Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Tuesday, October 10, 2023

Kelahiran Seorang Anak Itu Berarti..

Kelahiran Seorang Anak Itu Berarti..
Bismillah...

🌴🌴🌴

1️⃣. Tanggung-jawab untuk menyelamatkannya dari Neraka..

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ

Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kalian dan keluarga kalian dari api NERAKA..! yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu” [QS. Attahrim:6].

🌴🌴🌴

2️⃣. Umur kita semakin tua, otomatis kita semakin dekat dengan ajal.. sudahkah kita mempersiapkan diri untuknya..?

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah dia persiapkan untuk hari esok (AKHIRAT)..” [QS. Al-Hasyr: 18].

🌴🌴🌴

3️⃣. Allah telah memberikan ‘penerus perjuangan’ bagi kita, maka sudah seharusnya kita mempersiapkannya untuk itu.. kita harus tanamkan sejak dini misi perjuangan kita yang harus diteruskan oleh mereka.. terutama misi memperjuangkan Agama Allah.

وَوَصَّىٰ بِهَآ إِبْرَٰهِۦمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَٰبَنِىَّ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصْطَفَىٰ لَكُمُ ٱلدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

Ibrahim mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’kub: Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih AGAMA ini untuk kalian, maka janganlah kalian mati, kecuali dalam keadaan muslim..!”.

🌴🌴🌴

4️⃣. Pemandangan yang nyata, bahwa rezeki itu akan sampai kepada seorang hamba, bagaimanapun lemahnya dia.. bahkan sebelum lahir pun, jatah rezeki dia sudah siap menyambutnya, dari mulai pakaian, sabun, sampo, susu asi, dan seterusnya.. Jika yang lemah saja dicukupi rezekinya, mengapa yang kuat justru khawatir..?!

إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ   ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ

Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani (nuthfah) selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah (‘alaqah) selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging (mudhgah) selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan diperintahkan untuk ditetapkan empat perkara, yaitu rezekinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya (HR. Bukhari, no. 6594 dan Muslim, no. 2643, dari Abdullah bin Mas’ud)

🌴🌴🌴

5️⃣. Kebahagian di dunia itu tidak akan murni… kita bahagia dengan kelahiran anak, tapi kita juga akan semakin sibuk dengan tanggung-jawab yang bertambah.. tidur kita akan terganggu dengan tangisannya setiap malam.. mungkin saja seorang ayah harus memasakkan isteri dan anak-anaknya, dan tugas rumah lainnya untuk sementara waktu.

6️⃣. Sesuatu yang sempurna bagi makhluk, bisa jadi suatu aib yang sangat besar bagi Sang Khaliq.

أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُۥ وَلَدٌ وَلَمْ تَكُن لَّهُۥ صَٰحِبَةٌ ۖ وَخَلَقَ كُلَّ شَىْءٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ

Bagaimana mungkin Allah mempunyai anak, padahal Dia tidak mempunyai isteri! Dialah yang menciptakan segala sesuatu dan Dia mengetahui segala sesuatu.” [QS. Al-An’am: 101].

🌴🌴🌴

7️⃣. Cobaan yang berat akan terhapuskan oleh nikmat yang Allah berikan.. Sakitnya persendian di hari-hari akhir kandungan, lalu sakit-sakit yang ditimbulkan oleh kontraksi, ditambah robeknya jalan keluar bayi, merupakan cobaan yang berat.. tapi itu semua akan terlupakan, dan hati menjadi “plong”, saat sang ibu melihat jabang bayinya terlahir dengan selamat.

Allah Subhanahu wa Ta’alaa berfirman :

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tuanya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a, “Ya Rabb-ku, tunjukkilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shalih yang Engkau ridlai, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri“. (QS Al Ahqaf 14)

🌴🌴🌴

8️⃣. Sesuatu yang berat, akan menjadi lebih ringan, apabila diniatkan untuk beribadah kepada Allah.. apa yang dialami oleh seorang ibu dari mengandung, melahirkan, dan merawat bayi setelah itu, adalah amalan yang sangat berat.. namun beban itu menjadi relatif ringan, ketika dia selalu ingat tentang nilai ibadah di dalamnya.. Inilah sebabnya, mengapa orang barat rendah angka kelahirannya.

🌴🌴🌴

9️⃣. Balasan Allah itu sesuai dengan perjuangannya.. Beratnya proses yang dijalani oleh seorang ibu dari mulai mengandung, melahirkan, dan membesarkan sang anak = dibalas oleh Allah dengan hak berbakti TIGA KALI lebih tinggi dari haknya seorang ayah

Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata.

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ : أُمُّكَ، قَالَ : ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ : ثُمَّ أُمُّكَ، قَالَ : ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: ثُمَّ أُمُّكَ،قَالَ : ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ : ثُمَّ أَبُوكَ

Datang seseorang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali ?’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi ?’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Ibumu!’ Ia bertanya lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Ibumu!’, Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi, ‘Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Bapakmu’ “[Hadits Riwayat Bukhari (Al-Fath 10/401) No. 5871, 5971, Muslim 2548]

dan bahwa surga itu di telapak kaki seorang ibu. [HR. Ahmad: 15538, hadits hasan].

Wallohu a’lam.

Silahkan dishare.. semoga bermanfaat.. 


Ditulis oleh, Ustadz Dr. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى

=====🌴🌴🌴🌴🌴=====

🌐 https://bbg-alilmu.com/archives/27183

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive