โ๐ป Disebutkan dalam sebuah hadits dari Ma'qil bin Yasar radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata,
ุงูุฑุกูุง ุนูู ู ูุชุงูู ูุณ
"Bacakanlah surat Yasin atas MAUTAAKUM diantara kalian."
๐ HR. Abu Dawud, an-Nasa'i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban
๐ Kata "'ala mautaakum" di sini sebetulnya maknanya bukan mayyit seperti yang dipahami sebagian orang. Tetapi yang benar "al-muhtadhar" yaitu orang yang sudah dekat ajalnya lantaran sakit.
Terjemahnya begini,
"Bacakanlah surat Yasin atas orang yang AKAN MENINGGAL diantara kalian."
โจ Pengertian ini disebutkan langsung oleh Ibnu Majah ketika beliau memberi judul bab haditsnya, begitu pula Ibnu Hibban dan para ulama yang lain.
Serupa pengertiannya dengan hadits yang berbunyi,
"Talqinkanlah MAUTAAKUM (yakni orang yang akan meninggal diantara kalian)."
โจ Syaikh Al-'Allamah al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan ada perbedaan antara qara'tu indahu dan qara'tu 'alaih,
"Jika orang yang dibacakannya itu sudah wafat maka kalimat yang digunakan, "QARA'TU 'INDAHU" (aku membaca di sisinya). Adapun "QARA'TU 'ALAIH" (aku membaca kepadanya) kalimat ini menunjukkan yang bersangkutan masih hidup dan masih bisa mendengar."
๐๏ธ Audio "Syarh Bulughul Maram"
Disamping itu, hadits di atas keabsahannya diperselisihkan oleh para ulama antara shahih dan dha'if.
Ulama yang berpendapat shahih seperti Ibnu Hibban dan sejumlah ulama mengatakan membacakan ayat-ayat Qur'an di sisi orang yang sekarat agar ia ingat Allah adalah hal yang dianjurkan dan ini pendapatnya jumhur yaitu Hanafiyyah, Syafiiyyah, Hanabilah.
Sedangkan Imam Malik, an-Nawawi, ad-Daruquthni, Syaikh bin Baz, Syaikh al-Albani menghukumi haditsnya dha'if.
๐ Selain itu banyak juga ulama yang berpendapat tidak disyariatkannya membacakan Al-Qur'an kepada orang yang sekarat, tetapi cukup mentalqinnya dengan kalimat tauhid, "Laa ilaaha illallaah".
Rasulullah shalallahu โalaihi wa salam:
ููููุง ู ูุชุง ูู ูุง ุฅูู ุฅูุง ุงููู
โTuntunlah seseorang yang akan meninggal dunia untuk mengucapkan kalimat: โLaa ilaaha illa Allahโโ [HR. Muslim:916]
Dalam riwayat yang lain:
ู ู ูุงู ุขุฎุฑ ููุงู ู ูุง ุฅูู ุฅูุง ุงููู ุฏุฎู ุงูุฌูุฉ
โBarangsiapa yang ucapan terakhirnya adalah โLaa ilaaha illa Allahโ maka akan masuk surgaโ [HR. Abu Dawud, Irwaโul Ghalil, no. 679]
Rasulullah shalallahu โalaihi wa salam :
ู ู ูุงู ุขุฎุฑ ููุงู ู ูุง ุฅูู ุฅูุง ุงููู ุฏุฎู ุงูุฌูุฉ
โBarangsiapa yang ucapan terakhirnya adalah โLaa ilaaha illa Allahโ maka akan masuk surgaโ
[HR. Abu Dawud, Irwaโul Ghalil, no. 679]
Imam An-Nawawi menjelaskan,
โ ๏ปญู๏ปู๏บฎู๏ปซู๏ปฎ๏บ ๏บ๏ปนู๏ปู๏บู๏บ๏บญ ๏ปู๏ป ู๏ปดู๏ปชู ๏ปญู๏บ๏ปู๏ปคู๏ปฎู๏บ๏ปป๏บ ๏ปู๏บู๏ปผ ๏ปณู๏ปู๏บ ู๏บฎ ๏บู๏ปู๏ปด๏ปู ๏บฃู๏บ๏ป๏ปช ๏ปญู๏บทู๏บชูู๏บ ๏ปู๏บฎู๏บ๏ปช
โDimakruhkan memperbanyak membaca talqin secara terus-menerus agar suasana tidak sempit dan susah (bagi yang sedang sakaratul maut). [Siyar Aโlam An-Nubala 4/418]
AFM
Share Yuk! | Join Telegram | https://t.me/manhajulhaq
===============================
Wallahu a'lam bishawab.
Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. โBarangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannyaโ. [HR Muslim, 3509].
Jazaakumullahu khairan.