Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Sunday, July 23, 2023

Terwarnai Istri

nikahi wanita yang baik agamanya dan akhlaknya
Bismillah...

Ada seseorang menikahi seorang wanita yang kurang baik agamanya (salah satunya berpemahaman yang menyimpang) dengan harapan bisa mendidik dan mewarnainya. Namun ternyata, bukan dia yang mewarnai, justru dialah yang terwarnai isterinya. 

Inipun terjadi di zaman tabi'in, ada seorang yang shaleh, perawi hadits lagi, dia menikahi seorang wanita yang memiliki pemahaman khawarij dengan niat untuk mengembalikan kepada pemahaman yang benar, pemahaman ahlussunnah. Namun apa yang terjadi, justru beliau yang menjadi seorang khawarij, keluar dari ahlussunnah. 

Berkata Adz Dzahabi rahimahullah, Salamah bin ‘Alqamah rahimahullah menceritakan, 

قال ابْنِ سِيْرِيْنَ رحمه الله  : تَزَوَّجَ عِمْرَانُ خَارِجِيَّةً، وَقَالَ: سَأَرُدُّهَا [ أي إلى مذهب أهل السنة] . قَالَ: فَصَرَفَتْهُ إِلَى مَذْهَبِهَا. [سير أعلام النبلاء]

Berkata Ibnu Sirin rahimahullah, Imran menikahi wanita Khawaarij, ia berkata : ‘Aku ingin mengembalikannya (kepada madzhab ahlussunnah). Dia (Ibnu Sirin) berkata : Maka dia (wanita itu) mewarnainya ke madzhabnya (madzhab khawarij) [Siyaru A’laamin-Nubalaa]. 

Sumber : https://www.islamweb.net/newlibrary/showalam.php?id=529 

Berkata Ibnu Katsiir rahimahullah :

عمران بن حطان الخارجي، كان أولا من أهل السنة والجماعة فتزوج امرأة من الخوارج حسنة جميلة جدا فأحبها. وكان هو دميم الشكل، فأراد أن يردها إلى السنة فأبت فارتد معها إلى مذهبها

“’Imraan bin Hiththaan Al-Khaarijiy. Dulu dia termasuk ahlussunnah wal jamaah, lalu Ia menikahi seorang wanita diantara Khawaarij yang cantik menawan, ia pun jatuh cinta kepadanya. Dan ia (Imran) seorang yang cebol lagi buruk rupa. Imraan (menikahinya) hendak mengembalikannya kepada sunnah, namun wanita itu enggan dan malah ‘Imraan murtad (dari sunnah) bersama wanita itu kepada madzhabnya (Khawaarij)” [Al-Bidaayah wan-Nihaayah, 9/65]. 

Sumber : https://shamela.ws/book/37325/512 

Untuk itu, jika ingin menikahi seorang wanita, hendaklah menikahi wanita yang baik agamanya dan akhlaknya. Jangan yang rusak pemahaman agamanya dan buruk akhlaknya. Karena merubah itu tidaklah mudah, dan takutlah kalau justru dirinyalah yang terwarnai. 

Berkata Syaikh Utsaimin rahimahullah :

‏وقد يقول بعض الناس أتزوج امرأة غير ديِّنة لعل الله أن يهديها على يدي، ونقول له: نحن لا نكلَّف بالمستقبل، فالمستقبل لا ندري عنه، فربما تتزوجها تريد أن يهديها الله على يدك، ولكنها هي تحولك إلى ما هي عليه، فتشقى على يديها.

"Sebagian orang ada yang mengatakan, 'Saya akan menikahi seorang wanita yang kurang baik agamanya dengan harapan mudah-mudahan Allah memberinya hidayah melalui saya.' Kita katakan kepadanya: Kita tidak dibebani dengan masa depan, karena masa depan sesuatu yang tidak kita ketahui. Bisa jadi engkau menikahinya karena mengharapkan agar Allah memberinya hidayah melalui dirimu, tetapi yang terjadi justru dia mengubah dirimu kepada keadaannya, akibatnya engkau yang celaka gara-gara dirinya." (Asy-Syarhul Mumti', XII/13-14). 

Sumber : https://www.alathar.net/home/esound/index.php?op=codevi&coid=101463 


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02KRD4vQhJHvPEu2UnvqEpAMaS8So2zhdLeWb5uGAEW7ghZy2kspzaqSwHQKhGNR3l&id=100009878282155


AFM

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive