLdrjohsc275Pyl&id=100009878282155


AFM

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive