Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Tuesday, March 10, 2020

Jaga Shalat, Semahal Apapun Harga Pangan, Allah Menjamin Rizkimu

Jaga Shalat, Semahal Apapun Harga Pangan, Allah Menjamin Rizkimu
Allah berfirman,

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى

Perintahkahlah keluargamu untuk shalat dan bersabarlah dalam menjaga shalat. Aku tidak meminta rizki darimu, Aku yang akan memberikan rizki kepadamu. Akibat baik untuk orang yang bertaqwa.” (QS. Thaha: 132)

Di masa silam, terjadi kenaikan harga pangan sangat tinggi. Merekapun mengadukan kondisi ini kepada salah seorang ulama di masa itu. Kita lihat, bagaimana komentar beliau,

والله لا أبالي ولو أصبحت حبة الشعير بدينار! عليَّ أن أعبده كما أمرني، وعليه أن يرزقني كما وعدني

Demi Allah, saya tidak peduli dengan kenaikan harga ini, sekalipun 1 biji gandum seharga 1 dinar! Kewajibanku adalah beribadah kepada Allah, sebagaimana yang Dia perintahkan kepadaku, dan Dia akan menanggung rizkiku, sebagaimana yang telah Dia janjikan kepadaku.”


Sumber : https://nasehat.net/185-jaga-shalat-jaminan-rizki.html

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Monday, March 9, 2020

Yuk, Puasa Ayyamul Bidh

Yuk, Puasa Ayyamul Bidh
Bismillah...

Dalil-Dalil:

Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” [HR. Tirmidzi no. 761]

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” [HR. Bukhari no. 1979.]

Faedah Puasa Tiga Hari Setiap Bulan:
  1. Menghidupkan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
  2. Melakukan puasa tiga hari setiap bulannya seperti melakukan puasa sepanjang tahun karena pahala satu kebaikan adalah sepuluh kebaikan semisal. Berarti puasa tiga hari setiap bulan sama dengan puasa sebanyak tiga puluh hari setiap bulan. Jadi seolah-olah ia berpuasa sepanjang tahun.[Lihat penjelasan Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin di Syarh Riyadhus Sholihin, 3/469.]
  3. Memberi istirahat pada anggota badan setiap bulannya.

Sumber : https://rumaysho.com/863-lakukanlah-puasa-sunnah-minimal-sebulan-3-kali.html

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Sunday, March 8, 2020

Yang Kuat, Belum Tentu Menang

Yang Kuat, Belum Tentu Menang
Salah satu cara Allah menyemangati Nabi-nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, Allah yakinkan bahwa kekuatan besar, belum tentu bisa mengalahkan kekuatan yang kecil. ‎Karena kemenangan tidak selalu ditentukan oleh kekuatan. Ada faktor lain yang di luar ‎perhitungan manusia yang menentukan kemenangan.

Allah berfirman,

وَكَأَيِّنْ مِنْ قَرْيَةٍ هِيَ أَشَدُّ قُوَّةً مِنْ قَرْيَتِكَ الَّتِي أَخْرَجَتْكَ أَهْلَكْنَاهُمْ فَلَا نَاصِرَ لَهُمْ‏ .

Betapa banyaknya negeri yang (penduduknya) lebih kuat dari pada (penduduk) negerimu ‎‎(Muhammad) yang telah mengusirmu itu. Kami telah membinasakan mereka, maka tidak ‎ada seorang penolongpun bagi mereka. (QS. Muhammad: 13)‎

Jangan kita silau dengan kekuatan lawan, sehingga membuat kita gentar.

Sumber : https://nasehat.net/320-yang-kuat-belum-tentu-pemenang.html

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Saturday, March 7, 2020

Doa Ketika Bersin

Doa Ketika Bersin
Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: Apabila seseorang di antara kamu bersin, hendaklah mengucapkan:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ

Alhamdulillaah
(Segala puji bagi Allah.)

Lantas saudara atau temannya mengucapkan:

يَرْحَمُكَ اللَّهُ

Yarhamukallaah.
(Semoga Allah memberi rahmat kepadaMu.)

Bila teman atau saudaranya mengucapkan demikian, bacalah:

يَهْدِيْكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ

Yahdiikumullaahu wa yushlihu baalakum.
(Semoga Allah memberi petunjuk kepadamu dan memperbaiki keadaanmu.)

HR. Al-Bukhari 7/125.

🌐Sumber : Hisnul Muslim.

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Friday, March 6, 2020

Jangan Sombong! Semua Ini Karena Pertolongan Allah

Jangan Sombong! Semua Ini Karena Pertolongan Allah
Ibnu Taimiyyah rohimahullah berkata,

وَيَجِبُّ أن يَعلَـمَ العَبـدُّ أنَّ عَمَلَـهُ مِن الحَسَنَـاتِ هُـوَ بِفَـضلِ اللَّهِ وَرَحمَتِـه ، ومِن نِعمَتِـهِ ، كَمَـا قَـالَ أهـلُ الجَنَّـة

Dan wajib diketahui oleh setiap hamba bahwasanya apa yang dia usahakan dari amal kebaikan itu semata-mata karena keutamaan dari Allah Ta’ala, rahmat dan kenikmatan dari-Nya. Sebagaimana yang diucapkan oleh para penduduk surga,

الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهتَدِيَّ
لَولَا أَن هَـدَانَا اللَّهُ

“Segala puji bagi Allah yang telah memberikan petunjuk kepada kami untuk ini dan kami tidak akan mendapatkan hidayah kalau sekiranya kami tidak diberi hidayah oleh Allah.”

[Majmu’ al Fatawa]

--------------------

Referensi: https://bbg-alilmu.com/archives/45006

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Wajibkah Berjilbab?

Wajibkah Berjilbab?
Salah satu pemikiran keliru mengenai jilbab dimunculkan oleh sebagian tokoh, bahkan anak dari tokoh agama terkemuka di negeri ini. Ia mengatakan bahwa jilbab itu tidak wajib. Padahal dalil Al Qur’an dan As Sunnah mengatakan wajibnya.

Tokoh ini berkata, “Kendati dalam keluarga religius, soal pakai jilbab tak menjadi keharusan. Menurutku, kalau orang pakai jilbab itu bagus, kalau tak berjilbab juga tidak apa-apa. “Saya sih seperti itu dan saya percaya itu.”

Sanggahan:

Standar bagus atau baik dikembalikan pada syari’at, bukan menurut kita manusia yang dhoif. Kalau seperti itu kami juga bisa berkata, “Kalau kami lebih tentram pakai baju “u can see”, itu menurutku bagus dan sudah sopan.” Inilah bahaya jika memakai standar yang tidak jelas. Coba yang dijadikan standar adalah Al Qur’an dan As Sunnah, tentu tidak memakai logika seperti itu.

Jilbab itu sudah jelas wajibnya, tidak perlu disamarkan lagi dengan logika sebagian tokoh. Justru wahyu dari Allah yang berada di atas seluruh makhluk-Nya yang mesti diikuti.

Perintah jilbab terdapat pada ayat

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59).

-------------------

Sumber : https://rumaysho.com/6419-jika-ada-tokoh-agama-berkata-jilbab-tidak-wajib.html

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Thursday, March 5, 2020

Antara Wanita dan Selfie

Antara Wanita dan Selfie
Saudariku,

Selfie dan Hijab/Cadar, bagai air dan api, takkan bisa bersatu...

Hijab/cadar untuk menutupi, selfie untuk menampakkan...

Mendakwahkannya dengan ilmu, amal shalih & akhlak mulia...

Dari engkau yang berhijab, BUKAN engkau tampil/selfie...

Dengan dalih berdakwah...

Terlebih Jika wajah-mu terlihat, Foto selfie wajah yang sangat jelas, Sulit bagi laki-laki menundukan pandangan...

Di dunia nyata laki-laki tidak berani. Jangankan melihat, mencuri pandang saja takut ketahuan. Tapi foto-mu bebas dilihat dan disimpan, dipandang sepuasnya dan di-zoom...

Wanita tetap saja fitnah terbesar...

Renungkanlah penjelasan berikut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنَّ

Tidaklah aku pernah melihat orang yang kurang akal dan agamanya sehingga dapat menghilangkankan akal laki-laki yang teguh selain salah satu di antara kalian wahai wanita.”[HR. Bukhari no. 304]

-----------------

Sumber : https://muslimafiyah.com/foto-selfie-wanita-berhijab-bukan-untuk-berdakwah.html

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Berbuat Baiklah Kepada Mereka!

Berbuat Baiklah Kepada Mereka!
Allah ﷻ perintahkan untuk membahagiakan kedua orang tua kita. Karena berbakti kepada orang tua berarti membahagiakan keduanya.

Allah Ta’ala berfirman,

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al-Isra’: 23)


Dengan berbakti kepada kedua orang tua, kita akan dimudahkan jalan menuju surga oleh Allah ﷻ

Dari Abu Darda radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ

Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya.” (HR. Tirmidzi, no. 1900; Ibnu Majah, no. 3663 dan Ahmad 6:445. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan.)

Dari Humaid, ia menyatakan, ketika ibunya Iyas bin Mu’awiyah itu meninggal dunia, Iyas menangis. Ada yang bertanya padanya, “Kenapa engkau menangis?” Ia menjawab,

كَانَ لِي بَابَانِ مَفْتُوْحَانِ إِلَى الجَنَّةِ وَأُغْلِقَ أَحَدُهُمَا

Dahulu aku memiliki dua pintu yang terbuka menuju surga. Namun sekarang salah satunya telah tertutup.” (Al-Birr li Ibnil Jauzi, hlm. 56. Dinukil dari Kitab Min Akhbar As-Salaf Ash-Shalih, hlm. 398)


🌐Referensi: Rumaysho.Com

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Monday, March 2, 2020

Apakah Merokok Membatalkan Wudhu?

Apakah Merokok Membatalkan Wudhu?
Salam Ustadz.

Saya ingin bertanya, jika menghisap rokok semasa dalam keadaan berwudhu itu membatalkan wudhu?

Dari: Man

Jawaban:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah

Yang jelas, mulut bekas rokok dilarang mendekati masjid, karena menimbulkan bau tak sedap. Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang orang yang baru saja makan bawang untuk mendekati masjid.

Merokok Membatalkan Wudhu?

Para ulama memfatwakan bahwa rokok bukan termasuk pembatal wudhu. Sebagaimana makan dan minum tidak membatalkan wudhu. Demikian keterangan Imam Ibnu Baz dalam Majmu’ Fatawa dan Risalah beliau jilid kesepuluh. Hal yang sama juga ditegaskan dalam Fatawa Syabakah Islamimiyah, dalam fatwa no. 31004 dinyatakan:

فالتدخين لا ينقض الوضوء ولا يعلم في ذلك خلاف

Merokok, tidak membatalkan wudhu. Tidak diketahui adanya perselisihan dalam hal ini.”

Namun ada satu hal yang lebih penting untuk kita perhatikan.

Semua orang sepakat bahwa rokok meninggalkan aroma tidak sedap di mulut. Tidak hanya orang lain, bahkan para perokok sendiri mengakui demikian. Anda bisa buktikan dengan banyaknya wanita yang mengeluh karena dia memiliki suami perokok. Setidaknya, keberadaan rokok di keluarga itu telah mengurangi romantisme suami istri.

Kaitannya dengan shalat jamaah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang keras umatnya untuk menimbulkan bau tak sedap, sehingga mengganggu orang yang berada di sekitarnya. Karena malaikat merasa terganggu dengan semua hal yang bisa mengganggu orang lain. Karena itulah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kita mendekati masjid setelah makan bawang, sementara mulut kita belum dibersihkan. Dari Jabir bin Abdillah radliallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ أَكَلَ ثُومًا أَوْ بَصَلًا فَلْيَعْتَزِلْنَا، أَوْ لِيَعْتَزِلْ مَسْجِدَنَا فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَتَأَذَّى مِمَّا يَتَأَذَّى مِنْهُ الْإِنْسُ

Siapa yang makan bawang merah atau bawang putih, hendaknya dia menjauhi masjid kami. Karena malaikat terganggu dengan bau yang mengganggu manusia.” (HR. Bukhari-Muslim, tambahan: ‘Susungguhnya malaikat terganggu…’ ada di riwayat Nasai).

Hadis ini menuntut anda untuk persiapan sebelum berangkat ke masjid. Memastikan bahwa mulut Anda tidak bau, disamping anggota badan yang lain.

Hadis ini tidak hanya untuk pengaruh makan bawang, tapi mencakup semua makanan dan minuman yang menimbulkan bau, wajib untuk dihindari ketika ke masjid.

Mohon maaf, termasuk di antaranya adalah rokok. Karena sepanjang sejarah, tidak ada perokok yang mulutnya tidak berbau. Bahkan ini sifat baunya lebih permanen dari pada bawang. Untuk itu, maaf bagi para perokok, jika Anda tidak ingin disebut mengganggu malaikat atau termasuk orang yang diusir oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, segera tinggalkan rokok sekarang juga.

👤 Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Bolehkah Terapi Hipnotis Berhenti Merokok?

Bolehkah Terapi Hipnotis Berhenti Merokok?
Assalamu’alaikum,

Langsung aja, ana mau tanya: boleh ga ikut terapi hipnotis untuk menghilangkan kebiasaan buruk seperti merokok, dll. Jazakallah Khairan Katsiran.

Jawaban Ustadz:

Hal ini diharamkan, karena hal itu dilakukan dengan kekuatan batin melalui bantuan setan. Wallahu a’lam.

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam telah melarang kita berobat dengan cara yang haram, apalagi dengan terapi yang berbau kesyirikan, melalui bantuan setan, dsb.

Untuk menghilangkan kebiasan buruk seperti merokok, dll. bisa dilakukan dengan cara berikut:

Kebiasaan buruk itu biasanya ditimbulkan oleh dua hal; ada kalanya oleh syahwat (hawa nafsu) dan ada kalanya oleh syubuhat (paham sesat).

Setelah kita tau sebab-sebabnya maka dari situ kita bisa mencari terapinya:

🔰 Pertama, Dengan ilmu agama, karena kita jauh dari ilmu agama, menyebabkan kita sering mendahulukan hawa nafsu di atas apa yang dicintai Allah, kita tidak yakin bahwa segala kebahagiaan adalah dengan mengindahkan perintah Allah. Oleh sebab itu para sahabat rodhiallahu ’anhum yang sudah begitu candu denga khamar, tatkala turun perintah diharamkannya khamar, dengan spontan mereka meninggalkannya dan menghancurkan segala kendi-kendi yang berisi khamar, bahkan yang sudah dalam mulut sekalipun tidak jadi mereka telan tapi mereka muntahkan, sehingga got-got di jalan kota madinah dipenuhi oleh khamar, mereka tidak mencoba untuk mencari solusi lain, seperti berpikir bagaimana kalau khamar itu diolah menjadi bahan lain sehingga tidak rugi. Begitu pula salah seorang yang datang untuk masuk Islam tapi dengan syarat ia diizin untuk berzina, para shabat yang mendengar menjadi marah, namun Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dengan santai menjawab, “Apakah kamu juga ridho bila orang lain menzinai keluargamu yang perempuan?”, dengan sendirinya ia meninggalkan keinginannya.

Kenapa mereka para sahabat begitu enteng dan ringan meninggalkan maksiat yang kalau di mata kita amat berat sekali? Jawabnya karena ilmu mereka tentang Allah, tentang surga, dan tentang neraka. Mereka tahu bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya yang ta’at, mereka merindukan surga yang nikmatnya tidak bisa dibayangkan, mereka takut akan neraka yang azabnya juga tidak bisa dibayangkan.

🔰 Kedua, Banyak berdo’a supaya Allah menolong kita dalam melakukan keta’atan dan meninggalkan segala kemaksiatan.

🔰 Ketiga, Berteman dengan orang yang berilmu dan beramal sholeh. Karena teman sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang, oleh sebab itu Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam berpesan supaya melihat siapa yang harus menjadi teman.

👤 Dijawab Oleh: Ustadz Ali Musri (muslim.or.id)

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Sunday, March 1, 2020

Istri Saya Seorang Perokok

Istri Saya Seorang Perokok
Aku mempunyai seorang istri yang menunaikan kewajibannya terhadap Allah, misalnya: shalat, puasa, dan sebagainya. Dia juga menghormati hak-hak suami. Hanya saja dia menghisap rokok secara sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuanku. Ketika mengetahui hal itu, aku pun menghukumnya dan menasihatinya agar tidak menghisap rokok. Hanya saja dia tidak bisa menerima nasihat itu dan terus-menerus melakukan perbuatannya itu. Ringkas kata, cara apa yang harus kutempuh terhadap istri seperti ini? Apakah aku boleh bersabar terhadap perbuatannya, karena orang yang meridhai suatu perbuatan kedudukannya seperti orang yang melakukannya? Apakah aku juga mendapat dosa akibat perbuatannya jika dia terus melakukannya dan tinggal di rumahku? Apakah aku boleh menceraikannya agar aku bisa menjauhi dosa?

Jawaban:

Kewajiban Anda adalah menasihatinya dan menjelaskan kepadanya mengenai bahaya merokok, juga mengerahkan usaha sekuat tenaga untuk menghalangi antara dia dan rokok. Dalam kasus yang Anda ceritakan, Anda berpahala karena mengecam dan menasihatinya dan tidak berdosa (sebagai kepala keluarga) karena Anda tidak ridha atas perbuatannya. Teruslah melakukan usaha tersebut, jika Anda tahu bahwa dia belum meninggalkan rokok. Kami mohonkan hidayah kepada Allah untuknya.

👤 Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Fatawa Islamiyyah

📚 Sumber: Setiap Problem Suami-Istri Ada Solusinya, Solusi atas 500 Problem Istri dan 300 Problem Suami oleh Sekelompok Ulama: Syaikhul Islam Ibn Taimiyah, Syaikh bin Baz, Syaikh Muhammad bin Ibrahim, Syaikh Abdullah bin Utsaimin, Syaikh Abdullah bin Jibrin dll, Mitra Pustaka, 2008.

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Cerai Gara-gara Rokok

Cerai Gara-gara Rokok
Bertengkar di Keluarga Gara-gara Rokok.

Selamat malam, saya mau bertanya mengenai suami yang berbuat kasar pada istri.

saya dan suami bertengkar gara-gara saya mengingatkan suami saya untuk mengurangi merokoknya demi kesehatannya dia malah tak terima dan membentak saya, dia marah besar karna saya melakukan kebiasaan buruk saya dan memukul saya sampai memar, mencakar sampai lecet bahkan dia mengancam mau menceraikan saya karna tak mau menerima apa yang saya ingatkan. menurut ustadz/ustadzah bagaimana hukumnya? dan saya harus bagaimana ketika suami di omongin pake kata2 halus pun dia tetap kasar? trima kasih

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Sebenarnya perdebatan masalah rokok bukan lagi masuk ranah perdebatan ilmiah, tapi perdebatan karena nafsu. Saya belum pernah mendengar satupun alasan ilmiah yang bisa diterima secara logika maupun dalil. Yang ada, nasehat dilawan amarah.

Apa yang anda sampaikan adalah satu dari sekian banyak kasus dampak buruk rokok bagi rumah tangga. Nasehat anti-rokok demi kesehatan, dibalas dengan KDRT. Saya kira tujuan istri sangat mulia, meminta suami meninggalkan rokok untuk kesehatan suami, bukan untuk kepentingan dirinya. Meskipun saya yakin, memiliki pasangan pecandu rokok, adalah bencana dalam rumah tangga.

Apa yang bisa anda bayangkan berdekatan dengan orang yang bau mulutnya terkontaminasi nikotin, benzena, arsenik, tar, aseton, karbon-monoksida, amoniak, dan racun kimia lainnya. Hanya selama rentang shalat berjamaah, saya harus berkali-kali tahan nafas, gara-gara berdiri persis di samping pecandu rokok.

Mereka mendzalimi orang lain tanpa sadar…

Bisa jadi di dunia para perokok merasa aman, namun anda perlu ingat, Allah tidak akan pernah melupakan kedzaliman yang dilakukan para hamba-Nya.

وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ

Jangan sekali-kali kamu mengira, bahwa Allah akan lupa dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah menunda hukuman mereka sampai hari yang pada waktu itu mata mereka terbelalak (karena melihat siksa).” (QS. Ibrahim: 42).

Disamping itu, karakter perokok di Indonesia, rata-rata kurang sopan, mereka rasanya bebas merokok di manapun. Di bus, non-AC, macet, suasana panas, penuh orang, tega-teganya ada yang merokok.

Ada yang merokok sambil mengendarai motor. Rokoknya menyala diterpa angin. Api rokoknya meletik tertiup angin, dan bisa mengenai orang di sekitarnya.

Salah satu baju saya pernah lobang selebar koin 100 rupiah, karena pletikan asap rokok dari seseorang yang naik kendaraan. Ternyata yang bernasib semacam ini tidak hanya saya. Beberapa aduan yang sama juga dialami korban lainnya.

Saya juga pernah membaca aduan dari seseorang yang dibalap pengendara motor sambil merokok, hingga pletikan rokoknya masuk ke matanya.

Di Indonesia, perokok tidak dihukum karena kesalahan ini. Tapi ingat, Allah tidak pernah melupakannya. Selama korban kedzaliman ini tidak memaafkannya, akan ada pengadilan di akhirat kelak.

يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا أَحْصَاهُ اللَّهُ وَنَسُوهُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ

Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu ditampakkan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mencatat amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.” (QS. al-Mujadilah: 6)

KDRT karena Rokok

Kedzaliman yang dilakukan oleh suami kepada istrinya, atau sebaliknya, bukan sesuatu yang legal. Jika pihak yang didzalimi tidak merelakan, akan ada penebusan di hari kiamat.

إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِى يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِى قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِى النَّارِ

Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan amalan shalat, puasa dan zakat dalam keadaan dahulunya mencaci orang lain, memfitnah orang lain, memakan harta orang lain, menumpahkan darah orang lain, memukul orang lain. Maka diambil kebaikannya untuk diberikan kepada orang yang telah ia zalimi tersebut. Apabila telah habis kebaikannya sementara urusannya belum selesai maka kejelekan orang yang dizalimi akan diberikan padanya kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim)

Wahai para perokok, sadarlah akhirat…

👤 Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.

Share:

Popular Posts

Blog Archive