Sebulan lalu dengan rasa bahagia kita berkata,
"AHLAN WA SAHLAN WA MARHABAN YAA RAMADHAN.."
"Selamat datang dengan penuh kehangatan wahai Ramadhan.."
Namun hari ini berbalut sedih kita berucap,
"MAHLAN MAHLAN YAA RAMADHAN.."
"Pelan-pelan jangan engkau bergegas pergi wahai Ramadhan.."
Sungguh, ada semburat kesedihan kala akan berpisah dengan bulan Ramadhan..
Timbul segumpal kekhawatiran adakah amal diterima?
Muncul setumpuk ketakutan apakah dosa-dosa telah terampuni?
Rasulullah ﷺ bersabda,
وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَان ، ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ
"Dan celakalah seseorang yang mendapati bulan Ramadhan, lalu ia melewatinya dalam keadaan dosa-dosa belum terampuni."
```(Hasan shahih, HR at-Tirmidzi: 3545)```
Yang pergi akan datang kembali namun bisa jadi kita tak menyambutnya lagi..
@sahabatilmu
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.