Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Friday, December 8, 2023

Semua Ada Baiknya dan Mencocoki Kebenaran

Semua Ada Baiknya dan Mencocoki Kebenaran
Bismillah...

Ada seseorang yang mengatakan, "Kalau ada ustadz salaf mengisi kajian, saya ikut hadir, kalau ada ustadz pulan mengisi bayan, saya dengarkan, saya juga ikut liqo dengan murobbi ustadz alan setiap pekan, pokoknya saya ikut dan dengar semua. Ambil baiknya, buang buruknya. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan dan masing-masing punya kebaikan dan mencocoki kebenaran."

Sesungguhnya seseorang kalau tidak memiliki ilmu, dia tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang bathil.

Namun kalau dia betul-betul belajar untuk duduk di majlis ilmu, yang di dalamnya disampaikan alquran dan as sunnah dengan pemahaman yang benar, pemahaman para salaf, pastilah dia akan bisa menilai tentang siapa atau kelompok mana yang menyimpang dari kebenaran dan siapa yang di atas kebenaran.

Orang yang tidak berilmu, timbangannya bukan ilmu, akan tetapi timbangannya akal, perasaan dan hawa nafsunya. Jika sesuatu itu masuk akalnya, enak perasaan dan hawa nafsunya, maka dia menganggap baik dan patut diikuti, kalau tidak, maka itu dianggap tidak baik dan tidak patut diikuti.

Berkata Al-'Allamah Muqbil bin Hadi al-Wadi'i rahimahullah :

{ بأي ميزان تزن الناس إذا كنتَ جاهلاً بالعلم النافع؟! أتزنهم بالهوى أم بما قال لك الشيخ فلان؟! فإذا تراجع الشيخ فلان تراجعتَ، وإذا حَمَل على طائفة حملْتَ. }

Dengan timbangan apa kamu akan menimbang manusia jika kamu bodoh terhadap ilmu yang bermanfa'at?!

Apakah kamu akan menimbang (menghukumi) mereka dengan hawa nafsu atau dengan apa yang dikatakan oleh Syaikh Fulan kepadamu?!

Jika Syaikh Fulan rujuk maka kamu ikut rujuk, jika Ia menyerang (membantah) satu kelompok maka kamu ikut membantah. [Fadha'ih wa Nasha'ih, hal. 112].

Maka dengan demikian, hanya orang yang berilmu yang mengetahui kejahilan, karena orang yang berilmu dulunya seperti mereka, jahil. Begitu pula tidak mungkin orang jahil mengetahui kejahilan, karena dulunya dia tidak pernah jadi orang 'alim.

Berkata Asy Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah :

العالِمُ يَعْرِفُ الجاهلَ؛ لأنه كان جاهلاً، والجاهلُ لا يَعْرِفُ العالِمَ؛ لأنه ما كان عالماً. 

Seorang 'ALIM (berilmu) mengetahui orang yang JAHIL (bodoh), karena dia pernah menjadi orang yang JAHIL. Sedangkan orang yang JAHIL tidak mengetahui orang yang 'ALIM, karena dia belum pernah menjadi orang yang 'ALIM.” [Jawabul I'tiradhat al Mishriyyah 'ala al Futya al Hamawiyyah, hal. 172].

Kalau masalah ada kebaikan dan ada yang mencocoki kebenaran, ahlul bid'ah pun kadang sebagian persoalan mencocoki kebenaran, akan tetapi syariat melarang untuk bermajlis bersama ahlul bid'ah, memuji mereka dan menutupi kebid'ahan mereka. 

Berkata Syaikh Shalih Al-Fauzan hafidzahullah :

والسلف حذرونا من الثقة بالمبتدعة، وعن الثناء عليهم، ومن المقتدى مجالستهم، والمبتدعة يجب التحذير منهم، ويجب الابتعاد عنهم، ولو كان عندهم شيء من الحق، فإن غالب الضُلاَّل لا يخلون من شيء من الحق؛ ولكن ما دام عندهم ابتداع، وعندهم مخالفات، وعندهم أفكار سيئة، فلا يجوز الثناء عليهم، ولا يجوز مدحهم، ولا يجوز التغاضي عن بدعتهم؛ لأن في هذه الطريقة يظهر المبتدعة ويكونون قادة للأمة - لا قدَّر الله - وتهويناً من أمر السنة، و ترويجاً للبدعة،

"Dan Salaf itu, memperingatkan kita dari seorang tsiqah (meyakini) dengan kebid'ahannya, melarang memuji mereka, duduk bersama mereka, wajib bagi kita untuk memperingatkan umat dari mereka, menjauhi mereka walaupun mereka memiliki beberapa perkara yang mencocoki kebenaran. Karena kebanyakan para penyeru kesesatan juga MENCOCOKI KEBENARAN dalam beberapa permasalahan. Akan tetapi selama pada mereka terdapat kebid'ahan, kekeliruan, dan pemikiran-pemikiran yang menyimpang maka tidak boleh memuji mereka, menutup-nutupi kebid'ahan mereka, karena hal ini akan mendukung kebid'ahan dan melecehkan sunah. Dengan cara ini mubtadi' akan menjadi panutan umat". 

Sumber : http://www.islamport.com/w/amm/Web/1086/4758.htm 


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02D2aDfsF8BuJaHSPvyw2ydMCSGB8HfvvMjr9123yyrDZGsFVrvN8DDkW6tLqwsSXDl&id=100063495759389


AFM

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive