Media pembelajaran seputar sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah

Saturday, September 30, 2023

Berita HOAX, Nabi Menyelamatkan Anak Muda Yang Ikut (Amalan Bid'ah) Perayaan Maulidnya

Berita HOAX, Nabi Menyelamatkan Anak Muda Yang Ikut (Amalan Bid'ah) Perayaan Maulidnya
Bismillah...

Soal:

Ustadz benarkah apa yang dishare di FB ini?

Merinding bacanya 

Di manakah engkau Hai MUHAMMAD yang mengaku sebagai Nabi?

Assalaamu'alaikum wr.wb.

KISAH NYATA SEORANG ANAK NASRANI YANG TERTEMBAK SAAT PERINGATAN MAULID NABI

Pada saat itu, di Libanon Selatan, kebiasaan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, mereka rayakan secara turun temurun dan selalu dimeriahkan dengan menembakkan senjata api ke atas untuk menunjukkan kegembiraan.

Ketika itu seorang anak Nasrani dari keluarga Ghatas yang terkenal terlihat asyik menonton meriahnya peringatan Itu.

Tanpa disadari, sebuah peluru nyasar menembus kepalanya.

Anak itu pun jatuh tersungkur bersimbah darah dan seketika itu juga ibunya berteriak histeris.

Maka dengan segera anaknya dilarikan ke RS. GHASAN HAMUD.

Tetapi RSGH angkat tangan karena tidak mampu menangani pendarahan yg begitu hebat.

Lantas anak itu dirujuk ke RS. Amerika yang memiliki banyak dokter ahli dan spesialis.

Tapi begitu melihat kondisi anak itu mereka juga angkat tangan.

Karena panik penuh kecewa, ibu sang anak berteriak dengan kerasnya sambil berseru:

"Di manakah engkau Hai MUHAMMAD yang mengaku sebagai Nabi?

"Lihatlah apa yang dilakukan umatmu kepada anakku karena merayakan hari kelahiranmu"

Pada saat itu dokter kepala yang memimpin perawatan keluar ruangan menemui sang ibu dan memintanya agar melihat anaknya untuk yang terakhir kali.

Ibu nasrani itu dengan lemas dan dipapah masuk ke ruangan, diikuti dengan keluarnya para dokter.

Namun Keajaiban terjadi...

Ketika sang ibu sudah di dalam ruangan, ternyata dia melihat anaknya sedang duduk di tepi tempat tidur sambil berteriak:

"Tutup semua pintu dan jendela nya ibu!! Dia jangan diperbolehkan keluar!!

Antara percaya dan tidak Si ibu mendekati anaknya untuk memastikan kondisi anaknya.

Sungguh sesuatu yang tidak masuk akal.

Kondisi anaknya begitu sehat dan bugar serta tidak ada bekas luka tembakan sama sekali di kepalanya.

Apalagi bercak darah.

"Anakku apa yang terjadi..?“

"Ibu, dia datang mengelus kepalaku sambil tersenyum.“

“Siapa dia sayang"?

“MUHAMMAD… Muhammad… Ibu.“ jawab anak itu...

Subhanallah.....

Ternyata, teriakan si ibu disambut oleh NABI AGUNG MUHAMMAD SAW.....

Beberapa menit kemudian...

Berkumpullah semua dokter untuk melihat kenyataan di hadapan mereka.

Maka ibu, anak dan semua dokter nasrani yang menyaksikan keajaiban tersebut saat itu juga mengikrarkan syahadat (masuk Islam).

"Kami bersaksi tiada Tuhan yang patut disembah kecuali ALLAH dan Muhammad benar-benar utusan dan Hamba ALLAH"

Ini kejadian nyata yang ditakdirkan oleh ALLAH untuk menunjukkan keagungan junjungan kita Sayyidina Muhammad Shalallaahu 'alaihi wasalam

Tiada yang tidak mungkin bagi ALLAH...!

Shallu 'Alan Nabi…!!!!

Kutipan - ceramah dari Ulama Libanon ...

Jawaban: 

ini BERITA HOAX yang kental kedustaannya.

NABI MUHAMMAD TELAH WAFAT

Nabi Muhammad telah wafat dan tidak akan kembali lagi ke dunia ini. Segala cerita dan berita yang menginformasikan beliau bisa kembali ke dunia adalah hoax bertentangan dengan Alquran, Sunnah dan Ijma Ulama.

Allah berfirman:

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ ۚ أَفَإِن مَّاتَ أَوْ قُتِلَ انقَلَبْتُمْ عَلَىٰ أَعْقَابِكُمْ ۚ وَمَن يَنقَلِبْ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ فَلَن يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا ۗ وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ

Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (Qs: Al-Imran 144)

Allah juga berfirman:

{إنك ميت وإنهم ميتون} [الزمر : 30]

Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula) (Qs: Az zumar:30)

Maka dua ayat diatas menjelaskan bahwa Nabi itu pasti kan wafat, dan telah sepakat pula sahabat Bahwa Nabi telah wafat di 12 Rabiul Awwal hari Senin pada Tahun 11 H.

Mereka juga sepakat menguburkan beliau dan Abu Bakar menggantikan beliau sebagai Khalifah kaum muslimin.

Kemudian selepas wafatnya Nabi banyak kabilah Arab yang murtad dan enggan membayar zakat, dan kondisi ummat Islam kacau balau bagaikan anak ayam kehilangan induk. Dalam kondisi genting itu Abu Bakar tampil sebagai penyelamat ummat dari kehancuran. 

Sekiranya Nabi masih bisa kembali ke dunia, maka waktu genting itulah seharusnya beliau hadir memberikan bantuan dan masukan tatkala sahabat berdebat untuk memerangi kaum murtaddin. 

Banyak pristiwa dan tragedi berdarah, antara sesama kaum muslimin dimasa para Sahabat, seperti pecahnya perang bersaudara di Shiffin maupun perang Jamal, antara sebagian sahabat disebabkan ijtihad mereka hingga terbunuh Thalhah dan Zubair bin Awwam, namun Nabi tak datang mengunjungi mereka.

Kemudian apakah masuk akal Nabi yang sudah wafat datang lagi menghadiri sebagian acara Maulid yang diyakini sebagian orang? Atau datang menemui sesorang yang sekarat dalam kisah yang di share ini menyembuhkannya dari penyakitnya?

Terus bagaiaman kondisi orang yang mengklaim berjumpa Nabi di zaman ini, apa sebutan untuknya? Apakah layak pula dia disebut sebagai sahabat Nabi ? Tentunya hal ini perkara mustahil karena seluruh sahabat dipastikan telah wafat.?

Kemudian perayaan Maulid Nabi, adakah dirayakan oleh Nabi sebagaimana yang di rayakan sebagian umatnya? Adakah pula di rayakan maulid beliau oleh Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali, atau adakah dirayakan oleh Imam Abu Hanifah, Malik dan Syafi’i dan Ahmad?

Sangat mustahil Nabi hidup kembali membenarkan perayaan maulid yang tidak pernah dia lakukan, karena agama telah sempurna, tidak ada yang bertambah ataupun berkurang.

Perayaan Maulid sendiri baru ada sekitar tahun 322 Hijriyah setelah wafatnya Nabi , diadakan oleh Dinasti Fatimiyyah di era penguasa Al-Muis li dinillah yang berakidah Syiah Bathiniyyah Ubaidiyyah.

Jadi jelaslah hoaxnya kisah kedatangan Nabi pada pemuda yang tertembak kepalanya ini dan Nabi menyembuhkannya, yang tak jelas ini, tak jelas sumbernya, darimana asal-usulnya, siapa yang meriwayatkannya.

Terakhir dalam Islam dilarang meminta kepada Makhluk, apalagi bila ia telah wafat. Karena dalam Islam siapa saja yang telah wafat terputuslah amalnya dan takkan mampu melakukan amalan apapun lagi di dunia, baik amalan yang kembali manfaatnya bagi dirinya maupun untuk orang lain.

Kata Nabi: ”Bila anak Adam wafat terputuslah segala Amalannya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat maupun anak yang sholeh yang mendoakannya”. HR Muslim. 

Bagaimana pula Nabi hidup kembali memberikan manfaat bagi orang yang hidup, datang mengabulkan doanya, padahal doa adalah ibadah yang hanya layak diberikan hanya kepada Allah. 

Kata Nabi pada Ibnu Abbas: ”Bila kau meminta maka mintalah pada Allah, bila kau berharap bantuan maka berharaplah pada Allah”. HR. Tirmizi. 

Maka Nabi suruh ummatnya berdoa meminta pada Allah, bukan pada dirinya. 

Akhirnya, menunjukkan Nabi itu ada tak perlu dengan membuat kisah-kisah dongeng semacam ini, Quran yang dia bawa ada sebagai saksi kebenaran ajarannya, sunnah Nabi juga ada sebagai warisan yang dia tinggalkan, dapat dipelajari dan teliti kebenarannya.


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02aArYbDxFT6qTRBBCgC898fLCuthwyKLJe4fR3NTj7Hn8PYWis1kdSjwRHBzwvLHol&id=100001105385773


Batu pahat, 14 Rabiul Awwal 1444/ 30 Sept 2023

Abu Fairuz Ahmad Ridwan My

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Apakah Perayaan Maulid Nabi Sesuatu Yang Baik Yang Bisa Mendekatkan Diri Kepada Allah Dan Surga?

Apakah Perayaan Maulid Nabi Sesuatu Yang Baik Yang Bisa Mendekatkan Diri Kepada Allah Dan Surga?
Bismillah...

Sekiranya acara perayaan maulid itu sesuatu yang baik yang bisa mendekatkan diri kepada Allah dan surga, tentulah Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah memerintahkan atau menyampaikan kepada para sahabat dan umatnya untuk mengadakan peringatan acara perayaan Maulid Nabi. 

Karena segala sesuatu yang mendekatkan diri kepada Allah dan kepada surga telah diperintahkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan segala sesuatu yang menjauhkan dari Allah dan mendekatkan kepada neraka telah beliau melarangnya. Dan segala sesuatu kebaikan semuanya sudah ditunjukkan dan segala keburukan, semuanya sudah diperingatkan. 

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

ما تركت شيئاً يقربكم إلى الله إلا وأمرتكم به، وما تركت شيئاً يبعدكم عن الله إلا وقد نهيتكم عنه .

"Tidaklah aku meninggalkan sesuatu yang mendekatkan kalian kepada Allah melainkan telah aku perintahkan kalian dengannya dan tidaklah aku tinggalkan sesuatu yang dapat menjauhkan kalian dari Allah melainkan sungguh telah aku larang kalian darinya." (Riwayat At-Thabrani - Shahih Lighoirihi). 

Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

ما تركت من شيء يقربكم إلى الجنة إلا وقد حدثتكم به، ولا تركت من شيء يبعدكم عن النار إلا وقد حدثتكم به

"Tidaklah aku tinggalkan dari sesuatu yang mendekatkan kalian kepada surga melainkan sungguh aku telah menyampaikan kepada kalian dengannya dan tidaklah aku tinggalkan dari sesuatu yang menjauhkan kalian dari surga melainkan sungguh telah aku sampaikan kepada kalian dengannya." (Riwayat Baihaqi. Isnad Shahih). 

Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

إنَّهُ ليس شيءٌ يُقَرِّبُكُمْ إلى الجنةِ إلَّا قد أَمَرْتُكُمْ بهِ ، و ليس شيءٌ يُقَرِّبُكُمْ إلى النارِ إِلَّا قد نَهَيْتُكُمْ عنهُ .

"Sesungguhnya tidaklah sesuatu yang mendekatkan kalian kepada surga melainkan sungguh aku telah memerintahkan kepada kalian dengannya dan tidak lah sesuatu yang mendekatkan kalian kepada neraka melainkan aku telah melarang kalian darinya." (Riwayat Thabrani - Isnad Shahih). 

Berkata Syekh Al Albani rahimahullah, 

قوله عليه الصلاة والسلام (ما تركت شيئاً يُقربكم إلى الله إلا وأمرتكم به) إذا كان المولد خيراً، وكان مما يقربنا إلى الله زلفى فينبغي أن يكون رسول الله ﷺ قد دلّنا عليه. 

Ucapan Nabi shallallahu alaihi wa sallam (Tidaklah aku tinggalkan sesuatu, yang mendekatkan kalian kepada Allah melainkan aku telah perintahkan kepada kalian dengannya). Apabila (perayaan) maulid itu baik dan ia adalah apa-apa yang mendekatkan kita kepada Allah dengan sedekat-dekatnya, maka seharusnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam sungguh telah menunjukkan kepada kita atasnya (tentangnya).  (Al Hudaa wa An-Nuur 94).


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0iqaBsWGHdyxaGNXLAbYnTTf3tB5ypsnSQ8uyrzq93FufDL8HCM2Xosw3gMKNjMdl&id=100009878282155


AFM

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Heran! Ini Orang Nggak Mau Masuk Surga..

Heran! Ini Orang Nggak Mau Masuk Surga..
Bismillah...

Belakangan sering kita dengar omongan sebagian orang, "Lebih baik saya di neraka daripada di surga..", "Tak masalah saya di neraka..", "Buat apa di surga kalau bersama mereka.."

☝🏻 Ujaran semacam itu sebetulnya sudah disinyalir oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Sudi masuk neraka, enggan masuk surga..

✨ Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, 

كل أمتي يدخلون الجنة إلا من أبى قلوا : يا رسول الله ومن يأبى؟ 

Seluruh umatku akan masuk surga kecuali yang enggan". Para shahabat bertanya, “Wahai Rasulullah! Siapakah yang enggan?

قال رسول الله : من أطاعني دخل الجنة ومن عصاني فقد أبى 

"Beliau menjawab, 'Siapa yang menaatiku niscaya ia akan masuk surga, dan siapa yang durhaka kepadaku maka dia orang yang enggan (masuk surga).'” 

📚 HR. Al-Bukhari (7280)

Meski ketaatan itu kadang belum bisa dinalar, tidak sreg di perasaan, atau menyelisihi kebanyakan orang, namun sebagai orang beriman kita yakin bahwa ketaatan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membawa kebaikan dunia dan akhirat.

🌱 Ketaatan kepada beliau mengundang keberkahan sedangkan menyelisihi petunjuk beliau mengakibatkan keterpurukan dan durjana.


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0PdH8vGhQB5x14tm9PUUx5MneCc2bcYQ537qNnSAVcw2WiXXNiZgYSWxXBVQSXBj8l&id=100001764454087


Share Yuk | Join TELEGRAM | https://t.me/manhajulhaq

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Krisis Keteladanan Karena Tidak Mempelajari Peri Hidup Nabi ﷺ

Krisis Keteladanan Karena Tidak Mempelajari Peri Hidup Nabi ﷺ
Bismillah...

✍🏻 Syaikh Al-'Allamah Abdurrahman bin Nashir As-Si'di rahimahullah berkata, 

"Diantara jalan yang akan mengantarkan seseorang kepada keimanan dan sebab-sebab kebaikannya adalah mempelajari peri hidup Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, mengetahui keluhuran akhlak beliau serta kesempurnaan sifat-sifat beliau.

Siapa saja yang mengenali beliau dengan sebenar-benarnya maka tidak akan ragu membenarkan apa yang beliau bawa dari Al-Qur'an dan As-Sunnah serta agama yang haq ini. 

🧷 Allah ta'ala mengingatkan di dalam firman-Nya,

أم لم يعرفوا رسولهم فهم له منكرون

"Ataukah mereka tidak mengenal Rasul mereka (Muhammad) karena itu mereka mengingkarinya." 

(QS. Al-Mu'minun: 69)

Siapa yang betul-betul mengenal pribadi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam serta kedudukan beliau, sungguh dirinya akan terdorong untuk berlomba-lomba menuju keimanan." 

📓 At-Taudhih wal Bayan (hlm. 29)


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02Xu9VVa6wzqQtZ8ntLBGJRm31SsSJatJMeJCPr6PNiQPSpMkhB1ikzpYTzoqdJyb6l&id=100001764454087


Share Yuk | Join TELEGRAM | https://t.me/manhajulhaq

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Akhlak Rasulullah ﷺ

Akhlak Rasulullah ﷺ
Bismillah...

حَدَّثَنِي أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْجَدَلِيُّ قَالَ

قُلْتُ لِعَائِشَةَ كَيْفَ كَانَ خُلُقُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَهْلِهِ قَالَتْ كَانَ أَحْسَنَ النَّاسِ خُلُقًا لَمْ يَكُنْ فَاحِشًا وَلَا مُتَفَحِّشًا وَلَا سَخَّابًا بِالْأَسْوَاقِ وَلَا يُجْزِئُ بِالسَّيِّئَةِ مِثْلَهَا وَلَكِنْ يَعْفُو وَيَصْفَحُ

Telah menceritakan kepadaku Abu Abdullah Al-Jadali dia berkata, "Aku berkata kepada Aisyah, 'Bagaimanakah akhlak Rasulullah ﷺ terhadap keluarganya".

Aisyah berkata, "Beliau ﷺ adalah orang yang paling baik akhlaknya, tidak pernah berbuat keji, tidak pula mengatai dengan kata-kata kotor, tidak berteriak-teriak di pasar, dan tidak pernah membalas dengan kejelekan serupa, akan tetapi beliau pema'af dan pengampun".

(HR. Imam Ahmad no. 24797 Kitab Baqi Musnad Al Anshar)

عَنْ سَعْدِ بْنِ هِشَامِ بْنِ عَامِرٍ قَالَ

أَتَيْتُ عَائِشَةَ فَقُلْتُ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ أَخْبِرِينِي بِخُلُقِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَا تَقْرَأُ الْقُرْآنَ قَوْلَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

{ وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ }

قُلْتُ فَإِنِّي أُرِيدُ أَنْ أَتَبَتَّلَ قَالَتْ لَا تَفْعَلْ أَمَا تَقْرَأُ

{ لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ }

فَقَدْ تَزَوَّجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ وُلِدَ لَهُ

Dari Sa'ad bin Hisyam bin Amir, dia berkata, "Saya mendatangi Aisyah seraya berkata, 'Wahai Ummul Mukminin! Kabarkanlah kepadaku mengenai akhlak Rasulullah ﷺ !".

(Aisyah) Berkata, "Akhlak beliau ﷺ adalah Al-Quran, bukankah engkau telah membaca Al-Quran pada firman Allah ﷻ,

WA INNAKA LA'ALA KHULUQIN AZHIM 

'Sesungguhnya engkau (Muhammad) memiliki akhlak yang agung'."

Saya (Sa'ad bin Hisyam bin Amir) Berkata, "Sungguh saya ingin membujang".

(Aisyah) Berkata, "Jangan kamu lakukan, sungguh pada diri Rasulullah ﷺ telah ada suri tauladan yang baik. Dan Rasulullah ﷺ juga menikah dan mempunyai anak".

(HR. Imam Ahmad no. 23460 Kitab Baqi Musnad Al Anshar)

عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى أَنَّ سَعْدَ بْنَ هِشَامٍ حَدَّثَهُ قَالَ قُلْتُ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ

حَدِّثِينِي عَنْ خُلُقِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ أَلَسْتَ تَقْرَأُ الْقُرْآنَ قَالَ قُلْتُ بَلَى فَذَكَرَ الْحَدِيثَ قَالَتْ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى صَلَاةً دَاوَمَ عَلَيْهَا وَكَانَ إِذَا فَاتَهُ الْقِيَامُ مِنْ اللَّيْلِ غَلَبَتْهُ عَيْنَاهُ بِنَوْمٍ أَوْ وَجَعٍ صَلَّى ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنْ النَّهَارِ قَالَتْ وَلَمْ يَقُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً يُتِمُّهَا حَتَّى الصَّبَاحِ وَلَمْ يَقْرَإِ الْقُرْآنَ فِي لَيْلَةٍ يُتِمُّهُ وَلَمْ يَصُمْ شَهْرًا يُتِمُّهُ غَيْرَ رَمَضَانَ حَتَّى مَاتَ

Dari Zurarah bin Awfa, bahwa Sa'ad bin Hisyam telah menceritakannya. Dia berkata; saya berkata; "Wahai ummul mukminin, ceritakanlah kepadaku mengenai akhlak Rasulullah ﷺ !". 

(Aisyah) bertanya, "Bukankah engkau telah membaca Al-Quran?". 

(Sa'ad bin Hisyam) Berkata; "Benar". Kemudian dia menceritakan hadits. 

(Aisyah) Berkata, "Apabila Rasulullah ﷺ melakukan suatu shalat, beliau mengerjakannya terus menerus. Dan apabila shalat malam terlewatkan oleh beliau, baik karena ketiduran atau karena sakit, beliau shalat dua belas rakaat di siang harinya".

(Aisyah) Berkata, "Dan Rasulullah ﷺ tidak pernah shalat malam kemudian menyempurnakannya sampai pagi, dan beliau tidak pernah membaca Al-Quran pada suatu malam kemudian beliau mengkhatamkannya, serta beliau tidak pernah berpuasa satu bulan penuh kecuali puasa Ramadlan hingga beliau wafat".

(HR. Imam Ahmad no. 23495 Kitab Baqi Musnad Al Anshar)

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Lima Perkara..

Bismillah...

🌴🌴🌴

Dari Jabir bin Abdillah rodhiyallahu ‘anhu,

عن جابر بن عبد الله رضي الله عنهما أنّ النبيَّ صلى الله عليه وسلم قال :

Bahwasanya Nabi shollaallahu ‘alayhi wasallam bersabda,

«أُعْطِيتُ خمسا، لم يُعْطَهُنَّ أحد قبلي: نُصِرْتُ بالرعب مسيرة شهر، وجُعِلَت لي الأرض مسجدا وطَهُورا، فأَيَّمَا رجل من أمتي أدركته الصلاة فَلْيُصَلِّ، وأُحِلَّت لي المغانم، ولم تحلَّ لأحد قبلي، وأُعْطِيتُ الشفاعة، وكان النبي يُبْعَثُ إلى قومه خاصة، وبُعِثتُ إلى الناس عامَة».

Aku diberikan oleh Allah lima yang tidak pernah diberikan kepada seorangpun dari Nabi sebelumku,

▶️ Yang pertama, aku ditolong oleh Allah dengan rasa takut (di hati musuh) sebulan perjalanan jauhnya.

▶️ Yang ke 2, dijadikan bumi itu sebagai tempat sholat dan sebagai tempat bersuci. Maka siapapun dari ummatku yang mendapatkan waktu sholat hendaklah ia sholat dimanapun.

▶️ Yang ke 3, dihalalkan kepadaku ghonimah dan tidak dihalalkan untuk seorangpun sebelumku.

▶️ Yang ke 4, aku diberikan oleh Allah syafa’at.

▶️ Yang ke 5, Nabi sebelumku diutus hanya kepada kaumnya saja. Sedangkan aku diutus kepada seluruh manusia..

[HR. Bukhari, no. 438 dan Muslim, no. 521, 523]

🌴🌴🌴

Hadits Ini menunjukkan :

1️⃣ Disyari’atkannya menceritakan nikmat-nikmat Allah subhanaahu wata’ala, bukan untuk berbangga-bangga tapi untuk memperlihatkan nikmat Allah subhanaahu wata’ala sebagai rasa syukur.

Sebagaimana Allah ber-firman juga dalam Qs. Dhuha ayat 11,

وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

Adapun dengan nikmat Robb-Mu maka ceritakanlah..

2️⃣ Keutamaan Nabi Muhammad shollallaahu ‘alayhi wasallam dan ummatnya dimana diberikan kepada mereka keistimewaan yang tidak diberikan kepada nabi-nabi sebelum Rosulullah shollallaahu ‘alayhi wasallam.

3️⃣ Bahwa diantara wasilah kemenangan yaitu dijadikannya musuh-musuh itu ketakutan di hati mereka sejauh sebulan perjalanan.

4️⃣ Dalil yang menunjukkan bolehnya tayammum dengan tanah apapun yang suci, maka dimana saja kita berada kita boleh tayammum disitu kalau jika tidak mendapatkan air dan kita boleh sholat, dikecualikan tentunya tempat yang dilarang padanya untuk sholat. Seperti kuburan, demikian pula kamar mandi, demikian pula kandang unta.

إِنَّ هَذِهِ المَسَاجِدَ لاَ تَصْلُحُ لِشَيْءٍ مِنْ هَذَا البَوْلِ وَلاَ القَذَرِ . إِنَّمَا هِيَ لِذِكْرِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَالصَّلاَةِ، وَقِرَاءَةِ القُرْآنِ

Sesungguhnya masjid-masjid ini tidaklah boleh ada kencing dan kotoran (najis). Masjid adalah tempat untuk berdzikir kepada Allah ‘azza wa jalla, untuk shalat, dan untuk membaca Al-Qur’an.” (HR. Muslim, no. 285)

Dari Abu Martsad Al-Ghonawi, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تُصَلُّوا إِلَى الْقُبُورِ وَلاَ تَجْلِسُوا عَلَيْهَا

Janganlah shalat menghadap kubur dan janganlah duduk diatasnya.” (HR. Muslim, no. 972).

Dari Jundab, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَلاَ وَإِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ كَانُوا يَتَّخِذُونَ قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ وَصَالِحِيهِمْ مَسَاجِدَ أَلاَ فَلاَ تَتَّخِذُوا الْقُبُورَ مَسَاجِدَ إِنِّى أَنْهَاكُمْ عَنْ ذَلِكَ

Ingatlah bahwa orang sebelum kalian, mereka telah menjadikan kubur nabi dan orang saleh mereka sebagai masjid. Ingatlah, janganlah jadikan kubur menjadi masjid. Sungguh aku benar-benar melarang dari yang demikian.” (HR. Muslim, no. 532).

5️⃣ Wajibnya melaksanakan sholat apabila telah masuk waktunya.

6️⃣ Dihalalkannya ghonimah untuk ummat Islam.

7️⃣ Bahwa nabi Muhammad shollallaahu ‘alayhi wasallam diistimewakan dengan syafa’at yang terbesar nanti pada hari kiamat.

8️⃣ Bahwa risalah Nabi Muhammad shollallaahu ‘alayhi wasallam itu umum, untuk seluruh manusia sedangkan para nabi sebelum Rosulullah shollaallahu ‘alayhi wasallam hanya untuk ummatnya saja.

Firman Allah,

وَمَآ أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ كَآفَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ

Dan Kami tidak mengutusmu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. [QS. Saba’ (34): 28]

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لاَ يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ اْلأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلاَ نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ

Demi (Allah) Yang jiwa Muhammad di tanganNya, tidaklah seorangpun di kalangan umat ini, Yahudi atau Nashrani, mendengar tentang aku, kemudian dia mati, dan tidak beriman kepada apa yang aku diutus dengan-nya, kecuali dia termasuk para peng-huni neraka. [HR Muslim, no: 153, dari Abu Huroiroh]


Ditulis oleh, Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

======🌴🌴🌴🌴🌴======

🌐 https://bbg-alilmu.com/archives/64457

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Friday, September 29, 2023

Pesan Orangtua Untuk Anaknya

Pesan Orangtua Untuk Anaknya
Bismillah...

☀️ Anakku.. suatu hari nanti, engkau akan melihatku tua renta, dengan polah yang tidak logis..

✨ Jika hari itu datang, aku mohon berikan sebagian waktumu untuk memperhatikanku.. berikan pula sebagian kesabaranmu untuk memahamiku..

⭐ Saat tanganku mulai bergetar-getar, sehingga seringkali makananku jatuh ke dadaku.. saat aku tidak kuat lagi memakai bajuku sendiri.. maka hiasilah sikapmu dengan kesabaran mengurusku..

⚡ Ingatlah dahulu ketika aku bertahun-tahun lamanya mengajarimu hal-hal yang tidak bisa kulakukan di hari ini..

💫 Jika aku tidak lagi rapi dan wangi, jangan salahkan aku.. Tapi ingatlah di masa kecilmu, bagaimana aku selalu berusaha menjadikanmu rapi dan wangi..

⚡ Janganlah mentertawakanku, bila engkau melihat aku tidak tahu atau tidak paham tentang perkembangan zamanmu.. tapi jadilah engkau sebagai mata dan pikiranku, agar aku bisa menutupi ketertinggalanku..

🪷A ku dahulu yang mendidikmu, aku dahulu yang mengajarimu bagaimana menghadapi hidup ini.. Akulah yang dahulu mengajarimu apa yang harus aku lakukan hari ini, dan apa harusnya tidak aku lakukan hari ini..

🌷 Janganlah engkau bosan dengan lemahnya ingatanku, lambatnya kata-kata dan pikiranku saat berbicara denganmu.. karena yang membahagiakanku saat berbicara denganmu sekarang ini, adalah kebersamaanku denganmu saja.. Bantulah aku untuk mendapatkan keinginanku, karena aku masih tahu apa yang kuinginkan..

💐 Saat kedua kakiku tidak patuh lagi untuk membawaku ke tempat yang kuinginkan, jadilah engkau sebagai seorang yang penyayang.. ingatlah bahwa aku dahulu menuntunmu berkali-kali agar engkau mampu berjalan.. maka janganlah engkau malu untuk menuntunku saat ini, karena nanti juga engkau akan mencari orang untuk menuntunmu..

🍂 Ingatlah, di umurku ini aku tidaklah menginginkan kehidupan sepertimu.. tapi sederhananya, aku hanya menunggu kematian.. maka temanilah aku.. jangan engkau campakkan aku..

🥀 Saat engkau ingat kesalahan-kesalahanku, ingatlah bahwa tidak ada yang kuinginkan darinya kecuali kebaikan untukmu.. maka, sesuatu yang paling baik yang engkau lakukan untukku saat ini adalah memaafkanku, menutupi aibku.. semoga Allah memaafkanmu dan menutupi aibmu..

✨ Sungguh tawa dan senyumanmu masih terus membuatku bahagia seperti dahulu.. oleh karena itu, janganlah halangi aku untuk menemanimu..

💛 Aku dahulu bersamamu saat engkau dilahirkan.. maka, hendaklah engkau bersamaku saat aku mendekati kematian..


🤲 Ya Robb, ampunilah aku dan kedua orang tuaku... Sayangilah mereka berdua, sebagaimana mereka telah mendidikku (dengan kasih sayang) saat aku kecil..


Diterjemahkan oleh, Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Jangan Biarkan Bid'ah Tumbuh Berkembang

Jangan Biarkan Bid'ah Tumbuh Berkembang
Bismillah...

AHLUL MAULID dari kalangan orang awamnya dan tokoh-tokohnya gencar sosialisasi dan menyebarkan tentang keutamaan mengadakan perayaan MAULID, baik di media elektronik, media sosial, mimbar-mimbar dan dalam setiap kesempatan. Seharusnya para ustadz dan ikhwah yang sudah mengenal SUNNAH, lebih gencar lagi menjelaskan tentang BID'AHnya perayaan MAULID NABI. 

Karena apabila satu BID'AH tumbuh, maka akan mematikan satu SUNNAH. Dan apabila cahaya SUNNAH menyinari, maka kabut BID'AH akan menyingkir. Untuk itu, sebarkan terus matahari SUNNAH, agar kabut tebal BID'AH semakin sirna dan hilang.

Berkata Ibnul Qayyim rahimahullah :

إذا طلعت شمس السنة في قلب العبد قطعت من قلبه ضباب كل بدعة (الإمام ابن القيم، مدارج السلكين 374/1)

Jika telah terbit matahari SUNNAH di dalam hati seorang hamba, maka kabut segala BID'AH akan menyingkir dari hatinya.” (Madarij Salikin, 1/374).

Berkata Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma :

مَا يأَتَى عَلَى النَّاسِ عَامٌ إِلا أَحْدَثُوا فِيهِ بِدْعَةً، وَأَمَاتُوا فِيهِ سُنَّةً، حَتَّى تَحْيَى الْبِدَعُ، وَتَمُوتَ السُّنَن

Tidaklah setiap tahun datang atas manusia, melainkan mereka mengadakan BID'AH padanya dan mereka mematikan SUNNAH, sehingga yang hidup adalah BID'AH dan SUNNAH akan mati.” (Al Ibanah Kubro Ibnu Bathah).

Berkata Hasan bin ‘Athiyah rahimahullah:

ما ابتدع قوم بدعة في دينهم إلا نزع الله من سنتهم مثلها ولا يعيدها إليهم إلى يوم القيامة

Tidaklah suatu kaum melakukan BID'AH dalam urusan agama mereka, melainkan Allah akan mencabut suatu SUNNAH yang semisal dari lingkungan mereka. Allah tidak akan mengembalikan SUNNAH itu kepada mereka sampai kiamat” (Lammud Durril Mantsur, hal. 21).


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02o2kzGyWkY6b9QYkScaYkqtjJ1auxDHfHff8v3g1b7umHd9ZGMUHVq8FYdy6nBaSol&id=100009878282155


AFM

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Diutusnya Nabi Muhammad ﷺ

Diutusnya Nabi Muhammad ﷺ
Bismillah...

وَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ إِلَّا رَحۡمَةٗ لِّلۡعَٰلَمِينَ

"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam".

(QS. Al Anbiya ; 107)

وَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ إِلَّا كَآفَّةٗ لِّلنَّاسِ بَشِيرٗا وَنَذِيرٗا وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ

"Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui". 

(QS. Saba ; 28)

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدۡ جَآءَكُمُ ٱلرَّسُولُ بِٱلۡحَقِّ مِن رَّبِّكُمۡ فَ‍َٔامِنُواْ خَيۡرٗا لَّكُمۡۚ وَإِن تَكۡفُرُواْ فَإِنَّ لِلَّهِ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمٗا

"Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) itu kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah kamu, itulah yang lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir, (maka kekafiran itu tidak merugikan Allah sedikitpun) karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana". 

(QS. An Nisa ; 170)

وَإِذَا سَمِعُواْ مَآ أُنزِلَ إِلَى ٱلرَّسُولِ تَرَىٰٓ أَعۡيُنَهُمۡ تَفِيضُ مِنَ ٱلدَّمۡعِ مِمَّا عَرَفُواْ مِنَ ٱلۡحَقِّۖ يَقُولُونَ رَبَّنَآ ءَامَنَّا فَٱكۡتُبۡنَا مَعَ ٱلشَّٰهِدِينَ

"Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad ﷺ)". 

(QS. Al Maidah ; 83)

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Keterikatan Antara Abu Lahab Dengan Perayaan Maulid Nabi

Keterikatan Antara Abu Lahab Dengan Perayaan Maulid Nabi
Bismillah...

Dalam beberapa buku sejarah disebutkan bahwa Tsuwaibah dimerdekakan oleh Abu Lahab karena sebab Tsuwaibah telah menyampaikan kabar gembira kepadanya atas kelahiran Rasullullah shalallahu ‘alaihi wasallam. 

Dalam masalah ini perlu diberi catatan : 

[a] Syaikh Abdullah At Tuwaijiri -hafidzahullah- berkata : “Tsuwaibah adalah budak wanita milik Abu Lahab, Ia seorang wanita yang pertama kali menyusui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Karena itulah beliau sering mengunjunginya ketika masih di Makkah. Khadijah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga amat menghormatinya. Ketika masih menjadi budak, Khadijah radhiyallahu ‘anha pernah meminta Abu Lahab untuk menjualnya untuk dimerdekakan, akan tetapi paman nabi itu menolak, ia baru dimerdekakan oleh Abu Lahab pada waktu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam hijrah ke Madinah. Pada saat itulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengirimkan pemberian dan pakaian kepadanya. Hanya saja keislaman dirinya masih diperselisihkan, ia wafat tahun 7 Hijriyah”. (Al Bida’ Al Hauliyyah, hal. 165, dinukil dari kitab Thobaqat Ibnu Sa’ad 1/108, Al Ishabah 4/250 no biografi : 213) 

[b] Ada riwayat yang dijadikan dasar oleh orang orang yang merayakan maulid Nabi khususnya dari kalangan sufiyah (orang-orang tasawwuf) bahwa Diantara kerabat Abu Lahab ada yang bermimpi melihat Abu Lahab lalu ditanyakan kepadanya, “Bagaimana keadaanmu?” Abu Lahab menjawab, “Aku di neraka, namun setiap malam senin siksaanku dikurangi. Aku menghisap air kira-kira sebanyak ini diantara jari-jemariku”, Dia memberikan isyarat ke ujung jari jarinya. Hal itu disebabkan aku telah memerdekakan Tsuwaibah” (Al Haawi 1/196) 

Riwayat itu bersumber dari Atsar yang disebutkan oleh Imam Bukhari rahimahullah setelah menyampaikan hadits tentang persusuan.

Imam Bukhari rahimahullah berkata :

قَالَ عُرْوَةُ وثُوَيْبَةُ مَوْلَاةٌ لِأَبِي لَهَبٍ كَانَ أَبُو لَهَبٍ أَعْتَقَهَا فَأَرْضَعَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا مَاتَ أَبُو لَهَبٍ أُرِيَهُ بَعْضُ أَهْلِهِ بِشَرِّ حِيبَةٍ قَالَ لَهُ مَاذَا لَقِيتَ قَالَ أَبُو لَهَبٍ لَمْ أَلْقَ بَعْدَكُمْ غَيْرَ أَنِّي سُقِيتُ فِي هَذِهِ بِعَتَاقَتِي ثُوَيْبَةَ 

Urwah berkata; Tsuwaibah adalah bekas budak Abu Lahab. Waktu itu, Abu Lahab membebaskannya, lalu Tsuwaibah pun menyusui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan ketika Abu Lahab meninggal, ia pun diperlihatkan kepada sebagian keluarganya di alam mimpi dengan keadaan yang memprihatinkan. Sang kerabat berkata padanya, “Apa yang telah kamu dapatkan?” Abu Lahab berkata ”Setelah kalian, aku belum pernah mendapati sesuatu nikmat pun, kecuali aku diberi minum lantaran memerdekakan Tsuwaibah.” (HR Bukhari : 5101) 

Atas dasar riwayat diatas mereka mengatakan, Kalau Abu Lahab yang kafir saja diringankan siksanya di Neraka karena bergembira pada malam lahirnya Nabi shalallahu alaihi wasallam maka apalagi seorang Muslim yang mencintai dan bergembira dimalam kelahirannya dan diantara bentuk menampakkan kegembiraan itu adalah dengan merayakannya hari kelahirannya. Inilah syubhat para pelaku amalan bid’ah merayakan maulid Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam.

Syubhat ini dibantah dengan beberapa bantahan diantaranya : 

[1] Hadits diatas adalah mursal (terputus sanadnya), hadits ini dinukil secara mursal oleh ‘Urwah tanpa menyebutkan siapa yang menceritakan riwayat itu kepadanya. Hal ini menunjukan bahwa ia bukanlah ucapan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan bukan pula ucapan sahabat radhiyallahu ‘anhum. 

[2] Kalaupun statusnya muttashil (bersambung sanadnya), kandungan hadits itu hanya menunjukan mimpi yang tidak bisa di jadikan hujjah atau dalil. Sebab bisa jadi orang yang yang mengalami mimpi tersebut belum masuk islam, sehingga dengan sendirinya hadits itu tidak bisa dijadikan hujjah (Fathul baari 9/145) 

[3] Dalam hadits ‘Urwah yang mursal tadi dijelaskan bahwa Abu Lahab memerdekakan Tsuwaibah sebelum menyusui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, sedangkan dalam hadits yang dituturkan oleh Ibnu Jauzi disebutkan bahwa Abu lahab memerdekakkan Tsuwaibah ketika menyampaikan kabar gembira tentang kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Dengan demikian riwayat-riwayat tersebut bertentangan dengan apa yang disampaikan oleh para ahli sejarah, mereka menyatakan bahwa Abu lahab memerdekakan Tsuwaibah beberapa tahun setelah ia menyusui Nabi shalallahu ‘alahi wasallam. 

Bahkan Al Hafidz Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah berkata dalam biografi nabi shallallahu ‘alaihi wasallam setelah menyebutkan bahwa Tsuwaibah yang menyusui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :

وأعتقها أبو لهب بعدما هاجر النبي صلى الله عليه وسلم إلى المدينة 

Dan Abu Lahab memerdekakkan Tsuwaibah setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hijrah ke Madinah” (Al Isti’ab 1/12) 

Ibnu Jauzi rahimahullah berkata :

وكانت ثويبة تدخل على رسول الله صلى الله عليه وسلم بعدما تزوج خديجة فيكرمها رسول الله صلى الله عليه وسلم وتكرمها خديجة ، وهي يومئذٍ أمة ، ثم أعتقها أبو لهب 

"Tsuwaibah menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam setelah beliau menikah dengan Khadijah. Tsuwaibah masih berstatus budak ketika itu sebelum akhirnya di merdekakkan oleh Abu Lahab” (Al Wafa Bi Ahwalil Musthafa 1/178) 

[4] Tidak ada riwayat yang shahih tentang Abu Lahab bergembira dengan kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam atau Abu Lahab diringankan siksanya di neraka karena sebab memerdekakan Tsuwaibah, bahkan hal ini bertentangan dengan dzahirnya dalil dalil dari Al Quran dan Sunnah bahwa orang kafir tidak akan diringankan siksanya di akhirat, sebagaimana amalan orang kafir tidak bermanfaat di akhirat. 

Allah Ta’ala berfirman :

وَالَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ نَارُ جَهَنَّمَ لا يُقْضَى عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ مِنْ عَذَابِهَا 

Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir. (QS Fathir : 36)

Allah Ta’ala juga berfirman ;

وَقَالَ الَّذِينَ فِي النَّارِ لِخَزَنَةِ جَهَنَّمَ ادْعُوا رَبَّكُمْ يُخَفِّفْ عَنَّا يَوْماً مِنَ الْعَذَابِ . قَالُوا أَوَلَمْ تَكُ تَأْتِيكُمْ رُسُلُكُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا بَلَى قَالُوا فَادْعُوا وَمَا دُعَاءُ الْكَافِرِينَ إِلَّا فِي ضَلالٍ 

Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjaga-penjaga neraka Jahannam: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari”. Penjaga Jahannam berkata: “Dan apakah belum datang kepada kamu rasul-rasulmu dengan membawa keterangan-keterangan?” Mereka menjawab: “Benar, sudah datang”. Penjaga-penjaga Jahannam berkata: “Berdo’alah kamu”. Dan do’a orang-orang kafir itu hanyalah sia-sia belaka. (QS Ghofir : 49-50) 

Adapun amalan kebakan orang kafir didunia bisa saja dibalas dengan kesehatan, rizeki, dan kenikmatan dunia, akan tetapi di akhirat mereka tidak mendapatkan apapaun selain adzab yang pedih, amalan mereka berhamburan seperti debu yang berterbangan. 

Dalam hal ini Allah Ta’ala berfirman ;

وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا 

"Dan kami hadapi segala amal yang mereka (orang kafir) kerjakan , lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan” (QS Al Furqon : 23) 

Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan :

عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ : قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ! ابْنُ جُدْعَانَ كَانَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ يَصِلُ الرَّحِمَ وَيُطْعِمُ الْمِسْكِينَ فَهَلْ ذَاكَ نَافِعُهُ ؟ قَالَ : لَا يَنْفَعُهُ ، إِنَّهُ لَمْ يَقُلْ يَوْمًا رَبِّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي يَوْمَ الدِّينِ 

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, ‘Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, wahai rasulullah, Ibnu Jud’an pada masa jahiliyyah adalah orang baik suka silaturahim, memberi makan fakir miskin, maka apakah yang demikian itu bermanfa’at (di akhirat)” Beliau menjawab, ‘tidak bermanfa’at, karena ia tidak pernah mengatakan suatu haripun, wahai Rabbku ampuni dosa dan kesalahanku pada hari kiamat” (HR Muslim : 214) 

Demikian semoga mencerahkan. Wallahu A’lam.


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02PSMdjYgg4bcazjtyDn5zUGhZjh4G6N36YsdnMQhP78BbVReH5eBnXcbjj9PzHTmfl&id=100066953493857


https://abughozie.com/keterkaitan-antara-abu-lahab-dengan-perayaan-maulid-nabi/


Oleh : Ustadz Abu Ghozie As Sundawie

➖➖➖➖➖➖➖➖

📲 Abu Ghozie Official

www.abughozie.com

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Merayakan Wafatnya Nabi صلى الله عليه وسلم

Merayakan Wafatnya Nabi صلى الله عليه وسلم
Bismillah...

Para ulama mengatakan, tanggal 12 Rabiul Awal merupakan saat wafatnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. 

Al Lajnah Ad Diamah ditanya, 

متى توفي النبي صلى الله عليه وسلم؟ 

Kapan Nabi shallallahu alaihi wa sallam wafat? 

Mereka menjawab

وتوفي بالمدينة يوم الاثنين الثاني عشر من ربيع الأول سنة إحدى عشرة من الهجرة. (فتاوى اللّجنة الدائمة 381/4).

Wafat di Madinah hari senin tanggal 12 Rabiulawal tahun 11 Hijriah. (Fatawa Al Lajnah Ad Diamah 4/381).

Disebutkan juga dalam Fatwa No 19239 di situs islamweb, tentang wafatnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, 

فقد توفى النبي صلى الله عليه وسلم حين اشتد الضحى من يوم الاثنين الثاني عشر من ربيع الأول من السنة الحادية عشرة للهجرة

Maka sungguh Nabi shallallahu alaihi wa sallam wafat pada saat waktu dhuha mulai memanas, hari Senin tanggal dua belas Rabi' al-Awwal tahun kesebelas Hijrah

Sumber : https://www.islamweb.net/ar/fatwa/19239/

Sedangkan lahirnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam para ulama berbeda pendapat. Tidak sepakat tentang tanggal kelahirannya. 

Disebutkan dalam Al Islam Sual Wa Jawab No 128530,

ليُعلم أولاً أن العلماء مختلفون في تحديد تاريخ ولادة النبي صلى الله عليه وسلم على أقوال ، فابن عبد البر رحمه الله يرى أنه صلى الله عليه وسلم وُلد لليلتين خلتا من شهر ربيع الأول ، وابن حزم رحمه الله يرجح أنه لثمانٍ خلون منه ، وقيل : لعشرٍ خلون منه ، كما يقوله أبو جعفر الباقر ، وقيل : لثنتي عشر منه ، كما يقوله ابن إسحاق ، وقيل : وُلد في شهر رمضان ، كما نقله ابن عبد البر عن الزبير بن بكَّار . انظر " السيرة النبوية " لابن كثير ( ص 199 ، 200 ) .

Hendaknya diketahui bahwa para ulama berbeda pendapat tentang tanggal persisnya kelahiran Nabi shallallahu alaihi wa sallam berdasarkan beberapa pendapat. Ibnu Abdul Bar rahimahullah berpendapat bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam dilahirkan pada tanggal 2 bulan Rabi'ul Awal. Ibnu Hazm rahimahullah menguatkan pendapat bahwa beliau dilahirkan pada tanggal 8 Rabiul Awal. Ada pula yang berpendapat tanggal 10 Rabiul Awal, sebagaimana dikatakan oleh Abu Ja'far Al-Baqir. Ada pula yang berpendapat tanggal 12 Rabiul Awal, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Ishaq. Adapula yang berpendapat bahwa beliau dilahirkan pada bulan Ramadan sebagaimana dikutip oleh Ibnu Abdul Bar dari Zubair bin Bakar. (As-Sirah An-Nabawiah, Ibnu Katsir, hal. 199-200).

Oleh karena itu, sungguh sangat mengherankan, ada sebagian orang yang bergembira, bersuka cita, menabuh rebana dan pesta makanan di hari kematiannya Nabi shallallahu alaihi wa sallam dengan mengatasnamakan perayaaan maulid Nabi shallallahu alaihi wa sallam, padahal itu merupakan saat Nabi shallallahu alaihi wa sallam wafat. 


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid022YLow6zmBLVugeLeLzkGSn9JvmYxDDw7bsu5x5UGhcjtSUSKEGfHNo1KYWBVhqxel&id=100009878282155


AFM

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Setiap Orang Bisa Mengaku Cinta Rasulullah صلى الله عليه وسلم

Setiap Orang Bisa Mengaku Cinta Rasulullah صلى الله عليه وسلم
Bismillah...

🔓 Syaikh al-'Allamah Sulaiman bin Abdillah alu Syaikh rahimahullah berkata,

وأكثر الناس يدعي أن الرسول صلى الله عليه وسلم أحب إليه مما ذكر فلابد من تصديق ذلك بالعمل والمتابعة له وإلاَّ فالمدَّعي كاذب

"Dan mayoritas orang mengaku cinta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih dari siapapun. Tentu pengakuan itu haruslah dibuktikan dengan "tashdiq" (pembenaran) dengan amalan dan peneladanan, sebab jika tidak, maka itu hanyalah PENGAKUAN DUSTA. 

فإن القرآن بين أن المحبة التي في القلب تستلزم العمل الظاهر بحسبها كما قال تعالى:  قل إن كنتم تحبون الله فاتبعوني يحببكم الله ويغفر لكم ذنوبكم 

Karena Al-Qur'an menegaskan bahwa kecintaan dalam hati mengonsekuensikan amalan lahir, sebagaimana firman Allah, "Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian." (QS Ali Imran 31)

📚 Taisirul 'Azizil Hamid (hlm. 832)


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid04QMNzmL2mSmK9R82egXSu1Y7G2nZi4iPBQpKJhzjL68Yeia4AEFvgMNTJ2shpFRkl&id=100001764454087


Share Yuk | Join TELEGRAM | https://t.me/manhajulhaq

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Thursday, September 28, 2023

Dialog Dengan Orang Yang Merayakan Maulid Nabi صلى الله عليه وسلم

Dialog Dengan Orang Yang Merayakan Maulid Nabi صلى الله عليه وسلم
Bismillah...

1. Apakah perayaan ini termasuk ketaatan ataukah kemaksiatan?

Jika mereka menjawab: "Perayaan ini adalah kemaksiatan", maka tidak boleh merayakannya dan selesai pembahasannya (karena mereka telah mengakui bahwa ini adalah kemaksiatan).

Jika mereka menjawab: "Perayaan ini termasuk ketaatan", maka kita tanya kepada mereka pertanyaan kedua.

2. Apakah Nabi -صلى الله عليه وسلم- mengetahui ketaatan ini ataukah beliau tidak mengetahuinya?

Jika mereka menjawab: "Nabi -صلى الله عليه وسلم- tidak mengetahuinya", maka ini adalah bentuk menuduh Nabi -صلى الله عليه وسلم-  dengan (tuduhan) jahil (bodoh) yang merupakan kezindiqkan (bahkan hukumnya kufur akbar).

Jika mereka menjawab: "Nabi -صلى الله عليه وسلم- mengetahuinya", maka kita tanya kepada mereka pertanyaan ketiga.

3. Apakah Nabi -صلى الله عليه وسلم- telah menyampaikan kepada kami (ummat) tentang ketaatan ini?

Jika mereka menjawab: "Nabi -صلى الله عليه وسلم- belum menyampaikannya", maka ini adalah bentuk menuduh Nabi -صلى الله عليه وسلم- tidak menyampaikan risalah (mengkhianati risalah), padahal Allah berfirman:

"Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya". (Al-Maidah: 67)".

Jika mereka menjawab: "Nabi -صلى الله عليه وسلم- telah menyampaikannya", maka kita jawab, "Tunjukkan bukti kebenaranmu".


Diterjemahkan dari status WA Syaikh Abdul Aziz Ar-Rayyis حفظه الله oleh Ustadz Ali Dahda حفظه الله

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Diantara 2 Sebab Diadakannya Acara (Peringatan/Perayaan) Maulid Nabi

Diantara 2 Sebab Diadakannya Acara (Peringatan/Perayaan) Maulid Nabi
Bismillah...

Dimunculkan dan disemarakkanya perayaan maulid Nabi shallallahu alaihi wa sallam, diantara penyebabnya ada dua hal. Karena kecintaan yang berlebih kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan menyaingi orang Nasrani yang merayakan kelahiran Yesus. 

Berkata Ibnu Taimiyah rahimahullah, 

سببها إما محبة الرسول عليه الصلاة والسلام

فظنوا أن هذا من مقتضى المحبة

Sebabnya karena kecintaan yang berlebihan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, sehingga mereka mengira bahwa ini (perayaan Maulid Nabi) diantara (termasuk) bukti rasa cinta.

وإما مضاهاة للنصارى ؛ لأن النصارى يقيمون عيداً

لمولد المسيح عليه الصلاة والسلام ..

Dan adakalanya persaingan dengan nasrani. Karena sesungguhnya orang nasrani mereka menegakkan (mengadakan) perayaan kelahiran Isa bin Maryam alaihimassalam. (Iqtidha' ash-Shirat al-Mustaqim). 

Sumber : https://al-maktaba.org/book/7687/5836 

Sebab PERTAMA, karena cinta yang berlebihan kepada Rasulullah.

Padahal salah satu bukti cinta kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah dengan mengamalkan SUNNAHNYA. Bukan membuat perkara baru di dalam agama. Bukan melakukan inovasi dan kreasi dalam urusan amal ibadah. Bukan mengamalkan berbagai bid'ah. 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

.. وَمَنْ أَحْيَا سُنَّتِي فَقَدْ أَحَبَّنِي وَمَنْ أَحَبَّنِي كَانَ مَعِي فِي الْجَنَّةِ

.. Dan barangsiapa yang menghidupkan sunnahku, maka ia telah mencintaiku. Dan barangsiapa yang telah mencintaiku, maka aku bersamanya di Surga. (Riwayat Tirmidzi. Berkata Tirmidzi : Hadits Hasan Ghorib. Berkata Imam Syatibi : Hadits Hasan). 

Sebab KEDUA, meniru orang Nasrani.

Didalam syariat islam, haram hukumnya tasabbuh, menyerupai orang-orang diluar islam. Meniru ahlul kitab dan orang-orang musyrik. 

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

"Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka." (HR. Abu Dawud. Berkata Syekh Al-Albany : Hadits Hasan Shahih).

Dan Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda:

لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا لَا تَشَبَّهُوا بِالْيَهُودِ وَلَا بِالنَّصَارَى فَإِنَّ تَسْلِيمَ الْيَهُودِ الْإِشَارَةُ بِالْأَصَابِعِ وَتَسْلِيمَ النَّصَارَى الْإِشَارَةُ بِالْأَكُفِّ

Bukan termasuk golongan kami siapa yang menyerupai kaum selain kami. Janganlah kalian menyerupai Yahudi, juga Nashrani". (HR Tirmidzi. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Hasan).

Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ كاَنَ قَبْلَكُمْ شِبْراً بِشِبْرٍ وذِرَاعاً بِذِرَاعٍ, حَتَّى لَوْ سَلَكُوْا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوْهُ. قُلْنَا: يَارَسُوْلَ اللهِ, الْيَهُوْدَ وَالنَّصَارَى ؟ قَالَ: فَمَنْ» ؟ . رواه البخاري

Sungguh kalian akan mengikuti sunnah (kebiasaan) orang-orang sebelum kamu, sejengkal-demi sejengkal, sehasta demi sehasta, hingga andaikata mereka masuk ke lubang ‘Dlobb’ (binatang khusus padang sahara, sejenis biawak), niscaya kalian akan memasukinya pula”. Kami (para shahabat) berkata: “Wahai Rasulullah! (mereka itu) orang-orang Yahudi dan Nashrani?”. Beliau bersabda: “Siapa lagi (kalau bukan mereka)”. (HR. Bukhari). 

Syekh Utsaimin rahimahullah ditanya, 

من هم أول من أحدثوا بدعة المولد النبوي وكيف جاءت ؟

Siapakah mereka yang pertama kali mengadakan bid’ah Maulid Nabi, dan bagaimana hal itu bisa terjadi ?

Beliau menjawab, 

أوّل من أحدثها الفاطميون في مصر في القرن الرابع الهجري

وفي القرن السابع أحدثها ملك أربل في العراق .

ثم انتشرت في المسلمين

Yang pertama kali mengadakan adalah (Dinasti) Fathimiyyun (Syi’ah) di Mesir pada abad ke-4 hijriyyah. Dan di abad ke 7 diadakan kembali oleh Raja Arbal di Iraq. Kemudian menyebarlah bid’ah tersebut di tengah kaum muslimin.

وسببها كما يقول شيخ الإسلام ابن تيمية

في اقتضاء الصراط المستقيم :

Dan sebabnya, sebagaimana dikatakan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah didalam Kitab Iqtidha’ ash-Shirat al-Mustaqim;

سببها إما محبة الرسول عليه الصلاة والسلام

فظنوا أن هذا من مقتضى المحبة

Sebabnya karena kecintaan yang berlebihan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, sehingga mereka mengira bahwa ini (perayaan Maulid Nabi) diantara (termasuk) bukti rasa cinta.

وإما مضاهاة للنصارى ؛ لأن النصارى يقيمون عيداً

لمولد المسيح عليه الصلاة والسلام ..

Dan adakalanya persaingan dengan nasrani. Karena sesungguhnya orang nasrani mereka menegakkan (mengadakan) perayaan kelahiran Isa bin Maryam alaihimassalam. 

وأياً كـان السبب فكُلّ بدعة ضلالة

[ لقاء الباب المفتوح (٢١٠) ]

Yang pasti, apapun sebabnya, maka setiap bid'ah itu sesat. (Liqa’ Bab al-Maftuh, 210).


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid03msjhqcCrRzRd97yZujrN2WJ1fZPwFcynR6jMArBMoZfbfPBukWQBxrBR4TCchsTl&id=100063495759389


AFM

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Menteladani Atau Mencontoh Para Sahabat Dalam Beragama

Menteladani Atau Mencontoh Para Sahabat Dalam Beragama
Bismillah...

Slogan kembali kepada alquran dan assunnah di dalam berislam agar tidak sesat dan menyimpang, sudah sangat populer dan familiar, kelompok-kelompok islam terdahulu pun mendengungkannya. 

Dan memang benar, kalau tidak kembali kepada alquran dan assunnah akan sesat dari jalan yang lurus dan akhirnya akan terlempar ke dalam neraka jahim.

Allah Ta'ala berfirman:

فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَى.  وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ ٰ

Maka jika datang dariku petunjuk kepada kalian,  maka barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit (QS. Thaha 123).

Petunjuk yang datang kepada nabiNya berupa kitabullah dan sunnaturrasul untuk membimbing umatnya agar tidak tersesat dari jalan yang benar.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ (رواه الموطأ مالك).

Aku tinggalkan dua perkara, kalian tidak akan sesat selama-lamanya selama kalian berpegang teguh dengan keduanya, yakni kitab Allah (alquran) dan sunnah NabiNya (al hadits). (HR. Imam Malik - Al Muwaththo).

Berkata Ibnu Qayyim rahimahullah:

وكل طريق لم يصحبها دليل القرآن و السنة و هي من طرق الجحيم و الشيطان الرجيم

Setiap jalan yang tidak berlandaskan padanya dalil alquran dan as sunnah maka dia adalah diantara jalan-jalan (yang menuju) neraka jahim dan jalan-jalan syaitan yang terkutuk. Madarijus Salikin 2/439.

Berkata As Syaikh Rabie hafidzahullah :

"دليلنا هو القرآن والسنة فمن فقدهما في أي ميدان من الميادين ضل" مرحباً يا طالب العلم ٢٤٥

"Dalil kami adalah Al Qur'an dan Sunnah, maka barangsiapa yang menghilangkan keduanya di salah satu bidang dari semua bidang (agama) maka dia sesat" ( kitab marhaban yaa thalibin ilmi: halaman 245).

Namun slogan kembali kepada alquran dan assunnah belumlah cukup membuat seseorang terhindar dari penyimpangan dan kesesatan. Karena yang menjadi masalah berikutnya adalah di pemahaman. Salah dalam memahami dan menafsiri, bisa keliru dan sesat dari jalan kebenaran.

Kalau memahami keduanya (alquran dan assunnah) dengan akal, perasaan dan hawa nafsunya sendiri, atau dengan akal, perasaan dan hawa nafsu gurunya, maka akan menyimpang dari jalan yang lurus.

Untuk itu, agar pemahamannya benar, maka hendaklah memahami alquran dan assunnah sebagaimana yang dipahami para salaf terdahulu, dari tiga generasi terbaik dalam islam (sahabat, tabiiin dan tabiut tabiin) dan para ulama yang mengikuti mereka dengan baik.

Allah Ta'ala berfirman:

وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا

Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. (QS. An Nisa 115).

Berkata Syekh As Sa'di rahimahullah :

أي: ومن يخالف الرسول صلى الله عليه وسلم ويعانده فيما جاء به { مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى ْ} بالدلائل القرآنية والبراهين النبوية. { وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ ْ} وسبيلهم هو طريقهم في عقائدهم وأعمالهم { نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى ْ} أي: نتركه وما اختاره لنفسه، ونخذله فلا نوفقه للخير، لكونه رأى الحق وعلمه وتركه، فجزاؤه من الله عدلاً أن يبقيه في ضلاله حائرا ويزداد ضلالا إلى ضلاله. كما قال تعالى: { فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ ْ} 

Maksudnya, barangsiapa yang menyelisihi Rasulullah dan membangkang terhadap apa yang dibawa olehnya, “sesudah jelas kebenaran baginya” dengan dalil-dalil ALQURAN dan penjelasan ASSUNNAH, “dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang Mukmin (para sahabat),” jalan mereka adalah cara mereka dalam berakidah dan beramal, “Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu,” yaitu Kami membiarkannya dengan apa yang dipilih untuk dirinya dan Kami menghinakannya, Kami tidak membimbingnya kepada kebaikan, karena ia telah menyaksikan kebenaran dan mengetahuinya, namun tidak mengikutinya, maka balasan baginya dari Allah adalah sebuah keadilan yaitu membiarkannya tetap dalam kesesatannya dengan kondisi bingung hingga kesesatannya bertambah di atas kesesatan, sebagaimana Allah berfirman, " Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik." (Ash-Shaff:5). (Tafsir As Sa'di).

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah :

من ظن أنه يأخذ من الكتاب والسنة بدون أن يقتدي بالصحابة ويتبع غير سبيلهم، فهو من أهل البدع.

Siapa yang menyangka bahwa dia cukup mengambil al-Qur’an dan as-Sunnah tanpa perlu meneladani para Shahabat dan dia mengikuti selain jalan yang mereka tempuh, maka dia termasuk ahli bid’ah.” (Mukhtashar al-Fatawa al-Mishriyyah, hlm. 556)

Dan Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah :

نعم،من خالف الكتاب المستبين والسنة المستفيضة او ما أجمع عليه سلف الأمة خلافا لا يعذر فيه فهذا يعامل بما يعامل به اهل البدع"(الفتاوى:٢

Na'am, siapa saja yang menyelisihi Al-Kitab (alquran) yang sangat jelas dan As-Sunnah yang terperinci atau apa yang menjadi kesepakatan salaf, maka tidak ada udzur padanya dan dia disikapi seperti menyikapi ahli bid’ah.” (Majmu’ Al-Fatawa 24/172).

Dan Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah :

مَنْ عَدَلَ عَنْ مَذَاهِبِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِينَ وَتَفْسِيرِهِمْ إلَى مَا يُخَالِفُ ذَلِكَ كَانَ مُخْطِئًا فِي ذَلِكَ بَلْ مُبْتَدِعًا وَإِنْ كَانَ مُجْتَهِدًا مَغْفُورًا لَهُ خَطَؤُهُ.

Siapa yang berpaling dari madzhab Shahabat dan Tabi’in serta berpaling dari tafsir mereka kepada hal-hal yang menyelisihinya, maka dia salah dalam hal tersebut, bahkan dia menjadi mubtadi’ walaupun dia seorang mujtahid yang jika berijtihad pada perkara-perkara yang jika salah akan diampuni kesalahannya.” (Majmu’ Al-Fatawa 13/361).

Contoh pemahaman terhadap ayat-ayat  alquran yang tidak sesuai dengan pemahaman salaf.

Allah Ta'ala berfirman :

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

Dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (Surah Thaha 14).

Orang-orang shufi ekstrim dan para pemimpinnya menafsirkan dan memahami ayat ini, bahwa kalau sudah ingat Allah atau istilah jawa sudah ILING, tidak perlu lagi shalat, yang masih shalat itu masih tingkatkan syariat, tingkatan paling rendah menurut mereka.

Dan Allah Ta'ala berfirman :

وَلِلَّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ ۚ فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا فَثَمَّ وَجْهُ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Surah Albaqarah 115).

Orang-orang yang menyimpang menafsirkan ayat ini,  bahwa shalat menghadap kemana pun tidak masalah berdasarkan ayat ini yang mereka pahami.

Dan Allah Ta'ala berfirman :

وَٱلسَّلَٰمُ عَلَيَّ يَوۡمَ وُلِدتُّ وَيَوۡمَ أَمُوتُ وَيَوۡمَ أُبۡعَثُ حَيّٗا

"Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.” (Surah Maryam, Ayat 33).

Orang liberal memahami bahwa ayat ini sebagai dalil bolehnya ucapan selamat natal.

Dan Allah Ta'ala berfirman :

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَٱلَّذِينَ هَادُواْ وَٱلنَّصَٰرَىٰ وَٱلصَّٰبِـِٔينَ مَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ وَعَمِلَ صَٰلِحٗا فَلَهُمۡ أَجۡرُهُمۡ عِندَ رَبِّهِمۡ وَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Sabi'in, siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan amal shaleh, mereka mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati. (Surah Al-Baqarah 62).

Orang liberal memahami ayat ini bahwa orang-orang Nasrani dan Yahudi diterima amal shalehnya.

Dan masih banyak ayat dan hadits yang lain yang dipahami atau ditafsiri yang tidak sesuai dengan yang dipahami para salaf. Sehingga mereka menyimpang dan tersesat dari jalan kebenaran.


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1462278620778067&substory_index=1242703309697445&id=100009878282155


AFM

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Dua Kekuatan Untuk Mencapai Kebahagiaan

Dua Kekuatan Untuk Mencapai Kebahagiaan
Bismillah...

Para ulama menjelaskan bahwa manusia diberi dua kekuatan untuk mencapai kebahagiaan. Kekuatan ilmu dan kekuatan amal

Kekuatan ilmu akan sempurna dengan curahan hidayah dari Allah. Karena pada dasarnya manusia terlahir dalam kondisi tidak mengetahui apa-apa.

Kekuatan amal akan terbentuk dengan taufik dan pertolongan Allah. Karena manusia ini penuh dengan kekurangan dan kelemahan, termasuk dalam melakukan kebaikan.

Ilmu yang paling utama adalah mengenal keagungan Allah melalui nama, sifat dan perbuatan-Nya. Adapun amal paling utama adalah mengesakan Allah dalam beribadah. 

Ilmu tidaklah dituntut kecuali untuk diamalkan. Oleh sebab itu kita berdoa kepada Allah berlindung dari ilmu yang tidak bermanfaat. 

Orang yang beramal tanpa ilmu pasti tersesat. Dan ilmu yang tidak membuahkan amal mendatangkan murka Allah dan siksa dari-Nya. Orang yang diberi nikmat taufik maka mereka menggabungkan ilmu dan amal. 

Semoga Allah tetapkan hati kita diatas hidayah. 

“اللهم أرنا الحق حقاً، وارزقنا اتباعه، وأرنا الباطل باطلاً، وارزقنا اجتنابه،

Ya Allah, nampakkanlah kepada kami kebenaran sebagai kebenaran dan berilah kami kemampuan untuk mengikutinya dan nampakkanlah kebatilan sebagai kebatilan dan berilah kami kemampuan untuk menjauhinya

🎙 Pesan spiritual ini disajikan oleh Tim Pengelola Channel Telegram Keluarga Alumni Al-Atsari

Bersama merawat dakwah

Bersama menuju Jannah...


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid022EeaBLAsRcTwZCM1SyA8naEPzR9d7jzgACMyQHR3icASuGMAsama19zHu32Ra89dl&id=100069715205483


📽 Mari subscribe!

https://t.me/alumniypia

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Kebatilan Yang Dipoles Sedikit Kebenaran

Kebatilan Yang Dipoles Sedikit Kebenaran
Bismillah...

Kebatilan itu, jika tampak jelas, hampir dapat dipastikan tidak ada seorang pun yang mengikuti. 

Akan tetapi jika dipoles dan disamarkan dengan kebenaran, pasti banyak yang tertipu.

Disinilah letak liciknya ahlul bid'ah, syiah rafidhah dan kelompok sesat lainnya menghiasi kesesatan dan penyimpangan dengan sedikit dibungkus kebenaran, sehingga orang awam mengira bahwa itu kebenaran yang bisa diikuti.

Mereka kelabui kebanyakan kaum muslimin dengan tipu muslihat, dengan memoles kebatilan dengan sedikit kebenaran. Seakan bangkai ayam yang dimasak dengan bumbu penyedap yang super enak.

Riba, yang jelas haram, mereka bungkus dengan kata-kata syariah. Film yang penuh kebohongan, terjadi Ikhtilat, ada musik dan kerusakan lainnya, yang sudah jelas haram, mereka poles dengan mengatakan film religi dan sebagian hasil penjualan tiket untuk disumbangkan. Demontrasi yang penuh kerusakan, mereka samarkan dengan jihad fisabilillah. Musik sudah jelas haram, mereka embel-embeli dengan musik islami. Dan lain sebagainya. Akhirnya berbondong-bondonglah sebagian kaum muslimin mengikutinya.

Ibnul Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata:

إذا تأملت مقالات أهل الباطل رأيتهم قد كسوها من العبارات المستحسنة ما يسرع إلى قبوله كل من ليس له بصيرة نافذة.

"Jika engkau perhatikan ucapan-ucapan para pengusung kebatilan, engkau akan melihat mereka mengemasnya dengan ungkapan-ungkapan yang dianggap baik sehingga cepat diterima oleh semua orang yang tidak memiliki mata hati yang tajam."  (Mukhtashar ash-Shawaiq al-Mursalah). 

Berkata Al-Alamah Syaikh Shalih Al-Fauzan hafidzohullôh :

"الباطل لو كان مكشوفا ما قبله أحد، لكن إذا غطي بشيء من الحق، فأنه يقبله كثير من الناس " [ شرح كشف الشبهات ٥٦ ]

"Kebatilan itu apabila jelas tampak kebatilannya, tidak akan ada seorang pun yang menerimanya, akan tetapi jika dipoles dengan sesuatu dari al-haq (kebenaran), maka tertipulah (menerimalah) kebanyakan dari manusia."  [Syarah Kasyfu Syubhat 56]


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2042029122803011&substory_index=1331420960811623&id=100009878282155


AFM

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Kalaulah Maulid Nabi Itu Bagian Dari Islam

Kalaulah Maulid Nabi Itu Bagian Dari Islam
Bismillah...

Kalaulah Maulid Nabi itu bagian dari Islam sudah pasti Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Asy Syafi'i dan Imam Ahmad rahimahumullah membuat Bab Maulid Nabi dalam Kitab-Kitab Fiqhnya dan menuliskan dalil-dalil acuannya. Namun tidak ada.

Kalaulah Maulid Nabi itu bagian dari Islam, sudah pasti para Imam Ahli Hadits seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Nasai, Imam Abu Dawud, Imam Ibnu Majah, Imam Tirmidzi, Imam Ahmad, Imam Darimi, Imam Daraquthni, Imam Malik, Imam Ibnu Hibban, dll rahimahumullah sudah membuat Kitab : Hari Raya dan Bab : Maulid Nabi dengan dalil-dalil Sunnah acuannya. Namun tidak ada.

Maka dapat diketahui bahwasannya Maulid Nabi itu bukan bagian dari Islam. Lantas dari mana asalnya?

Jawabannya adalah buatan Syi4h (Syi4h bukan Islam) Dinasti Fathimiyyah yang mencontoh Hari Natal Kafir Nashrani, kemudian disebarkan oleh Sufi yang menisbatkan atau dinisbatkan kepada Mazhab yang 4, kemudian diikuti oleh orang-orang bodoh hingga sekarang atas dasar cinta Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Cinta? Jika Cinta Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka PATUHLAH TERHADAP SUNNAHNYA, Dan Sunnah beliau -shallallahu 'alaihi wasallam- adalah melarang berbuat Bidah dalam Syariat.

Sehingga, jika masih melakukan Maulid Nabi, maka cinta kalian itu palsu, cinta kalian hanya sebatas di mulut saja, hanya cinta tahunan, bukan cinta selamanya.


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0tEiztsLTPWgfUhwdh2KV45hnbcv7JVpiwrxgRrHSdLhsFbBDoskNWjsMh2AKYxm2l&id=100081182600047


Atha bin Yussuf

https://t.me/AthaBinYussuf

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Wednesday, September 27, 2023

Doa-doa Istisqa (Minta Hujan)

Doa-doa Istisqa (Minta Hujan) Rasulullah
Bismillah...

Musim kering melanda, mari perbanyak doa-doa untuk meminta hujan kepada Allah ta'ala.

Berikut ini beberapa doa yang dipraktekkan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika meminta hujan turun :

اللَّهُمَّ اَسْقِنَا، اللَّهُمَّ اَسْقِنَا، اللَّهُمَّ اَسْقِنَا

Ya Allah turunkan hujan kepada kami". 3x (HR. Bukhari, no. 1013, 1014, Muslim no.897).

Dalam riwayat Muslim:

اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا

Ya Allah turunkan hujan kepada kami". 3x

اللَّهُمَّ اَسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا، مَرِيْعًا، نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍ، عَاجِلاً غَيْرَ آجِلٍ

Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang lebat, yang terus-menerus, yang bermanfaat serta tidak membahayakan, yang datang dengan segera dan tidak tertunda” (HR. Abu Daud no.1169).

الحَمْدُ لِله رَبِّ العَالَمِيْنَ، الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، مَلِكِ يَوْمِ الدّيْنِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ يَفْعَلُ مَا يُرِيْدُ، اللَّهُمَّ أَنْتَ اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ الغَنِيُّ وَنَحْنُ الفُقَرَاءُ، أَنْزِلْ عَلَيْنَا الغَيْثَ وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَ لَنَا قُوَّةً وَبَلَاغًا إلَى حِيْنٍ

Segala puji bagi Allah seru sekalian alam. Maha Pengasih Maha Penyayang. Yang Menguasai Hari Pembalasan. Tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Dia, Dia melakukan apa saja yang dikehendaki. Ya Allah, Engkau adalah Allah, tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Engkau Yang Maha kaya sementara kami yang membutuhkan. Maka turunkanlah hujan kepada kami dan jadikanlah apa yang telah Engkau turunkan sebagai kekuatan bagi kami dan sebagai bekal di hari yang di tetapkan” (HR. Abu Daud no.1173).

اللَّهُمَّ اَسْقِ عِبَادَكَ، وَبَهَائِمَكَ، وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ، وَأَحْيِيْ بَلَدَكَ المَيِّتَ

Ya Allah, turunkanlah hujan kepada hamba-Mu, serta hewan-hewan ternak, tebarkanlah rahmat-Mu, serta hidupkanlah negeri-negeri yang mati” (HR. Abu Daud no.1176).

اللَّهُمًّ اَسْقِنَا غَيْثًا مَرِيْئًا مَرِيْعًا طَبَقًا عَاجِلاً غَيْرَ رَائِثٍ ، نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ

Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang lebat, yang memberi kebaikan, yang terus-menerus, yang memenuhi bumi, yang datang dengan segera dan tidak tertunda, yang bermanfaat serta tidak membahayakan” (HR. Ibnu Maajah no.1269).


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid03ivgw8bBwv5bp9s4TURAZuLKGfkfJXoQRjFJNZtNRXpPmaKkR8WHsHY4NkUnJ1EHl&id=100089689908163


Join channel telegram https://t.me/fawaid_kangaswad

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Kemana Para Pawang Hujan?

Kemana Para Pawang Hujan?
Bismillah...

Kemarau telah berkepanjangan, dan berbagai daerah sudah mengalami kekurangan air.  

Andai manusia bisa sesukanya menurunkan dan menahan air hujan, niscaya negri kita tak akan kekeringan atau kebanjiran karena curah hujan.

Yang kuasa menurunkan atau menghentikan hujan hanyalah Allah Azza wa Jalla.

وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِن بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنشُرُ رَحْمَتَهُ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ {28}

Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji. (As Syura 28)

Kawan! yuk kita kembali kepada Allah, memohon ampunan atas segala  dosa dan memohon kelapangan karunia-Nya. Semoga Allah berkenan menurunkan hujan yang membawa keberkahan dan kebaikan bagi negri kita. 

وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُواْ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُواْ إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلاَ تَتَوَلَّوْاْ مُجْرِمِينَ {52}

Dan (nabi Hud berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." (Huud 52)

Ya Allah, ampunilah dosa dosa kami dan turunkanlah rahmat dan karunia-Mu kepada kami, amiin


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02JN9Hb69dMkKC6bwMn2iHYEdyTpFFr8M7VLWX9beDRd7rybrJaBjzwjx4pfrB3X7nl&id=100044302190144

===============================

Wallahu a'lam bishawab.

Silakan disebarluaskan tanpa mengubah isinya dan dengan tetap menyertakan sumber, semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita. “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya“. [HR Muslim, 3509].

Jazaakumullahu khairan.


Share:

Popular Posts

Blog Archive