Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Monday, January 30, 2023

Mutiara Salaf : Ketika Teman Kita Tergelincir Dalam Dosa

Ketika Teman Kita Tergelincir Dalam Dosa
Bismillah...

🌴🌴🌴

Yazid bin Al Ashom rohimahullah berkata,

Dahulu ada seorang penduduk Syam yang badannya kuat. Ia sering mendatang ‘Umar bin Khathab..

Suatu ketika ‘Umar kehilangan orang ini. Beliau bertanya, “Kemana Fulan bin Fulan..?

🌴🌴🌴

Mereka berkata, “Wahai amirul mukminin, ia sekarang suka berbuat maksiat dengan minum arak..

Maka ‘Umar memanggil sekretarisnya dan berkata, “Tolong tulis kepadanya..

من عمر بن الخطاب إلى فلان ابن فلان، سلام عليك، [أما بعد] : فإني أحمد إليك الله الذي لا إله إلا هو، غافر الذنب وقابل التوب، شديد العقاب، ذي الطول، لا إله إلا هو إليه المصير

Dari ‘Umar bin Al Khathab kepada Fulan bin Fulan. Semoga keselamatan atasmu. Amma ba’du..

Sesungguhnya aku memuji Allah dihadapanmu. Tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Dia. Dialah pengampun dosa, penerima taubat, dan Dia Maha keras siksa-Nya. Pemilik karunia. Tiada Ilah yang berhak disembah kecuali Dia dan kepada-Nya kita kembali..

🌴🌴🌴

Kemudian ‘Umar berkata kepada sahabat-sahabatnya, “Do’akanlah ia agar kembali ke jalan yang benar dan agar Allah memberinya taubat..

Ketika surat ‘Umar sampai kepada laki laki itu, ia membacanya dan mengulang ulangnya..

Ia bergumam, “Allah Maha Pengampun dan Maha Penerima taubat, dan Dia Maha Keras siksa-Nya. Dia mengancamku dengan siksa-Nya dan menjanjikan ampunan untukku..”

🌴🌴🌴

Kemudian iapun menangis dan bertaubat kepada Allah dengan sebaik-baik taubat.

Sampailah berita taubatnya kepada ‘Umar. Beliau berkata, “Demikianlah seharusnya yang kalian lakukan. Apabila melihat saudara kalian tergelincir, maka luruskanlah ia dan bimbinglah. Do’akan agar ia bertaubat. Dan jangan menjadi pembantu-pembantu setan untuk semakin menjauhkannya..

(Dikeluarkan oleh Abu Nu’aim dalam tarjamah Yazid Al-Asham dengan sanad dan matannya, dalam Hilyah Al-Auliya’, 4:97-98. Tafsir Ibnu Katsir – Qs Ghafir)

Yang dituliskan Umar bin Al-Khaththab di atas adalah ayat,

غَافِرِ الذَّنْبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ شَدِيدِ الْعِقَابِ ذِي الطَّوْلِ ۖلَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖإِلَيْهِ الْمَصِيرُ

Yang Mengampuni dosa dan Menerima taubat lagi keras hukuman-Nya. Yang mempunyai karunia. Tiada sesembahan (yang berhak disembah) selain Dia. Hanya kepada-Nya-lah kembali (semua makhluk).” (QS. Ghafir/ Al-Mukmin: 3)

Ini seperti firman Allah,

نَبِّئْ عِبَادِي أَنِّي أَنَا الْغَفُورُ الرَّحِيمُ, وَأَنَّ عَذَابِي هُوَ الْعَذَابُ الْأَلِيمُ

Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih.” (QS. Al-Hijr: 49-50)

Allah Ta’ala juga berfirman,

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (53) وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ (54)

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar: 53-54).

Penyebutan dua hal yaitu ancaman azab Allah dan ampunan Allah sering ditemukan dalam Al-Qur’an. Hal ini punya tujuan agar seorang hamba bisa menggabungkan antara roja’ (rasa harap) dan khauf (rasa takut).


🌐 https://bbg-alilmu.com/archives/61329

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive