Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Sunday, January 8, 2023

Pengobatan Terinspirasi Al-Qur'an

Pengobatan Terinspirasi Al-Qur'an
Bismillah...

Diantara syubhat sebagian tabib yang memakai nama Al-Qur'an untuk marketing pengobatannya, bahkan sebagian dukun, yaitu mengklaim bahwa ini hanya terinspirasi dari al-Qur'an, bukan sedang menafsirkan (interpretasi).

Sejatinya, bagaimana seseorang terinspirasi dari Al-Qur'an tanpa step memahami interpretasi ayat yang dia pakai? Impossible.

Justru saya melihat syubhat sebagian tabib ini lebih dalam dan lebih berbahaya daripada syubhat ahlul bid'ah dari sisi berkilahnya mereka dengan klaim mereka hanya terinspirasi, bukan menafsirkan.

Akan jadi ruang terbuka bagi siapapun orang menyimpang untuk mengklaim, "Saya cuma terinspirasi dari Al-Qur'an" untuk melakukan penyimpangannya. Karena bab inspirasi jauh lebih luas daripada tafsir. Dan seolah kalau terinpirasi itu tidak boleh dianggap salah. Walau untuk marketing duniawi saja.

Seorang ibu membacakan untuk bayi di rahimnya surat Yusuf supaya anak lakinya ganteng atau surat Maryam agar anak perempuannya cantik. Ini bukan interpretasi, melainkan ini inspirasi dari kisah beliau, ketampanan dan kecantikannya.

Seorang melafalkan niat terang-terangan dengan bunyi, lalu berdalih dengan perkataan nabi: Shallu kama ro'aytuMUNI USHOLLY. Lihat di situ ada MUNI artinya bunyi dan setelahnya USHOLLY. Maka terinspirasilah dari bersuara dalam melafalkan usholly.

Dua contoh di atas memang ada di masyarakat. Bukan tafsir, tapi inspirasi yang salah, tidak nyambung dan jenaka kadang-kadang.

Tabib pun dalam pengobatannya bisa saja mengklaim terinspirasi, untuk menghindari tudingan serampangan menafsirkan ayat atau hadits. Namun kalau diamati kasus dan kejadian mengerikan melalui tangan sebagian tabib, kita dapati sebagiannya disebabkan salah memaknai (salah interpretasi) dan ngawur dalam istinbath. Sambil kemudian mendiskreditkan metode pengobatan lain yang tidak pakai dalil marketing wahyu.

Belum lagi ditambah arogansi dan keras kepala.

Juga dusta, bahkan dusta tentang perasaan hati sendiri.

Bilangnya 'ga peduli omongan orang', tapi sering bikin statement baper merespon omongan orang-orang.

Bilangnya 'ini terinspirasi bukan interpretasi' padahal kenyataannya sebagian tabib sok tahu akan tafsiran nash.

Sebagian tabib bersikeras dengan metodenya yang menimbulkan efek negatif. Ketika menghadapi penderita, memakai tabir agama, sebut dalil sebagai bagian dari marketing dan operasikan. Jika gagal, maka memang qaddarallah dan berkilah ini hanya inspirasi.

Dokter betulan, tidak akan menjadikan prakter pengobatan mereka sebagai ajang ujicoba inspirasi dari buku-buku, melainkan semua berdasarkan kaedah, riset, bukti dan ilmu. Bisa dipertanggungjawabkan.

Adapun golongan yang tidak bertanggungjawab, ya saat gagal karena metode ngawurnya, cukup bilang, "Sudah suratan takdir." atau "Ini hanya inspirasi saja." atau "kami tidak mau dengar omongan orang" atau "kalau kalian menuding pengobatan kami salah, kalian ghibah dll, nanti di akhirat kalian akan diminta tanggung jawab."

Sedangkan malpraktek itu memang di akhirat tidak ditanya? Bagaimana jika sampai ada yang kian parah atau bahkan mati?

Tidak dipungkiri ada tukang pijat indie kampungan yang ternyata enak pijitannya dan menjadi solusi tepat. Sebagaimana tabib. Tapi selama tidak pakai nash wahyu, mungkin urusan lebih ringan. Mereka tidak perlu berkilah sana sini saat ada tekanan tajam kenapa bawa wahyu. Tidak perlu mentalbis antara inspirasi dengan interpretasi.

Jelaskan jika memang punya kebenaran. Jangan berkilah dengan alasan-alasan yang justru membuat orang kian curiga dan menjauh. Kalau memang tidak mau mendengar omongan orang, berhabitatlah di hutan atau gurun. Bergaullah dengan binatang dan obati. Mereka tidak peduli kalian benar atau tidak istinbathnya. Mereka mati karena pengobatanmu pun tidak akan ada family yang komplain.

Sudah bisa membedakan manusia dengan binatang?


https://www.instagram.com/p/CmfWBsWBrVN/?igshid=MDM4ZDc5MmU=

===============================

🖋️ Ditulis oleh : Ustadz Hasan al Jaizy


Web: https://www.hasanaljaizy.com

IG: http://bit.ly/hasanaljaizyig

FB: http://bit.ly/hasanaljaizyfb

Youtube: http://bit.ly/hasanaljaizyyt

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive