Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Wednesday, August 16, 2023

Khomer dan Perbuatan Keji

Bismillah...

Khomer itu induk segala macam kejahatan dan perbuatan keji. Seseorang bisa berzina, menganiaya orang, membunuh dan perbuatan mungkar lainnya, awalnya gara-gara minum khomer. Bahkan kalau sudah mabuk dan hilang akal, ibu atau bibinya pun bisa dizinahi.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اَلْخَمْرُ أُمُّ الْخَبَائِثِ

Khomer adalah induk dari segala macam perbuatan keji." (Riwayat Thabrani. Hadits Hasan - Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir)

Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

َلَا تَشْرَبْ الْخَمْرَ فَإِنَّهَا مِفْتَاحُ كُلِّ شَرٍّ 

“Jangan engkau minum khomer, karena ia adalah kunci semua keburukan.” (Riwayat Ibnu Majah - Hadist Shahih).

Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

اَلْخَمْرُ أُمُّ الْخَبَائِثِ، فَمَنْ شَرِبَهَا لَمْ تُقْبَلْ صَلاَتُهُ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا، فَإِنْ مَاتَ وَهِيَ فِيْ بَطْنِهِ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّةً.

Khamr adalah induk dari segala kejahatan, barangsiapa meminumnya, maka shalatnya tidak diterima selama 40 hari, apabila ia mati sementara ada khamr di dalam perutnya, maka ia mati sebagaimana matinya orang Jahiliyyah.” (Riwayat Thabrani. Hadits Hasan). 

Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

اَلْخَمْرُ أُمُّ الْفَوَاحِشِ، وَأَكْبَرُ الْكَبَائِرِ، مَنْ شَرِبَهَا وَقَعَ عَلَى أُمِّهِ، وَخَالَتِهِ، وَعَمَّتِهِ.

Khomer adalah induk dari kekejian dan dosa yang paling besar, barangsiapa meminumnya, ia bisa berzina dengan ibunya, saudari ibunya, dan saudari ayahnya.” (Riwayat Ath Thabrani. Hadist Hasan. Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir).

Berkata Utsman Bin Affan radhiyallahu :

اجْتَنِبُوا أُمَّ الْخَبَائِثِ، فَإِنَّهُ كَانَ رَجُلٌ مِمَّنْ قَبْلَكُمْ يَتَعَبَّدُ، وَيَعْتَزِلُ النَّاسَ، فَعَلِقَتْهُ امْرَأَةٌ، فَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ خَادِمًا، فَقَالَتْ: إِنَّا نَدْعُوكَ لِشَهَادَةٍ، فَدَخَلَ فَطَفِقَتْ كُلَّمَا يَدْخُلُ بَابًا، أَغْلَقَتْهُ دُونَهُ حَتَّى أَفْضَى إِلَى امْرَأَةٍ وَضِيئَةٍ جَالِسَةٍ، وَعِنْدَهَا غُلامٌ وَبَاطِيَةٌ فِيهَا خَمْرٌ، فَقَالَتْ: إِنَّا لَمْ نَدْعُكَ لِشَهَادَةٍ، وَلَكِنْ دَعَوْتُكَ لِتَقْتُلَ هَذَا الْغُلامَ، أَوْ تَقَعَ عَلَيَّ، أَوْ تَشْرَبَ كَأْسًا مِنْ هَذَا الْخَمْرِ، فَإِنْ أَبَيْتَ، صِحْتُ بِكَ وَفَضَحْتُكَ، قَالَ: فَلَمَّا رَأَى أَنَّهُ لا بُدَّ لَهُ مِنْ ذَلِكَ، قَالَ: اسْقِينِي كَأْسًا مِنْ هَذَا الْخَمْرِ، فَسَقَتْهُ كَأْسًا مِنَ الْخَمْرِ، فَقَالَ: زِيدِينِي، فَلَمْ يَزَلْ حَتَّى وَقَعَ عَلَيْهَا، وَقَتَلَ النَّفْسَ، فَاجْتَنِبُوا الْخَمْرَ، فَإِنَّهُ وَاللَّهِ لا يَجْتَمِعُ الإِيمَانُ وَإِدْمَانُ الْخَمْرِ فِي صَدْرِ رَجُلٍ أَبَدًا، لَيُوشِكَنَّ أَحَدُهُمَا يُخْرِجُ صَاحِبَهُ

Jauhilah induk segala kejelekan (khomer). Sesungguhnya dahulu pada umat sebelum kalian ada seorang ahli ibadah, ia beribadah dan mengasingkan diri (dari hiruk-pikuknya manusia). Maka ada salah seorang wanita (berhati) kotor menginginkannya, iapun mengutus budak perempuannya kepada laki-laki tersebut. Budak tadi berkata : ‘Sesungguhnya kami mengundangmu’. Ia pun mengiyakan undangan tersebut. Setiap kali melewati sebuah pintu budak perempuan tadi menutupnya, akhirnya ia pun sampai kepada seorang wanita cantik (majikan budak perempuan tersebut) sedang duduk. Disampingnya terdapat seorang anak kecil dan segelas besar khomer. ‘Demi Alloh ! aku sebenarnya menyuruhmu kemari bukan karena sebuah undangan, tetapi agar engkau bunuh anak ini atau berzina denganku atau engkau minum khomer ini ! jika engkau menolak maka aku akan berteriak dan akan aku cemarkan nama baikmu', bujuk sang wanita. Tatkala ia memandang ia terpaksa harus menuruti keinginannya, ia berkata : ‘beri aku segelas dari khomer ini !' Maka sang wanita tersebut memberinya segelas khomer, ia berkata : ‘tambahkan lagi untukku’ ! belum lagi ia selesai meminumnya sehingga ia berzina dengan wanita tadi dan membunuh anak kecil tadi. Maka jauhilah khomer karena tidaklah ia berkumpul dengan iman melainkan hampir-hampir ia mengeluarkan pemiliknya dari (iman tersebut).” (Riwayat Ibnu Hibban. Hadist Shahih).

Peminum khamar didalam pemerintahan islam, hukumnya dicambuk sampai 80 kali, supaya mereka kapok tidak mengulang kembali perbuatannya.

Berkata Anas Bin Malik radhiyallahu anhu :

أُتِىَ بِرَجُلٍ قَدْ شَرِبَ الْخَمْرَ فَجَلَدَهُ بِجَرِيدَتَيْنِ نَحْوَ أَرْبَعِينَ. قَالَ وَفَعَلَهُ أَبُو بَكْرٍ فَلَمَّا كَانَ عُمَرُ اسْتَشَارَ النَّاسَ فَقَالَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ أَخَفَّ الْحُدُودِ ثَمَانِينَ.  فَأَمَرَ بِهِ عُمَرُ

Ada seorang lelaki yang telah minum khomer dihadapkan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , lalu Beliau menderanya dengan dua pelepah kurma sebanyak 40 kali. Anas mengatakan, “Abu Bakar juga telah melakukannya. Ketika Umar (menjadi khalifah) dia meminta saran kepada para Shahabat, Abdurrahman bin ‘Auf berkata, “(jadikanlah hadnya) Had yang paling ringan yaitu 80 deraan”. Maka ‘Umar memerintahkannya (dera 80 kali bagi pemabuk). (Riwayat Al-Bukhâri dan Muslim).

Seorang peminum khamar shalatnya tidak diterima selama 40 hari, dan kalau dia mati belum bertaubat dari minum khomernya, maka ia mati sebagaimana matinya orang jahiliyah.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اَلْخَمْرُ أُمُّ الْخَبَائِثِ، فَمَنْ شَرِبَهَا لَمْ تُقْبَلْ صَلاَتُهُ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا، فَإِنْ مَاتَ وَهِيَ فِيْ بَطْنِهِ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّةً.

Khomer adalah induk dari segala kejahatan, barangsiapa meminumnya, maka shalatnya tidak diterima selama 40 hari, apabila ia mati sementara ada khamr di dalam perutnya, maka ia mati sebagaimana matinya orang Jahiliyyah.” (Riwayat Thabrani. Hadits Hasan).

Dan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam melaknat peminum khomer dan seluruh yang terlibat, sehingga khomer itu bisa dikonsumsi.

Berkata Anas Bin Malik radhiyallahu anhu :

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْخَمْرِ عَشْرَةً عَاصِرَهَا وَمُعْتَصِرَهَا وَشَارِبَهَا وَحَامِلَهَا وَالْمَحْمُولَةُ إِلَيْهِ وَسَاقِيَهَا وَبَائِعَهَا وَآكِلَ ثَمَنِهَا وَالْمُشْتَرِي لَهَا وَالْمُشْتَرَاةُ لَهُ

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat sepuluh golongan dengan sebab khomer : 

- orang yang memerasnya, 

- orang yang minta diperaskan, 

- orang yang meminumnya, 

- orang yang membawanya, 

- orang yang minta di antarkan, 

- orang yang menuangkannya, 

- orang yang menjualnya, 

- orang yang makan hasil penjualannya,

- orang yang membelinya, 

- dan orang yang minta dibelikan". (Riwayat Tirmidzi. Hadits Hasan Shahih).

Penguasa hendaklah bertindak tegas untuk memberantas peminum khomer dan peredarannya demi menyelamatkan generasi bangsa.


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02bMJYdPewHNu4DPH2uhwM5mvaZ45hGaH8u6VwUiq7u5JZ5D4rDdTth4zpXGX7MB4Rl&id=100063495759389


AFM

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive