Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Saturday, July 8, 2023

Seorang Muslim Tidak Mengolok-olok Syariat

Seorang Muslim Tidak Mengolok-olok Syariat
Bismillah...

Mengejek Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam, mengolok-olok shalat, puasa, siwak, zakat, jenggot, jilbab, celana di atas mata kaki termasuk ucapan yang dapat membatalkan keislaman seseorang. 

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,

قل أبالله وآياته ورسوله كنتم تستهزئون لا تعتذروا قد كفرتم بعد إيمانكم

Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kalian mengolok-olok, tidak usah kalian minta maaf karena kalian telah kafir setelah beriman.” (QS. At-Taubah: 65-66)

Para mufassirin menjelaskan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan candaan orang-orang munafik yang mengejek Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan kaum mukminin dalam peristiwa perang Tabuk. 

Mereka berkata, "Tidak ada yang lebih buncit perutnya, lebih dusta lisannya dan lebih pengecut dalam berperang selain para ahli baca Qur'an."

Demikian tingkah laku orang-orang munafik yang selalu menghina, mengolok, mencibir orang-orang beriman sehingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak memberi udzur atas candaan mereka sekalipun mereka meminta maaf.

Allâh Azza wa Jalla berfirman:

إِنْ تُصِبْكَ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ ۖ وَإِنْ تُصِبْكَ مُصِيبَةٌ يَقُولُوا قَدْ أَخَذْنَا أَمْرَنَا مِنْ قَبْلُ وَيَتَوَلَّوْا وَهُمْ فَرِحُونَ

"Jika kamu mendapat suatu kebaikan, mereka menjadi tidak senang karenanya; dan jika kamu ditimpa oleh sesuatu bencana, mereka berkata: 'Sesungguhnya kami sebelumnya telah memperhatikan urusan kami (tidak pergi perang)' dan mereka berpaling dengan rasa gembira". [At-Taubah /9: 50]

يَحْلِفُونَ بِاللَّهِ مَا قَالُوا وَلَقَدْ قَالُوا كَلِمَةَ الْكُفْرِ وَكَفَرُوا بَعْدَ إِسْلَامِهِمْ وَهَمُّوا بِمَا لَمْ يَنَالُوا ۚ وَمَا نَقَمُوا إِلَّا أَنْ أَغْنَاهُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ مِنْ فَضْلِهِ ۚ فَإِنْ يَتُوبُوا يَكُ خَيْرًا لَهُمْ ۖ وَإِنْ يَتَوَلَّوْا يُعَذِّبْهُمُ اللَّهُ عَذَابًا أَلِيمًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۚ وَمَا لَهُمْ فِي الْأَرْضِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ

"Mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah dengan (nama) Allâh, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu). Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah Islam dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya, dan mereka tidak mencela (Allâh dan Rasûl-Nya), kecuali karena Allâh dan Rasûl-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertaubat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allâh akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan mereka sekali-kali tidaklah mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di muka bumi". [At-Taubah /9: 54]

Tidak mungkin seorang muslim menjadikan agamanya sebagai bahan olokan sedangkan dalam shalatnya ia sehari semalam mengakui Allah dengan segala pujian yang disertai kecintaan dan ketundukan,

الحمد لله رب العالمين

"Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam."

Al-Qadhi Iyadh, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan sejumlah ulama yang lain menyatakan IJMA’ PARA ULAMA bahwa tidak ada udzur bagi siapa saja yang menghina Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam.

Perbuatan seperti itu termasuk kufur akbar (kufur besar) meski niatnya hanya bercanda dan pelakunya wajib bertaubat kepada Allah memperbaiki diri dengan memperbaharui keimanan.


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid053SHHUiZrtfCpqNyD8xhWajnsfUTKxt2sPYosQamzpuPUWHZdRunWUWaeSxkpc78l&id=100001764454087


https://t.me/manhajulhaq

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive